Duka Araster

4 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Pemakaman Askara berlangsung pagi hari, dan sekarang Shiro, Mahen, Irfan dan Akmal bersama warga sekitar rumah Askara mengangkat keranda Mayat yang berisi jenazah Askara sambil melantunkan tahlil

Jordi dan Zaidan turut ikut serta dalam pemakaman Askara namun dari jauh karna perbedaan Agama di antara mereka

Wira dituntun Leo sambil membawa foto Askara yang sedang tersenyum dengan jaket hijau army berlambang Araster yang selalu ia pakai, terlihat senyum Askara yang sangat khas bagi orang-orang yang menyayanginya duduk di motor KLX kesayangannya

Wira terlihat begitu menyedihkan dengan mata yang membangkak sepertinya pria itu menghabiskan semalaman di ruang jenazah Askara tanpa tidur sedikitpun

Zakry yang sudah siuman dibantu Bibi Suri yang mendorong kursi rodanya pun terlihat dengan mata bengkak dengan karangan bunga tulip yang berada di tangannya

Pemakaman Askara berlangsung dengan penuh air mata sampai jenazah Askara masuk ke liang lahad

Tanah pun sedikit demi sedikit menimbun tubuh Askara yang sudah terbalut kain kafan

Wira tak bisa lagi menopang tubuhnya yang ditahan oleh Leo, pria itu terlihat berlutut melihat jenazah anaknya yang sudah sedikit demi sedikit tertimbun tanah merah

Dirga, Daniel, Arsen dan Bryan juga ikut menyaksiakan pemakaman Askara

Zaidan melepas kacamata hitamnya kemudian menutup mata dengan lengannya dari kejauhan pria itu menangis, Jordi terlihat menenagkan laki-laki itu bersama Joy sambil menegelus ounggung wakil ketuanya itu

Aurora duduk berjongkok di samping Zakry sambil mengusap tangan Zakry yang terlihat hanya diam sambil menitikkan air mata dalam diam

Aurora tau pasti hati Zakry sangat tersayat melihat abang yang selalu melindunginya itu sekarang pergi ke kehidupan yang lebih abadi

Zakry menoleh kepada Aurora, Aurora tersenyum sambil mengusap kepala anak 12 tahun itu

Setelah beberapa saat proses pemakaman Askara pun selesai terlihat beberapa pelayat sudah lulang sambil sesekali bersalaman kepada Wira dan Leo

Para anggota Araster bersama Aurora, Joy masih berada di sana

"Aska sialan... kali ini mati beneran" Zaidan tertawa pedih, air matanya terus mengalir sambil mengusap nisan bertuliskan nama Askara

"Mungkin dia cape Dan... dia cape mikul semuanya sendiri" Tambah Mahen yang berada di sebrang Zaidan

Jordi menaburkan bunga di atas makam Askara, taburan bunga itu bersamaan dengan air matanya yang terus jatuh di makam Askara

Aurora mendekati nisan Askara sambil melihat foto Askara yang tersandar di nisannya "Udah gaada beban lagi ya Sa?" Aurora tersenyum sambil mengusap foto Askara "Sekarang kamu berhak bahagia tanpa beban di kehidupan yang lebih abadi Sa"

Karna Dia ASKARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang