MCK 3. Sensian

1.2K 82 7
                                    


Cemburu yang paling sakit adalah ketika melihatmu tertawa bersamanya tanpa menganggap kehadiranku disini.

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
MCK 2

Waktu telah menunjukkan jam makan siang. Andrez pun berniat hendak mengantarkan makan siang untuk Kenzio. Menu hari ini adalah sop ayam dan telur balado kesukaan Kenzio. Saat sedang menyiapkan makanan di dapur tiba-tiba Andrez dikejutkan oleh kedatangan Bi Siti.

"Permisi tuan," ujar Bi Siti sopan.

"Astaga bibi ih! Ngagetin aja. Ngapain sih bi?" Ujar Andrez sedikit menaikkan volume suaranya hingga membuat Bi Siti menunduk.

"Maaf tuan, saya hanya berniat hendak membantu karena saya liat tuan kerepotan," ujar Bi Siti yang masih menunduk.

"Bibi liat aku repot? Nggak kan. Lagian kan ini memang sudah jadi rutinitas aku sehari-hari, udah bibi sana kerjain yang lain aja. Cucian tuh udah numpuk, sekalian kuras bak mandi sama bersihin toilet," ujar Andrez merepet sambil menata kotak nasi ke dalam plastik.

"Baik tuan," ujar Bi Siti mengangguk lalu pergi.

Lagi-lagi entah kenapa hari ini emosi Andrez sangat susah untuk di atur. Ada saja yang membuatnya marah, padahal bisa dibilang itu hal sepele. Contohnya tadi ketika Bi Siti datang menawarkan bantuan tapi malah dimarahin, padahal kan niatnya baik. Tapi Andrez tetap mengabaikan itu, tujuannya sekarang adalah ke kantor suaminya untuk mengantarkan makan siang.

Setelah semuanya siap, Andrez bergegas ke kantor Kenzio diantarkan oleh supir pribadinya.

"Kita mau kemana tuan?" Tanya pak Setyo. Supir pribadi Andrez yang sudah berusia sekitar 40 tahunan.

"Kamu gak liat saya bawa apa? Lagian kaya gak biasa aja sih saya pergi di jam segini masih aja nanya. Udah cepetan lah jalan, panas tau," ujar Andrez judes.

"Maaf tuan," ujar pak Setyo lalu mengemudikan mobilnya.

Beberapa menit kemudian akhirnya Andrez tiba di kantor Kenzio. Andrez mulai berjalan menuju ruangan Kenzio. Sedari turun mobil hingga tiba di depan pintu ruangan Kenzio, sangat banyak sekali karyawan kantor yang menyapa Andrez dengan ramah, termasuk sekretaris Kenzio yaitu Meyriska. Karena mereka tau bahwa Andrez adalah istri dari bosnya. Tapi tak satupun yang diacuhkan oleh Andrez hingga membuat mereka semua bingung. Pasalnya Andrez ini dikenal sebagai sosok yang sangat ramah tapi kenapa hari ini sikapnya sangat berbeda.

"Siang pak," sapa Meyriska ramah tapi hanya diacuhkan oleh Andrez. Ia langsung saja masuk keruangan Kenzio, mendapati pria itu sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.

"Sibuk banget kayanya," ujar Andrez yang langsung duduk di kursi tamu yang sengaja disediakan di ruangan tersebut. Diletakkannya bekal tersebut di atas meja.

"Eh ayang udah datang, ke sini naik apa tadi?" Tanya Kenzio dengan senyuman yang merekah. Bahkan Kenzio langsung meninggalkan pekerjaannya dan duduk di samping Andrez.

"Biasa sama pak Setyo, udah sana ih makan dulu," ujar Andrez sedikit mendorong tubuh Kenzio karena pria itu langsung memeluk Andrez.

"Bentar yang Jio kangen mau peluk dulu," ujar Kenzio lalu kembali memeluk Andrez.

"Makan atau aku bawa lagi nasinya pulang," ancam Andrez.

My Childish Kenzio 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang