τέσσερις.

397 87 4
                                    

Setelah keributan dan kehebohan tadi, (Name), Jaehwan, dan Urus sekarang duduk melingkar disana. (Name) dan Jaehwan masing-masing mendapatkan 150,000 C karena telah mengalahkan Urus dan <Urus Elite Troop> secara bersama-sama.


Untuk saat ini, sarang Urus adalah tempat yang aman untuk berdiskusi. Karena sarang Urus sendiri adalah tempat yang cukup tersembunyi. Apalagi, diluar sana---ditempatnya Kim Dokja masih terjadi arc Building Owner. Bisa dipastikan udara diluar sana sudah tercemar racun karena sudah memasuki skenario ke-dua.

Mereka bertiga diam, belum ada yang mau berinisiatif untuk berbicara duluan. Hingga akhirnya Jaehwan, Ia menanyakan pertanyaan yang sudah berputar-putar di kepalanya.

"Jadi..." Jaehwan menatap keduanya dengan ekspresi serius.

"... Tadi kau bilang, sekarang kita berada di dunia manhwa, dan karena itulah untuk beberapa hari kedepan kita tidak keluar dari [Valley of the Dead] karena skenario ke-dua sedang berlangsung, iya?"

"Iya. Udara diluar sana sudah tercemar oleh racun. Jika kita menghirupnya bisa-bisa kita mati keracunan." (Name) berkata sambil memakan sate daging yang entah darimana Ia dapatkan. Urus duduk disamping perempuan itu, juga melakukan hal yang serupa.

"Apa nama manhwa nya?" Jaehwan menatap heran kearah dua insan berbeda ras itu. 'Mereka mendapat sate itu darimana?'

"Omniscient Reader's Viewpoint."

Jaehwan menjawab dengan tangan yang sibuk mengelap <Spirit Weapon> miliknya itu. "Aku tidak pernah mendengar nama manhwa itu di platform manapun. Bukannya tadi kau bilang manhwa itu populer?"

'Hahahaha... Wajar kau tidak tahu, karena kau juga karakter didalam manhwa, Jaehwan.' Batin (Name) menatap Jaehwan dengan ekspresi tidak terbaca.

Dengan cepat (Name) mengubah ekspresinya agar Jaehwan tidak curiga. "Itu sih kaunya saja yang kudet! Masa kau nggak tau manhwa yang sangat populer itu?!" Jari telunjuk nya menunjuk-nunjuk Jaehwan, seakan-akan mengejek ketidaktahuannya.

Ekspresi kesal yang kentara di wajah Jaehwan sudah cukup menjelaskan kalau pria itu tersinggung dengan kata kudet yang baru saja ditujukan untuk dirinya sendiri. Jaehwan lebih memilih untuk diam saja, malas menanggapi sikap tengil gadis didepannya yang kumat. (Name) tersenyum songong.

"......"

"......kok diem?" (Name) memandangi muka lempeng Jaehwan dengan tatapan bingung.

"Nggak."

"Apasih?!"

Sementara (Name) dan Jaehwan berselisih, Urus, Ia menatap Jaehwan lekat sambil memakan satenya. Entah kenapa, Urus merasa kalau Jaehwan ini bukan manusia biasa, ataukah mungkin... Jaehwan ini bukan manusia?

Kekuatan yang dimiliki Jaehwan sangat mustahil untuk dimiliki manusia biasa. Kekuatan yang bahkan melebihi konstelasi tingkat mitos, yang sangat kuat, sehingga memungkinkan Jaehwan dan (Name) menjadi ancaman untuk Star Stream dan para konstelasi.

Existence yang dikeluarkan dari tubuh mereka berdua bisa langsung membunuh makhluk hidup lemah dalam sekejap mata. Untungnya Urus sudah mati sebelum Jaehwan datang. Kalau tidak, Ia pasti langsung mati karena tubuhnya meledak.

Tunggu---jangan-jangan Jaehwan dan bosnya ini adalah [Outer God]?!

"B-bos, T-tuan Jaehwan..." (Name) maupun Jaehwan menoleh ke arah Urus yang memanggil nama mereka.

"I-ini, hanya dugaan saya saja, jadi---"

"---apakah kalian berdua adalah [Outer God]..? M-maksud saya adalah, kenapa kalian memiliki kekuatan sekuat itu?! Mustahil kalian berdua itu hanya manusia biasa!" Urus berbicara cepat dengan intonasi yang kian meninggi.

Jika dugaan Urus benar... Kemungkinan besar (Name) dan Jaehwan akan menjadi musuh bagi semua konstelasi dan Star Stream!

Tepat setelah Urus berbicara seperti itu, Dikki muncul dihadapan mereka bertiga. Kemunculan Dikki yang merupakan Dokkaebi membuat Urus panik. Lantaran Ia mengira kalau Dikki adalah Dokkaebi dari Star Stream. Dikki langsung membantah itu.

