-6-

614 107 7
                                    

Seperti janjinya, Jisoo membawa Rose untuk membesuk Jeffri dirumah sakit. Mereka berdua berangkat kerumah sakit dengan menggunakan mobil karena Jisoo tidak ingin Rose sakit gara gara angin malam yang dingin itu.

"Bisa aku bertanya?" Tanya Jisoo memecahkan keheningan.

"Kamu mau nanya apa?" Sahut Rose.

"Jika diberi peluang, apa kamu masih ingin melanjutkan hubungan kamu sama Jeffri?"

Rose terdiam untuk beberapa detik membuat Jisoo merasa gelisah.

"Tidak" namun jawaban dari Rose bisa membuat Jisoo merasa lega.

"Kenapa?"

"Dia sudah selingkuh Al. Aku benci sama cowok yang selingkuh. Walaupun aku mencintai dia, aku tetap saja tidak bisa menerima perbuatannya yang selingkuh itu" jelas Rose.

"Terus bagaimana kalau ada cowok setia yang melamar kamu?"

"Akan aku fikirkan si"

Jisoo hanya mengangguk faham. Apa pun caranya, dia akan berusaha mendapatkan yeoja yang dia cintai itu.




Dengan tangan yang bergandengan, Jisoo bersama Rose memasuki ruang inap Jeffri.

Ternyata cowok yang dikatakan koma itu sudah sadar bahkan sekarang cowok itu lagi disuapi makan malam oleh sang Mama.

"Permisi" sopan Rose.

"Rose" gumam Jeffri.

"Bagaimana kabar kamu Jef?" Tanya Rose.

"Aku baik baik saja kok" sahut Jeffri melirik tangan Rose dan Jisoo yang bergandengan itu.

"Rose" panggil Yura, Mama kepada Jeffri.

"Iya Tante?" sahut Rose

"Tante minta maaf atas kesalahan Jeffri kepada kamu dan Tante harap kalian masih bisa bersama. Tante hanya mau  kamu yang menjadi menantu Tante" ujar Yura sedih.

Rose menatap Yura dengan tatapan bersalahnya sementara Jisoo sudah sedikit emosi.

"Maaf Tante tapi Rose tidak akan kembali bersama Jeffri" ujar Jisoo pada akhirnya.

"Kamu siapa?" Tanya Yura.

Jisoo tersenyum "Aku Jisoo, calon suami Rose"

Rose tersentak ketika mendengar kata kata Jisoo namun dia seakan tidak mampu untuk menyangkalnya.

"Ah, begitu" gumam Yura "Kalian cocok kok" ujar Yura tersenyum tipis. Akhirnya dia berpamitan keluar dari sana.

"Semuanya ulah lo bukan?" Sambar Jeffri menatap Jisoo dengan tajam.

"Maksud lo apa?" Tanya Jisoo memasang wajah polosnya.

"Gue yakin lo yang bikin gue putus sama Rose dan gue yakin lo yang hampir membunuh gue!" Sentak Jeffri.

"Jeff, Jisoo tidak bersalah!" Sambar Rose membela Jisoo.

"Tapi Rose-"

"Cukup Jeff" potong Rose "Kamu selingkuh dan kamu menyalahkan Jisoo!? Ternyata begini ya kelakuan kamu. Jadi keputusan aku untuk putus sama kamu memang keputusan yang tepat" lanjutnya.

"Rose, dengarin aku dulu" mohon Jeffri.

"Ayo Al" Rose langsung membawa Jisoo pergi dari sana.

"Rose sudah memihak kepada gue jadi gue tidak perlu repot repot untuk membunuh lo Jeff" batin Jisoo bersmirk.


*

Kini Rose dan Jisoo sudah berada di pasar malam dengan tangan mereka yang kembali bergandengan.

"Terima kasih karena sudah membela aku" ujar Jisoo.

Rose menangkup kedua pipi Jisoo "Itu karena aku percaya Alvero aku yang polos ini tidak mungkin melakukan semua yang Jeffri katakan"

Jisoo tersenyum "Kamu tahu, cinta aku untuk kamu tidak pernah hilang loh. Jadi, apa kamu ingin menjadi pacar aku? Aku janji akan menjaga kamu dan setia mencintai kamu"

Rose terdiam dengan perasaannya yang masih bingung itu. Apa yang harus dia lakukan?

"Bagaimana kalau aku tidak mencintai kamu?" Tanya Rose.

"Akan aku pastikan kamu jatuh cinta sama aku" sahut Jisoo.

Rose menghela nafasnya dengan kasar. Kali ini dia sudah tidak tega untuk menolak lamaran Jisoo apalagi setelah dia melihat Jisoo yang memang tulus mencintainya itu.

"Baiklah Al, aku terima" putusnya pada akhirnya.

"Syukurlah" gumam Jisoo membawa Rose kedalam dakapannya "Terima kasih. Terima kasih Sayang. Aku janji tidak akan membiarkan siapa siapa mengganggu kamu lagi" ujarnya penuh bahagia.

"Aku pegang janji kamu" ujar Rose membalas pelukan Jisoo.

"Wihhh, ada drama apaan nih?"

Mereka sontak melepaskan pelukan itu lalu pandangan mereka tertuju kearah sosok yang barusan berbicara.

"Lim? Lo ngapain disini?" Tanya Jisoo mengernyit bingung.

"Gue jalan jalan lah. Lagian gue kesepian sendirian dimansion. Lo juga sibuk ngebucin si" balas Limario.

"Makanya cari pacar" balas Jisoo.

Limario mendengus lalu menatap Rose "Hai?"

"E-Eoh" kaku Rose.

Jisoo merangkul pinggang Rose dengan posesif "Ini Roseanne, pacar gue"

Limario tersenyum "Hello Roseanne. Nice to meet you"

"Ini Limario, sepupu aku yang pernah aku ceritakan sama kamu" ujar Jisoo kepada Rose.

Rose mengangguk faham lalu menatap Limario "Hai Limario-ssi"

"Tidak perlu formal sama aku. Kamu calon Kakak ipar aku bukan?" Ujar Limario menatap Rose dengan senyum lembutnya.

"Jaga pandangan lo Lim. She's mine" tegur Jisoo penuh peringatan.

"Yeah, i know" balas Limario "Gue juga tidak mungkin mengambil Rose dari lo. Lo tenang saja" lanjutnya.

"Baguslah" ujar Jisoo "Ayo Sayang, kita jalan jalan" ajak Jisoo menggandeng Rose pergi dari sana meninggalkan Limario yang mendumel kesal gara gara ditinggalkan.














  Tekan
    👇

Sweet but Psycho ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang