1.Gadis kecil?

12.3K 476 0
                                    

Tinggalin jejak dengan vote! Dan komen setiap paragraf.

Agak canggung karena ini karya pertamaku tentang mafia

Jangan lupa sebarin cerita aku ya

Bakalan double up kalau ramai!

Happy reading!

...

"El, umurmu masih empat belas tahun sayang, Kamu masih terlalu Muda untuk memimpin daddymu,"ujar wanita itu lembut.

"Mom, Ayolah, El sudah membunuh banyak orang munafik. Tidak sembarangan orang Mom"

"Tapi kamu masih terlalu ke-"

"Ayolah mom, jangan memaksaku, Aku sudah terbiasa dengan ini semua,"jelas Elard. "El juga ngebunuh mereka karena salah mereka yang sudah mengusik atau mengkhianati Daddy, mom,"

"Sayangg...."lirih Berryl.

"Sudah lah sayang, biarkan saja putra mu, dia tidak akan kenapa-kenapa,"Elisio memeluk istrinya dengan posesif, Lalu mengecup surai istrinya.

"Aishhh! Ini semua karena mu cio!"kesal Berryl.

"Sayang, Jangan memanggilku dengan sebutan itu. Aku malu,"rengek Elisio.

"Sudah lah!"Elard kesal. Ia meninggalkan kedua orangtuanya yang bermesraan.

"Sayangg?"rengek Elisio terlihat dari wajah tampannya.

"Aishh, pergilah cio, Sudah tua! Tidak tau umur sekali kau ini!"kesal Berryl.

Dengan cepat Elisio membopong tubuh istrinya seperti karung beras, Meninggalkan ruang tamu dan masuk kedalam kamar.

...

Seorang tuan muda Nicholas atau sering di panggil Elard sedang berada di depan gerbang sekolah menengah pertama.

Elard melihat sekelilingnya. Mata elangnya melihat luasnya jalanan kota, Sampai matanya melihat seseorang yang sedang menangis.

"Huwahhhh akuu dimana!"rengek gadis kecil itu berteriak.

"Huwahhh Lora dimana...hiksss!"tangis gadis kacil itu pecah melihat sekeliling, tempat yang sangat asing di hadapannya.

Elard melihat gadis kecil yang sepertinya berumur enam tahunan itu merasa iba padanya. Ia menghampiri gadis kecil itu dengan senyuman tipisnya.

"Kamu kenapa gadis kecil?"Elard mengelus surai gadis kecil itu lembut.

"H-hiksss, Lora ketinggalan mami,"Vlora mendongak, melihat mata elang lelaki didepannya.

Seketika Elard tersentak seperti tersengat listrik, gadis kecil ini meluluhkan hatinya. Sungguh ia ingin gadis ini selalu bersamanya. "Kau harus menjadi milikku gadis kecil"batin Elard.

"Dimana ibu mu-"

"Vlora sayang!"teriak seorang wanita berparas cantik walaupun umurnya sudah kepala tiga.

"Huwahh mami!"

teriakan melengliking itu membuat Elard menutup telinganya, lalu menatap Vania sulit di artikan.

"Terima kasih sudah menjaga anak saya,"Vania membungkuk hormat, sebelum ia menarik lengan putrinya.

"Selamat tinggal gadis kecilku! Aku Elard!" bersorak dengan sangat kuat agar gadis kecil itu bisa mendengar dan mengenalnya.

"Elard,"gumam Vlora sebelum masuk kedalam mobil.

Elard mengambil ponselnya. Menghubungi tangan kanannya yang sudah berkepala dua, "Awasi pergerakan gadisku Giyan," setelah mengatakan suatu perintah kepada Giyan si tangan kanan, dengan cepat ia mematikan Ponselnya.

"You are only mine. Oh no! Everything," guman Elard sebelum masuk kedalam mobil mewah miliknya.

...

hari sabtu tanggal 25mei

Belvina Vlora Miya, Gadis kecil yang sangat cantik yang menginjak umur tujuh tahun hari ini, Ya! Gadis kecil ini berulang tahun yang ketujuh.

Vlora berada di depan kelas dengan kue ulang tahun di hadapannya, Ia merayakan ulang tahun di sekolah untuk pertama kalianya.

"SELAMAT ULANG TAHUN!"

"SELAMAT ULANG TAHUN!"

"SELAMAT ULANG TAHUN VLORA!"

"YEYYY!"

Sorakan-sorakan bahagia semua anak-anak karena salah satu teman mereka berulang tahun hari ini. Sungguh sangat bahagia.

Vlora berdoa, setelahnya, ia meniup lilin dengan lembut.

Tepuk tangan meriah mereka berikan kepada yang betulang tahun, Vlora mengembangkan senyuman manisnya kepada teman-temannya.

"Selamat ulang tahun sahabat!"ujar kedua gadis kecil itu. Lalu memeluk erat Vlora yang tersenyum bahagia. "Terimakasih,"Vlora tersenyum.

Di sisi lain.

"Berikan ini kepada gadis kecilku."ujar pria itu. Menyodorkan kotak berukuran kecil namun sangat elegan dan cantik kepada tangan kanannya.

"Baik tuan muda."

...

"Yeyyy bukaaa kado!" Vlora sangat bahagia karena mendapatkan banyak hadiah dari teman-temannya.

Vlora membuka semua kado yang diberikan kepadanya dengan senyuman mengembang.

Vania datang membawa kamera dengan suaminya. Merekam kegiatan putri kecil mereka dengan sangat bahagia.

"Selamat ulang tahun Vlora kesayangan mami!" Vania memeluk putri kecilnya dengan sangat erat.

"Terimakasih mami!"seru Vlora membalas pelukan Maminya.

"Selamat ulang tahun putri kecil papi,"seru Candra, mengecup kening putri kesayangannya.

"Lora sangat bahagia mami, papi!"seru Vlora.

Vlora memeluk kedua orang tuanya dengan perasaan yang sangat bahagia dan merasa beruntung dengan keluarga kecil yang sangat ia sayangi.

"Ayok, kadonya di buka lagi dong sayang, itu belum semua loh."ajak Vania.

"Iyaa mami!"

Keluarga kecil yang sangat bahagia sedang membuka kado putri kecilnya dengan perasaan yang bahagia, entah berapa lama lagi waktunya akan berubah.

Vania menjatuhkan air matanya tanpa di minta, Vania merasa sedih, bagaimana jika kedepannya, Ini semua akan berakhir.

"Loh, mami kenapa nangis, Lora ada salah ya mami?"Vlora menatap wajah mamanya yang menangis, dengan cepat ia memeluk mamanya dengan perasaan campur aduk.

"Ga sayang, kamu ga salah."

Candra memeluk istri tercintanya. "Kita bisa lewatin ini bersama-sama sayang,"ujarnya lembut. "Ayok buka kado, tinggal dua lagi! Ga boleh sedih, okey?"ajak Candra.

Mereka tertawa bersama dengan sangat bahagia. "Wah kalung ini bagus banget mami, papi!"seru Vlora membuka kado terakhir yang sangat ia sukai. kalung yang sangat cantik dan anggun sangat cocok untuknya.

"Lora ga bakal lepas kalung ini, baik banget yang kasih Lora kalung ini mami!" Vlora bersorak bahagia karena kalung yang sangat pas dan sangat cantik di lehernya.

"Semakin cantik sayang,"puji Vania dan Candra.
...

Tinggalin jejak dengan vote! Agar semangat up!

The Lion ObsessionsWhere stories live. Discover now