🍄Ke lima belas

1.6K 81 0
                                    

Kanaya turun dari lantai atas setelah mengecek roof top tempat tongkrongan Vanel dan dua sahabatnya telah bersih.

"Anak bunda udah pada pulang, gimana kemahnya seru?"Kanaya menghampiri Vanel dan Varo yang sedang duduk di sofa.

"Kurang seru"jawab Vanel lalu mengambil se toples kue nastar di meja lalu memakannya.

"Kalau kamu kak?"tanya Kanaya beralih ke arah Varo.

Varo mengangkat bahu acuh,lalu pergi tanpa menjawab pertanyaan Kanaya.

"Dia mah emang gitu nda,kesel kan ya kita,kita nanya dia malah gitu" Vanel besungut sungut.

"Yaudah,kamu mandi terus istirahat nanti malam biar bisa makan bareng, bunda mau masakin makanan spesial kalian bertiga"

"Wahh beneran nda?asikk yaudah aku ke kamar dulu ya nda"

Vanel memasuki kamarnya,ia merebahkan tubuhnya di kasur.

"Mandinya nanti aja deh pas bangun tidur,sekarang mah males"

Ting.

Dean
Van,nanti malam bisa ketemuan?
Ada yang mau gue tanyain sama Lo
Penting

Sorry Yan gue gak bisa ada
Acara keluarga soalnya,
Lain kali aja

Vanel melempar ponselnya ke bantal, ia tau apa topik yang akan dibahas Dean,soal jiwanya.

"Sahabat Lo aja pada ngejauh pas udah tau siapa gue,apalagi keluarga Lo Van kalau nanti mereka tau gimana reaksinya ya?"Vanel menatap langit langit kamarnya.

"Apa gue pindah ke rumah nenek aja ya?"gumam Vanel bingung.

"Tapi alesannya apa coba?"

"Cari suasana baru?cari temen baru?atau...cari cogan?"Vanel tertawa kecil membayangkan Kanaya bereaksi terkejut saat mendengar penuturannya tadi.

Cari cogan

"Tidak akan bisa hidup seorang wanita kalau tidak ada cogan di dunia nya wkwk"Vanel terkikik.

"Aish malah jadi ngelawak,bukannya serius"Vanel memejamkan matanya saat merasakan kantuk menyerang.

Biarkan hati dan pikirannya teristirahatkan dulu sebelum ia pakai untuk berpikir keras lagi.

>>>

Dean menceburkan diri ke kolam renang,penolakan Vanel membuatnya merasa ada yang aneh .

"Apa gue ada salah ya?"Dean mengusap wajahnya.

"Tapi apa?apa jangan jangan Vanel denger pas Dea ngomongin dia kalau dia itu jiwa asing waktu di posko kesehatan?"

Dean berenang ke tepi,ia terdiam sambil menatap matahari yang mulai terbenam di hadapannya.

"Minta maaf aja kali?katanya cewek itu butuh di mengerti kan?walaupun gak salah tapi harus minta maaf"

"Yaelah anak papa udah punya cewek nih?"Dio papah Dean dan Dea menghampiri putra bungsunya yang tengah menatapnya terkejut.

"Papah dari kapan datangnya?"

"Pagi tadi sebelum kalian datang, papah ke kantor dulu,pulang dari kantor istirahat dan ini baru aja bangun"

"Itu juga mamah bangunin,kalau enggak mah paling bangunnya jam 12 malem"Dian datang membawa dua gelas sirop dan cemilan di atas nampan.

Real Or Fiction? (HIATUS) Where stories live. Discover now