4. I choice you.

7.5K 342 3
                                    











Ares POV.







Sinar matahari tajam menusuk mataku, Aku terbangun dan meneliti bahwa ini bukanlah kamarku, bau harum masakan menusuk indera penciumanku dan membuat cacing-cacing di perutku berdemo ria, tak lama seorang wanita cantik yang beberapa Minggu ini membuat jantungku berdetak lebih cepat, membuat semangatku menggebu-gebu, dan mengganggu rongga pikiranku itu masuk ke kamar Ini.


“ Ku kira kamu belum bangun, aku baru aja mau bangunin kamu” Ucapnya.

“ Iyaa ini aku baru bangun, jam berapa sekarang?” tanyaku padanya.

“ Jam sepuluh” Sahut Nadine, kemudian berjalan untuk membuka lemarinya, aku hanya memandangi punggung wanita cantik ini.

“ Nih kamu mandi dulu, abis itu makan aku udah masak nanti makan bareng sama ibu juga” Ucap Nadine yang memberikan handuk kepadaku.

“ Terima kasih” Ucapku sambil tersenyum kepadanya.




Kemudian aku bangkit dari kasur dan berdiri di hadapannya, ia mendongakkan kepalanya karena memang meskipun dia tergolong tinggi untuk ukuran wanita di Indonesia, tapi dia hanya sebatas daguku saja, ku taksir mungkin tinggi badan Nadine 167an tapi tinggi badanku yang 178 ini tetap membuatnya mendongakkan kepalanya ketika berdiri di hadapanku.



“ Aku mau minta maaf soal semalam Dine” Ucapku menatap manik matanya.

“ Iya gapapa res, udah gak usah di bahas” Ucapnya padaku, dan aku hanya mengangguk mengerti.

“ Dine itu nak Ares udah di bangunin belum? Oalah udah bangun toh” Ucap ibunya Nadine tiba-tiba yang berada di depan pintu.

Akupun akhirnya sedikit memundurkan jarak ku dan Nadine, kita berdua berasa tertangkap basah, padahal kami tidak melakukan apa-apa.

“ Iya buk ini sudah bangun kok, kamu mandi sana Res” Ucap Nadine berlalu begitu saja dari hadapanku, ibu Nadine pun masih di depan pintu tersenyum melihat anaknya terlihat... salting?


Ibunya Nadine hanya tersenyum melihat anaknya itu, dan aku tersenyum canggung kepadanya, kemudian ia juga ikut berlalu dari kamar Nadine, akupun berjalan menuju belakang rumahnya dan saat melewati meja makan Nadine sedang menata beberapa hidangan yang baru saja di masak olehnya.


“ Kamar mandinya dimana?” Tanyaku kepadanya.

“ itu disitu” Ucapnya menunjuk sebuah pintu berbahan seng akupun mengangguk dan berlalu memasuki kamar mandinya.

Setelah mandi aku keluar dengan badan yang lebih segar, di meja makan sudah ada ibunya Nadine dan seorang gadis yang cantik tapi tidak mirip dengan perawakan Nadine, duduk bersama mereka, ku rasa itu Adiknya Nadine mungkin ia masih SMP atau baru SMA karena dia masih terlihat seperti bocah.



“ Sini nak Ares duduk makan bersama, Nadine sudah masak ini” Ucap ibunya menyuruhku untuk duduk bersama mereka.

“ Iya Bu” Ucapku lalu duduk di sebelah Nadine.

“ Ras iku salim karo Mase looh” Ucap ibunya Nadine kepada anaknya itu, kemudian ia mengangguk kepada ibunya dan menghadap kepadaku.



Jujur aku tidak begitu bisa berbahasa Jawa hanya sedikit yang ku mengerti, meskipun keluargaku ada darah Jawanya tapi aku cukup lama tinggal di luar negeri karena mengikuti bisnis papa, dan kembali saat aku meminta untuk berkuliah di Indonesia saja.



“ Mas” Ia menjulurkan tangannya, oh dia mau salim tapi masih aja aku di panggil mas lagi oleh ibunya, bahkan adiknya juga.

“ Ehh iyaa aku Ares kamu siapa?” aku mengenalkan diriku saat ia mencium punggung tanganku.

Love In The Dark (GxG 21+)Onde histórias criam vida. Descubra agora