Bab 9

1.8K 108 0
                                    

"Nyesel gue ngomong gitu ke lo"Alarick menatap datar Melvio, ia kira cowok itu sudah tobat karena bucin dengan cewek bernama Aurora itu, namun ternyata masih sama saja, dia lupa bagaimana mungkin seseorang bisa berubah secepat itu?.

" Eh kalian tau nggak denger denger nih denger denger ya gue cuma kebetulan denger aja dari gibahan cewek di kelas ipa2 yang katanya ibunya punya adik perempuan yang punya anak cowok dan sekolahnya di Atleast HS_"

Plak!!

"Sakit anjirr!! " pekik Alvian, dia belum sempat melanjutkan kata katanya namun malah mendapat tabokan maut dari Melvio.

"Langsung ke intinya goblok!! Lo mau bikin otak kita mubeng mubeng apa gimana hah?! Bilang aja sepupunya anak Ipa2!! " Sentak Melvio, dan benar saja ketiga temanya termasuk sang ketua juga menatap dia dengan datar.

"Hehe, gue kan niatnya jelasin secara rinci, Jadi tadi gue denger ada murid baru di Atleast HS, katanya cantik banget dan sepupunya si anak Ipa2 itu mau coba deketin tapi gatau caranya gimana makanya dia minta tolong si Icha buat ngasih saran " Jelas Alvian panjang lebar.

"Lo ikut nggibah kan? " Ucap Alarick masih menatap datar Alvian.

"Lah kok  tau?! " Alvian memasang ekspresi terkejutnya yang membuat mereka disana menatapnya malas.

"Ya tau lah goblok! Buktinya lo nyeritain secara rinci + Lo tau siapa yang nggibah tadi! " Melvio menepuk jidatnya sendiri, kenapa ia bisa bersahabat dengan spesies manusia seperti Alvian ini?,ia sampai terheran heran sendiri, untung saja dia dan ketiga sahabatnya memiliki stok kesabaran yang banyak, jika tidak mereka pasti sudah menendang Alvian keluar dari geng mereka.

"Eh, lo bilang tadi cantik kan?! Siapa siapa?! Gimana?! " Setelah menyadari semua perkataan Alvian tadi, Melvio mendadak sangat antusias kali aja cewek itu mau menjadi pacarnya, secara  dia kan tampan menurut dirinya sendiri.

"Cih! Tadi ngata ngatain gue! Sekarang lo sendiri kumat! " Alvian menatap sinis Melvio.

"Tapi karena gue baik hati gue kasih tau, katanya sih cantik banget ya, terus namanya.. Siapa ya?.. Queen.. Queen_... "Alvian menaruh jari telunjuknya di dagu mencoba mengingat nama yang disebutkan Icha saat menggibah tadi.

"Queenza!.. Iya namanya Queenza gitu kata si Icha!.. "Seru Alvian.

"Namanya aja bagus gimana orangnya?.. Sabi kali ya jadi pacar gue?.. " Melvio tersenyum senyum sendiri memikirkan targetnya.

"Tobat! Mampus lo ntar kalo dilabrak pacar lo bareng bareng! " sentak Alarick.

Levian menyimak dari tadi, sementara Alexion sibuk dengan pikiranya sendiri memikirkan perkataan Alvian.

"....Queenza " Gumam Alexion tak dapat didengar siapapun.

____

"Shaka Asuuu!! Shaka anjing!! Goblok!! Tolol kayak Babi!! " Zaya berteriak teriak di parkiran sekolah ketika Nicolas menyeretnya paksa, tadi Zaya sempat ingin kabur ke mobilnya dan langsung pulang ke Manssion Xavier, namun Nicolas malah membuntuti nya.

Ia tidak takut orang lain termasuk guru guru mendengarnya, lagipula tak ada yang berani menegurnya.

"Diem Za... Lagian sejak kapan lo pinter banget ngomong kayak gitu?!.. " Nicolas menarik tangan Zaya, mereka menjadi pusat perhatian bagaimana tidak? , Zaya saat ini berjongkok sambil terus mengumpat dan menarik balik tangan Nicolas sementara Nicolas juga sama menarik Zaya menyeretnya ke mobilnya.

"Sejak... Gue ada disini! Kenapa masalah?!.. Lepasin gue Shaka... Gue bisa jalan kok.. Beneran deh.. Berasa kayak gembel gue kalo lo tarik kayak gini!.. " Zaya berusaha melepaskan tangan Nicolas yang menarik tanganya.

"Yaudah gue lepasin! Awas lo kabur! Gue hadang depan gerbang lo besok!.. Lagian mana ada gembel modelan begini! Ngaco lo! " Nicolas melepaskan tangan Zaya yang ditariknya sedari tadi.

Zaya berdiri menatap Nicolas dengan kesal lalu tanganya melambai ke atas.

"Asyaaa!!! Sini!! Gapakek lama!! " Zaya berteriak memanggil Arasya yang hampir saja masuk ke dalam mobilnya.

Arasya bergegas berlari menghampiri Zaya, lagipula di sana juga ada sang pujaan hati yaitu Nicolas.

"Kenapa Za?.. Kalian mau pergi kan? " Arasya menatap Zaya dan Nicolas bergantian.

"Nah maka dari itu gue ajak l_"

"Lo kok ajak dia sih Za?!! " sentak Nicolas.

"Oke kalo gue ga boleh ajak Asya, gue gamau ikut lo!! " sentak balik Zaya tak mau kalah.

"Hmm iya yaudah ajak aja terserah" Nicolas bersender pada mobilnya guna mengawasi Zaya takutnya gadis itu kabur malahan.

"Lo ikut gue ok Sya! Gue maksa! " Zaya menarik Arasya masuk ke mobil Nicolas dan mendorong Arasya duduk di kursi samping pengemudi, lalu Zaya masuk ke barisan kedua.

"Lah, lo kok nyuruh dia duduk disini sih Za?! " Nicolas menatap Zaya dibelakangnya.

"Udah fokus aja nyetir! Gue pengen dibelakang sendirian! " Zaya menaruh tasnya di kursi sampingnya, ia mengamati ke luar jendela, bukan mengamati pemandangan melainkan menghitung mobil mobil mewah yang melaju dijalanan.

Sementara itu Arasya diam diam tersenyum tipis, ternyata sahabatnya itu membantunya agar lebih dekat dengan Nicolas, meskipun Nicolas sendiri terlihat cuek dan tidak peduli padanya.

Tbc.


AZAXION (Transmigrasi Story) Where stories live. Discover now