Bab 19

737 42 9
                                    

             "Yuhuuuu Daddyyy Minta uang dong!... " Zaya menuruni tangga dengan sedikit berlari menghampiri Morgan yang hendak Sarapan, kebetulan hubungan mereka semakin membaik akhir akhir ini setelah Zaya tau bahwa Morgan Adalah adalah Daddy kandungnya dan bukan Papa Azreya.

Bagi Zaya yang terpenting Morgan tidak seperti Papa Azreya yang benar benar tidak peduli padanya bahkan tak segan menghukumnya dengan keras.

Morgan selalu menuruti permintaan Zaya hanya kurang menunjukkan kasih sayang saja pada Zaya.

"Sebentar.. " Morgan membuka dompetnya, lalu mengeluarkan dua buah kartu Hitam dari dompetnya.

"Cukup? " Tanyanya.

"Yah kok Blackcart mulu, bosen tau Dad yang di dompet Zaya udah 10 terus sama ATM biasa, tapi gapunya Cash" Zaya mengembalikan kartu itu pada Morgan.

"Yasudah sebentar Daddy ambilkan" Morgan berjalan ke ruang tamu dan membuka sebuah koper uang, lalu mengeluarkan segepok untuk diberikan pada Zaya.

"Cukup nggak? Mau Daddy tambahin? " Zaya mengangguk lalu menggelengkan kepalanya, ia menerima uang berjumlah 50 juta itu.

"Untung ga bawa buku " Zaya memasukkan Uang itu ke Ransel hitamnya lalu duduk di kursi meja makan.

"Queen, Daddy ada urusan bisnis di luar negeri untuk beberapa hari, kamu gapapa kan ditinggal? " Mendengar pertanyaan Morgan, bukanya sedih atau bagaimana Zaya malah merasa sangat senang.

"Zaya aman kok, kan Aku anaknya baik Dad " Ceplos Zaya.

Morgan terkekeh pelan "sepertinya kamu senang Daddy tinggal"

Ya seneng lah, gue berkuasa sendirian di manssion ini hahahaha....

"Kan udah biasa Dad, lagian Zaya ngerti Daddy kan sibuk" Zaya tengah cosplay menjadi anak baik yang pengertian, dan itu berhasil membuat Morgan sedikit merasa bersalah.

"Maafin Daddy ya, nanti kalau Daddy ada waktu kita jalan jalan sama sama, mau kan? " Morgan mengelus pelan pucuk kepala Zaya.

Zaya mengangguk sebagai balasan, gadis itu mencomot sepotong sandwich di piringnya, memakanya dengan lahap hingga habis.

"Dad, Manssionya calon menantu Daddy itu dimana ya? " Pertanyaan Zaya membuat Morgan sedikit terkejut, pasalnya putrinya ini bukanya tidak menyukai Alexion sama sekali? Bahkan terpaksa setuju bertunangan denganya.

Memang beberapa minggu terakhir Zaya terlihat dekat dengan cowok itu, karena terkadang menjemput dan mengantarnya pulang entah darimana. Morgan kira Zaya memanfaatkan Alexion untuk menjadi asistenya secara gratis. Morgan tau kalau Zaya itu Licik dan sangat pintar, apalagi dengan didikan dari Kakeknya,  dan yang paling penting dari ajaran Kakeknya bahwa keturunan Keluarga Zhang tidak boleh tunduk kepada siapapun.

"Kamu suka dengan dia? " Tanya Morgan.

"Daddy Nanya?Daddy pengen tau banget atau cuman pengen tau aja? "tanya balik Zaya.

" nggak jadi,kamu cari di google maps kan bisa"Morgan memutar bola matanya malas, sifat putrinya ini lebih mirip ke mendiang istrinya Zhang Xue Yi atau kerap dipanggil Ziyi, daripada dirinya yang lebih irit bicara dan langsung terus terang.

Zaya menatap Datar Morgan" Daddy mau Zaya nyasar ya? "

____

Pukul 07.10 Zaya sampai di depan gerbang besar AHS yang sudah ditutup oleh satpam,seharusnya ia tiba 15 menit yang lalu karena ia mengebut namun sialnya jalanan sangat macet, bahkan Zaya hingga turun membeli minuman dan camilan terlebih dahulu di minimarket tepi jalan karena haus menunggu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AZAXION (Transmigrasi Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang