20. Apartemen

7.7K 319 9
                                    

Baby, what are you doing now?

“Kamu baru bangun?” Laura malah balik bertanya mendengar suara serak di seberang sana, setelah menutup pintu kamar dan menggigit apel yang diambilnya dari bawah.

Hm.”

“Sakit?”

Dikit,”

“Mana ada sakit dikit,” Laura terkekeh sembari membanting tubuh ke atas kasur empuknya. “Pasti semalem begadang, terus sekarang kepalanya pusing, kan?” tebaknya.

Ellzio kembali bergumam yang terdengar manja. “Ke apart gue sini, Baby.

“Nga ... pain?”

Main aja.”

Laura merubah posisinya menjadi tengkurap, mengunyah apelnya pelan dengan senyum malu-malu yang tertahan. “Ada ... siapa?”

Sendiri. Sini.” sahut Ellzio dengan suara berat dan seraknya. Cowok itu pasti masih meringkuk dibawah selimut.

“Mmm ...” Laura bergumam lama sembari menggigit bibirnya. Dia belum punya rencana untuk menikmati hari libur ini. Namun, pergi ke tempat atau menciptakan momen yang belum pernah dilakukan sebelumnya membuat jantung Laura berdebar kencang. Selama ini dia belum pernah pergi ke tempat cowok lebih dulu.

“Ada ... yang mau kamu titip?” tanya Laura sembari beranjak.

Nggak ada. Cepet ke sini aja. 30 menit cukup?” suara serak Ellzio terdengar bersemangat. Laura tebak, cowok itu menyeringai senang di sana. “Gue tunggu 30 menit. Telat satu detik tanggung jawab, gue langsung meriang.”

“Dikira kalo telat bakal dihukum,” kekeh Laura sembari membuka lemari bajunya.

Emang mau gue hukum?”

“Nggaaak!”

“Yaah, padahal hukumannya enak.”

★★★

Laura tersenyum menatap layar ponselnya dengan langkah terayun setelah pintu lift terbuka. Sebelum akhirnya dia mendongak saat berpapasan dengan seorang pria paruh baya yang berjalan tegap dan masih terlihat tampan meski usianya sudah tidak lagi muda.

Tanpa sadar kepala Laura berputar, menoleh, tatapannya mengikuti langkah pria itu yang melewatinya.

Laura menghela napas sembari membuang muka setelah pria yang mirip seseorang itu memasuki lift. Dia kemudian melanjutkan langkahnya dan berakhir mematung sesaat di depan sebuah pintu untuk memastikan kalau itu benar adalah tempat yang dia tuju. Sebelum akhirnya, Laura menekan angka-angka, memasukkan PIN keamanan seperti yang tertera yang dia lihat di ponselnya.

Ellzio, sang pemilik unit yang memberitahunya. Katanya, biar vibes dikunjungi pacarnya lebih terasa.

Saat akses masuknya terbuka, Laura menggigit bibirnya.

“Zio ...” panggilnya sembari memandang isi apartemen mewah Ellzio.

“Sini, Baby.”

Kaki Laura membawanya ke sumber suara berasal dan dia menemukan Ellzio yang meringkuk di atas sofa dengan selimut tebal yang membungkus tubuhnya.

“Sini!”

Cowok itu bergeser ke pojok lalu Laura duduk di bagian sofa yang Ellzio tepuk.

“Masih ngantuk?”

“Hm.”

Ellzio mengangguk lalu melipat tangan di depan dada. Bibirnya tersungging sebelum berdecak kagum menatap Laura.

“Cakep banget, pacar siapa sih ini?”

“Pacar ... kamu?” Laura menyahut dengan senyum malu-malu.

“Lho, memangnya kita pacaran?”

Senyum Laura memudar saat melihat Ellzio menyeringai kecil dengan tatapan tengil. Laura ... tidak suka. Dia mengerjap dan menelan saliva.

“Memangnya ... nggak?”

Seringaian Ellzio melebar.

***
Full part ini hanya tersedia di KK, yaa. Link ada di bio.

Ellzio di tangan pawang yang tepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ellzio di tangan pawang yang tepat.

Cewek baik-baik ditangan cowok brengsek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cewek baik-baik ditangan cowok brengsek.

Buat yang nggak bisa baca di sana, nggak apa-apa. Kalian bakal tetep ngerti sama alurnya kok. Part ini cuma berisi kebucinan dan modus Ellzio. Full mereka berdua tanpa ada gangguan dari Amara.

Buat yang penasaran dan mau memberi dukungan boleh banget langsung baca ke sana, ya. Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar juga.

Next part, full di sini lagi.

Terimakasih❤️

PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang