2

2.3K 142 24
                                    
















Shani meringis saat azizi menempelkan sisa es batu dari es yang ia minum di pelipis nya

"Mah, sepertinya mama harus berhenti deh panggil bunda , zee kasian liat mamah kalo gk di tabok di lempar sapu sama bunda"

"Bunda lu mungkin belum sadar aja sih zee, mamah yakin suatu saat bunda mu pasti ingat tentang kita berdua" yakin shani dengan tegas .

"Ya kan yang koma cuman mama, yang mimpi cuman mama, bunda kan gak "

"Ya gk papa hahahaha awshh " tawa shani di sela ringisannya menahan sakit di pelipis

"EKHEM!"

Suara berdehem terdengar di belakang mereka

"Asik bener bolos di gudang"

Shani menoleh , lalu kembali acuh tak mengherani

"Lu napa sih nin!" Ketus zee pada anin

"Gk, gw heran aja, si shani biasanya Halu , koar koar, sekarang kok kalem, apa otak nya dia ketinggalan waktu operasi kemarin"

"Ya, terus hubungannya sama lu apa?!" Kesal zee

"Ya gk papa, heran aja si, kan mata dia picek sebelah, kali aja otak nya picek juga" nyinyir anin menatap mata kanan shani yang pupil matanya tampak berbeda serta sedikit bekas luka sayatan yang mungkin akan membekas selamanya

Shani yang masih memegangi pelipisnya seketika berdiri mendengar ocehan anin tentangnya

Tampak anin menatap remeh dan menyilangkan tangannya di dadanya



'Srekkk'

'Cup'


Shani menarik tengkuk anin lalu melumat bibir anin dengan cepat dan  dalam.

Anin mematung syok

Namun zee hanya terlihat acuh, pemandangan yang biasa menurut zee, mamah bocil nya itu emang sedikit mesum.

"Sudah lah nin, lo kalo suka sama gue, gk usah sok sok buli gue biar gue perhatiin, gue gk se bocah itu buat gk peka notif dari lo"

Bisik shani di akhiri remasan tangannya di pantat anin,

lalu menarik tangan zee untuk kembali ke dalam kelas mereka.

Benar saja, Anin tampak meleyot dengan wajah yang sudah sangat amat merah menahan gesreknya.


























Di panti,

Shani menatap dirinya sendiri di depan cermin

"Kapan gw gedenya dah, mager amat liat gue cebol gini" monolog shani

"Shani, main boneka ayok" ajak feni teman se kamar shani di panti

"Gk ah" acuh shani

"Ayo nah ayo" bujuk feni

"Jijik fen, sampe kapan lo main boneka, mending main selot biar gacor"

"Hwaaaaaaa hiks hiks... Shani berubah hiks... " Feni malah menangis kejer yang membuat shani panik

Shani menyumpal mulut feni dengan tangannya

Seakan memiliki ide cemerlang, seketika shani membisikkan feni sesuatu

"Fen, temenin gw sepedaan ayok" ajak shani

Seketika feni terdiam lalu mengangguk

"Dasar bocah" sarkas shani pelan yang melihat mood feni langsung berubah
























CHEATER 2 (GRESHAN)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt