Bab 3

1K 133 34
                                    

Tolong guys bantu komen, vote dan share.

Love dulu part ini biar semangat 🥰🥰

Kalian asalnya dari kota mana aja nih?

Kalau banyak yang suka aku lanjut..

****

Pulang dari paralayang mereka bergegas kembali menuju camp. Jaraknya sangatlah jauh, namun Raga dengan kekuatan maksimum bisa membuat mereka tiba sebelum tengah malam. Camp sudah sepi, Keisha turun dari mobil. Sebelumnya ia pamit pada Kapten Raga. Entahlah akibat peristiwa tadi, hatinya sedikit berdebar tak karuan.

Keisha pamit untuk tidur kepada Kapten Raga. Ia berjalan mendekati pria itu. Raga turun dari mobil, ia melirik Keisha bingung. Kenapa Keisha menghampirinya?

"Ada apa?" tanya Kapten Raga.

"Aku mau pamit tidur." Keisha mengatakan itu sambil menunduk malu-malu.

"Ok." Keisha lansung memutar bola mata sebal, ia mendongak menatap Raga kesal. Sialan! Hanya itu yang keluar dari mulut Raga. Rasanya Keisha ingin memaki pria itu. Katanya mau menikah dengannya. Tapi ia pamit tidur saja bukannya ngucapin good night kek sleep tight atau see you tomorrow. Ini mah, cuma ok.

Keisha menghembuskan napas sabar. Ia jadi ragu kalau pria itu menyukainya. Sifatnya aja masih seperti es yang belum cair.

Tanpa membalas Keisha langsung pergi sambil cemberut. Ia ogah menatap ke arah Raga. Dalam hati ia bersumpah tidak akan percaya lagi kata-kata pria itu. Padahal tadi ia sudah mulai luluh tapi malah dicuekin.

"Dasar cowok nggak peka!" Gerutu Keisha sambil berjalan. Ia tambah marah lagi karena Raga cuek tak memanggilnya. Seolah kemarahannya itu tidak berarti apa-apa.

Raga merasa aneh melihat perubahan Keisha, wanita itu seperti sedang merajuk. Kenapa? Perasaan ia tak salah apa-apa. Ia tak melakukan hal apapun. Raga tak paham dengan bahasa wanita. Namun Raga yang kelelahan tak mau memusingkan hal itu. Lebih baik ia kembali ke tendanya untuk tidur. Ia juga bingung harus apa, lagian nanti juga paling Keisha akan kembali ceria lagi. Besok akan menjadi hari yang panjang dan melelahkan untuknya.

***

Pukul dua pagi, terasa sunyi kala itu. Beberapa orang sudah tertidur untuk bersiap di hari esok. Mereka juga butuh istirahat, terutama pihak medis dan tenaga kerja. Namun ada beberapa juga yang berjaga, dari pihak tentara mereka berjaga mengelilingi tenda takut jika suatu hal buruk terjadi. Ada juga dari pihak konsumsi yang sudah mulai menyiapkan bahan untuk memasak.    

Namun siapa sangka di tengah sepi dan sunyinya hiruk pikuk terjadi sebuah insiden. Terdengar suara ledakan dari kompor gas. Lalu api merembet membakar kamp. Kobaran api melahap tenda-tenda, asap mengepul di mana-mana. Penjaga yang tadi berkeliling langsung berteriak membangunkan orang-orang yang tidur.

"Huk....huk..." Keisha yang tadi tertidur nyenyak  terbangun, ia menghirup asap yang menyesakkan pernapasannya. Keisha batuk, ia menutup hidungnya. Lalu ia mengedarkan pandangan, ia terkejut mendapati tendanya sudah dikerubungi api. Bukan hanya itu ia juga mendengar suara teriakan orang-orang dari luar.

Keisha panik, ia bangkit dari ranjang hendak keluar tapi tak bisa karena api mengerubunginya. Ia hanya bisa berteriak meminta tolong berharap ada yang mendengarnya. Keisha terduduk, ia hanya bisa pasrah dan berdoa.

RAGANTA | Kamu adalah SemestakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang