δύο.

498 105 16
                                    

Urus, menatap (Name) dengan ekspresi angkuh diwajahnya. "Tempat ini adalah tempat di mana hidup dan mati saling bersinggungan."

"Dasar manusia bodoh... Berjuanglah dalam keputusasaan yang tidak bisa kau ata-"

SLASH!

Dalam sekejap mata, kepala Urus yang lainnya lenyap. Urus, Ia menatap kepalanya yang satu lagi (yang sudah lenyap) dengan tatapan cengo.

"..????????"

Urus tenggelam dalam keterbingungan, sedangkan (Name) tertawa jahad seperti Kira dari anime Catatan kematian. Ia mengacungkan pedangnya kearah Urus.

"Awokaowk makanya jan sombong, fiksi belagak mau ngelawan boundless awokwaok ya mana bisa---"

Tring!

___________________†‡†__________________
<Peringatan>

Daya tahan senjata tidak lama lagi!

Daya tahan yang tersisa: (2/3)
___________________†‡†__________________

"Kontol."

"??!"

Ekspresi sombong yang tadinya terpampang jelas diwajahnya berubah menjadi ekspresi kesal. Ya, siapa yang nggak kesel coba? Untungnya notifikasi tadi itu hanya bisa dilihat oleh (Name), kalau tidak, bisa-bisa (Name) diremehin nanti sama naga berkepala dua-putus satu.

(Name) mencoba untuk bertelepati dengan kambing coklat epep yang ternyata sedari tadi menertawakan kesialan (Name) dirumah nya.

'Dikkinjing! Apa maksud lu ngentod. Kau mau membuat ku malu?? MASA IYA KEKUATAN SE-OP INI DI NERF BEGITU SAJA?!' Makian (Name) lontarkan kepada kambing coklat itu lewat telepati mereka. Namun hanya dibalas tawa keras dari sang kambing.

Merasa tidak ada jawaban dari lawan bicara, akhirnya (Name) berkata, "yaudah deh, aku pakai untuk membunuh monster terkuat di dunia ini saja lah."

Urus terperangah, Ia tahu kalau manusia didepannya itu bukan manusia biasa, ditambah ekspresi seram itu...

'Dia bajingan psikopat gila!'

"S-se-seben... SEBENTAAARR!!!"

"Apa?!" Tangan (Name) yang tadinya bersiap untuk mengayun menjadi terhenti.

"A-ada yang ingin saya sampaikan! Tu-tunggu sebentar, bos!" Ujar Urus sedikit terbata-bata. Sepertinya Urus berniat 'mengambil hati' (Name) dengan cara memanggilnya 'bos'.

"Bos? Bukankah kau tadi menyebutku orang dari kehidupan yang fana? Dasar buah naga!"

"B-bos... Itu adalah 'script' dari author jadi saya tidak punya pilihan lain..."

"Tadi kau juga bicara tanpa hormat, kan." (Name) menatap Urus dengan tatapan tajam.

"Anda salah paham, bos."

"Salah paham pantatmu!"

Urus menelan salivanya gugup. "Se-sebenarnya... Anda ini siapa?" Tanda tanya besar muncul di kepala Urus.

Selama ini Urus tak pernah dikalahkan seperti ini sebelumnya. Banyak manusia yang berakhir mati melawannya. Buktinya ada di tumpukan tengkorak manusia yang menjadi pijakan mereka saat ini, tengkorak-tengkorak itu adalah manusia yang telah mati karena melawan Urus.

Hidung (Name) memanjang, tangan kanan memegang kepala, dan tangan lainnya berada di pinggang ramping nya sendiri. Ia tersenyum sombong. "Yaelah pakek nanya😂, asal kau tahu ya aku ini boundless, juga istri sah dari Kim Dokja."

Absoluteness of A Reader || ORV × Female! Reader Where stories live. Discover now