Kambing coklat itu merasa kesal, ["Jangan samakan aku dengan Dokkaebi rendahan itu kalau kau masih mau bernafas."] Ia berkata dengan seringai angkuh.

"Kau tolol, ya? Urus sudah mati. Yang ada dihadapan kita semua hanya spirit nya saja. Kalaupun Urus masih hidup, apa yang bisa dilakukan kambing coklat macam kau? AHAHAHAHAHAHA---" (Name) berguling-guling di tanah sambil memegangi perutnya dan tertawa terbahak-bahak. Merasa lucu dengan keangkuhan Dikki yang menurutnya lemah itu.

Merasa terhina, Dikki membalas. ["HEH! Begini-begini aku itu makhluk agung, tahu!"]

Jaehwan menatap Dikki dengan poker face, dengan entengnya Ia berkata, "Dibanding makhluk agung, kau lebih pantas disebut makhluk jelek." Dan---ucapan pedas itu membuat tawa (Name) menjadi lebih keras.

["Bangsat?"]

Jaehwan menatap sengit kearah Dikki. Ia menyilangkan kedua tangannya didepan dada bidangnya. "Apa mau dari dokkaebi macam kau? Apa kau benar-benar bukan dari Star Stream?"

["Hah?! Tentu saja buk---tunggu, dari mana kau tahu tentang Star Stream?! Kau, kan dari dunia lain! Kalau (Name) kasusnya mah beda lagi---"]

"Aku baru ingat, dulu aku pernah kedunia ini," pria itu lantas menghembuskan nafasnya kasar. Netra abunya beralih dan menajam. "Lebih baik cepat katakan tujuanmu kesini sebelum aku memanggang mu hingga menjadi kambing panggang." 

Dikki bergidik ngeri dengan aura intimidasi dari pria mengerikan itu. Ia menggelengkan kepalanya cepat, lalu terbang kesana kemari. ["Aku datang kesini untuk menjelaskan tentang kalian berdua dan dunia ini. Barusan Supreme Entity menyuruhku untuk menjelaskannya ke kalian..."]

Kambing coklat itu melayang kearah (Name) dan duduk dikepalanya. Perempatan imajiner muncul di kepala (Name), dalam batinnya Ia menyumpah serapahi kambing itu. 'Kurang ajar.'

["Baiklah! Aku akan menjelaskannya dengan singkat, padat, dan jelas. Kalian berdua itu... Tidak terikat dengan universe ini. Kalian masih terkena efek dari skenario yang dijalankan di universe ini. Namun, kalian bebas untuk keluar-masuk skenario tanpa penalti apapun dari Supreme Entity dan OD."]

["Dan kalaupun universe ini hancur, kalian masih bisa selamat. Kalian akan dikirim ke [Nothingness] selama beberapa waktu lalu dipindahkan ke universe lain. Kau maupun (Name) merupakan wujud dari [Eternity] yang tidak pernah mati. Untuk kedepannya sih, aku nggak tahu nasib kalian itu bagaimana, ya... Tapi aku yakin kok, kalau kalian akan abadi. Toh, umur jiwa kalian lebih tua dari universe ini..."] Dikki memelankan suaranya kala mengucapkan kalimat terakhir.

"Hah?! Apa? Nggak kedengeran!"

["Yak, hanya itu yang Supreme Entity beritahukan kepada ku. Oh iya, yang berasal dari dunia lain itu bukan kalian berdua saja loh, akan ada beberapa orang yang sangat dikenal (Name) akan bergabung dalam ekspedisi kalian."]

Tepat setelah Dikki berkata panjang lebar, tiba-tiba suara seseorang terdengar. "Apakah kami termasuk kedalam 'orang-orang' tersebut?"

Keempat nya seketika menoleh ke asal suara. (Name) menganga ketika melihat orang yang berbicara tadi. Bukan 1 orang, ternyata ada 2 orang. Bisa dipastikan yang berbicara tadi itu laki-laki didepannya. Surai merah khas itu... Seekor naga berwarna hitam kecil yang terbang disamping pria bersurai merah itu dan 2 kucing berbeda warna yang ada dikedua pundaknya itu...

Serta pria berambut hitam dengan baju khas ksatria dan pedang tersampir di pinggangnya...

Tidak salah lagi---

["A---itu dia. Wah~ ternyata lebih cepat dari yang ku perkirakan, ya!"]

Pria bersurai merah itu berjalan menuju kearah (Name). Ia meraih tangan kanan perempuan itu dan mencium punggung tangannya. Ia menyeringai.

"Lama tak berjumpa. Tuan putri."

Cale Henituse dan Choi Han!!!

_____
TBC

Ayang-ayang kalian sudah mulai bertemu satu sama lain yach

Absoluteness of A Reader || ORV × Female! Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang