πέντε.

384 89 9
                                    

'Trauma sialan...'

Kim Dokja, Ia terlempar keruangan serba putih setelah sebelumnya melihat ingatan terkelamnya. Nafasnya terengah-engah, ia bahkan bertekuk lutut untuk menetralkan detak jantung dan deru nafasnya.

Pria berumur 28 tahun itu menelan item <Permata Specter> yang Ia peroleh saat perjalanan menuju stasiun Chungmuro disaat-saat akan dimakan hidup-hidup oleh beberapa monster, sehingga Ia menjadi spesies [Roh] untuk sementara dan tidak terlihat oleh para monster.

Tentu sebagai gantinya akan muncul efek samping yang memicu trauma. Contohnya seperti tadi, saat Dokja diperlihatkan ingatan yang tak pernah ingin dia lihat dan dia ingat. Untungnya skill <Fourth Wall> dengan cepat menghilangkan efek samping tersebut. Kalau tidak, Dokja bisa gila.

Dokja memperhatikan layar notifikasi berwarna biru yang muncul dihadapannya. 'Sekarang tinggal menunggu <Fourth Wall> pulih ...'

[Pengaruh 'Fourth Wall' melemah untuk sementara karena anda terlalu terbuai.]

"Joonghyuk Yoo?"

Pergerakan Dokja mendadak membatu kala mendengar suara seorang wanita yang asing ditelinga nya. Dokja sempat mengira kalau traumanya dimulai lagi, namun nyatanya perkiraannya itu salah.

"Apa kau Joonghyuk Yoo?"

"?!"

"...bukan rupanya. Sepertinya kau orang Korea," lanjut wanita bersurai pirang itu.

Dokja dengan cepat menoleh kebelakang dan melihat wanita yang berbicara dengannya. Ia merasa tidak kenal dengan wanita itu, namun disaat yang bersamaan Ia merasakan rasa familier yang kuat.

Kedua mata wanita tersebut menyipit tajam kearah Dokja. Atensi Dokja beberapa saat sempat terpaku pada mata iblis disebelah kiri wanita ber-kewarganegaraan asing tersebut.

"Siapa sebenarnya kau?"

"Ternyata kau. Prophet, Anna Croft."

"Asu amat hidupku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Asu amat hidupku ini." (Name) mengusak-usak kasar rambutnya. Ia merasa diperlakukan tidak adil didunia ini. Bagaimana tidak? <Absolute Sword> yang sangat disayangi (Name) itu disegel karena kekuatannya yang over power. Sedangkan Jaehwan, pria itu diberikan kristal Mana untuk menyegel sebagian kekuatannya.

(Name) bahkan sampai mengamuk bagaikan gorila yang kehilangan pisangnya. Dan itu semua sia-sia, karena Dikki sudah keburu kabur.

Choi Han dan Jaehwan sibuk mengobrol, kalau Cale, Ia hanya menyimak obrolan mereka.

"Perkenalkan nama saya Choi Han, kalau anda?"

"Jaehwan. Bicaranya biasa saja, jangan formal, aku tidak biasa."

"Sepertinya an---kau pengguna pedang yang handal, ya." Choi Han sedikit melirik <Spirit Weapon> yang tersampir di punggung tegap Jaehwan.

"Tidak juga, paling sekali [Menusuk] ringan aku hanya bisa menghancurkan bangunan kecil."

Absoluteness of A Reader || ORV × Female! Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang