MCK 6. Antara Bahagia Dan Sedih

940 65 7
                                    

Menyerah bukan berarti lemah, lebih tepatnya lelah dan memilih untuk ikhlas.

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
MCK

Kenzio sengaja tidak masuk kerja karena menepati janjinya dengan Andrez untuk nge-Gym bareng. Mereka baru saja selesaj nge-Gym di ruangan Gym pribadi mereka. Lalu mereka mandi untuk membersihkan tubuh. Saat sedang asik menyisir rambut, tiba-tiba saja handphone milik Andrez bergetar.

Intan is calling...

Tanpa menunggu waktu lama, Andrez langsung menjawab telepon dari Intan.

"Halo Drez?"

"Halo? Kenapa Ntan?"

"Lo lagi dimana?"

"Di rumah, lo kenapa kok panik gitu?"

"Syifa udah melahirkan, sekarang dia di rumah sakit Medical Center."

"Yaudah gue kesana sekarang."

Tut!

Andrez mematikan teleponnya sepihak, perasaannya tidak enak. Semoga saja tidak terjadi sesuatu dengan Syifa dan bayinya.

"Siapa yang?" tanya Kenzio yang baru keluar dari kamar mandi.

"Intan, dia ngabarin Syifa udah lahiran. Tapi suaranya kaya panik gitu, aku jadi khawatir deh terjadi sesuatu sama Syifa dan bayinya."

"Yaudah sekarang ayang tenang ya, kita ke rumah sakit sekarang."

"Kamu bukannya harus ke perumahan? Katanya ada yang mau nyewa."

"Kebetulan tadi yang mau sewa hubungin Jio katanya mau liat rumahnya sore."

"Yaudah kalau gitu kita berangkat sekarang aja, orang dari yayasan juga datangnya sore."

Mereka langsung bergegas ke rumah sakit. Selama diperjalanan Andrez merasa khawatir dan cemas, seperti ada sesuatu yang terjadi.

MCK

Beberapa menit kemudian mereka tiba di rumah sakit tempat Syifa melahirkan. Kenzio dan Andrez segera bergegas menuju ruangan bersalin. Di depan ruangan terlihat Intan yang sedang dipeluk oleh suaminya, Melvin. Mata Intan terlihat merah dan berair.

"Andrez!" pekik Intan dan langsung menghambur kepelukan Andrez.

"Kenapa Ntan? Syifa baik-baik aja kan? Anaknya baik-baik aja kan?" serbu Andrez dengan pertanyaan.

"Syifa baik-baik aja Drez, tapi--" Intan menggantung kalimatnya.

"Tapi apa?"

"Anak Syifa kembar."

Andrez tersenyum mendengar ucapan Intan.

"Tapi yang selamat hanya satu, kembarannya meninggal karena kondisinya lemah," intan melanjutkan ucapannya membuat senyuman Andrez luntur.

"Terus sekarang Syifa dimana?"

"Di dalam Drez."

Andrez menerobos masuk dan mendapati Syifa sedang terbaring lemah di bankar. Matanya terlihat sembab seperti habis menangis.

"Syifa lo yang sabar ya," ujar Andrez lalu memeluk Syifa yang terbaring lemah.

"Gue turut berduka cita Fa," lanjut Andrez, secara perlahan air mata menetes dan membasahi pipi Andrez.

My Childish Kenzio 2 Where stories live. Discover now