"Kau, siapa kau sebenarnya..?"
"Aku? Aku adalah... Seorang pembaca yang sangat mencintai tokoh utama cerita favoritku."
"Mogi!"
"Bos!"
"ARGH! DIEM DULU KON---"
(Name) Sumiati. Wibu stres yang jatuh kedalam pesona seorang Kim Dokja. Berawal dari sala...
"Ya. Kenangan... Yang sangking indahnya, membuatku tak akan pernah melupakan nya."
Syalalala~★
Efek blink-blink dan bunga-bunga seolah-olah mengelilingi mereka layaknya scene romantis animek yang bikin baper. Keheningan terjadi diantara mereka. On dan Hong menatap kedua manusia berbeda gender itu dengan tatapan polos andalan mereka.
Dikki yang melihat kejadian itu dari rumahnya pun hanya bisa terdiam menatap tanpa ekspresi.
"......"
"......"
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Kira-kira, seperti itulah ekspresi (Name) saat itu. Rasa jijik menggerogoti tubuhnya. Ia merasakan tubuhnya merinding.
"Kau kenapa jadi ooc gini wtf. Jijik tahu, nggak. Huek---" Sebelum Cale membalas, (Name) sudah terlebih dahulu kabur dan muntah pelangi disana.
"...sialan." Cale tersinggung.
Jaehwan dan Choi Han menghampiri mereka berdua. Pria yang lebih tua berkata kepada mereka bertiga untuk mencari stok makanan diluar sana. Jaehwan dan Choi Han akan berburu monster yang kira-kira bisa dimakan, sedangkan Cale dan (Name) mencari makanan di supermarket (maling😁).
On dan Hong kini berada di gendongan (Name), Cale yang ada disebelahnya melihat-lihat sekitar mencari-cari supermarket terdekat. Sedangkan kedua naga ireng ikut dengan rombongan Jaehwan dan Choi Han.
Ngomong-ngomong (Name) mengenakan topeng yang membuat warna rambut dan suaranya berubah. Yah, bisa dibilang ini adalah bentuk penyamaran (Name). Kata (Name), kalau Ia memakai topeng Ia merasa dirinya menjadi semakin kuat (halu) dan berwibawa (halu). Katanya jadi kayak Thomas slebew, padahal mah kayak Ijat.
Sudah 30 menit lamanya mereka berjalan dijalan perkotaan Seoul yang telah hancur berantakan itu. Mereka sama sekali belum menemukan supermarket atau minimarket. Kalaupun ada, pasti bangunannya sudah hancur.
Tapi ada yang aneh. Kenapa tidak ada satupun monster yang muncul? Apakah udara yang sudah beracun itu juga mempengaruhi monster? Kalau Cale, (Name), Jaehwan, dan Choi Han sih sudah menggunakan skill mereka agar tidak teracuni oleh udara yang ada.
'Bodo amat dah, mau ada monster atau kagak aku nggak peduli awokawokawok.' Tepat setelah itu, sebuah layar notifikasi yang berwarna biru muncul dihadapan (Name).
Ah... Konstelasi itu lagi...
[Konstelasi 'Demon King of Salvation' memperingati mu untuk tetap berhati-hati.]
"Yaelah bacot amat. Iya-iya, aku tetap berhati-hati dan waspada kok." Ujar (Name) jengkel. Andai kamu tahu siapa yang kamu maki tadi (Name)🗿.
Atensi (Name) terpaku pada Cale yang menatapnya intens.