Time [11]

74 12 6
                                    

Hai, all??

Terima kasih udah bertahan di cerita ngalor-ngidul aku🌻

*** 🍇 ***

🌺 Jum'at, 22 Desember 2023 🌺

Pagi telah berlalu, Diana terbangun di sebuah kamar yang dirinya tiduri. Kamar itu lebih bagus daripada kamarnya di tahun 2023.

Terdengar suara ketukan pintu dari luar. Segera Diana membuka pintu dan menemukan sosok Bambang yang membawa satu pakaian kepada Diana.

"Apa kamu menikmati tidur mu?" tanya Bambang.

"Apa kamu sudah baik-baik saja? Tidak lagi bersedih dan menangis, kan?" tanya Diana.

"Kamu melihatnya, bukan? Apa aku terlihat sedih saat ini?" Bambang terlihat lebih segar daripada semalam yang nampak hancur dan berantakan.

"Untuk apa pakaian ini itu?"

Bambang memberikan itu ke Diana.

"Mandilah dan kenakanlah. Kamu harus selalu cantik dan rapi di rumah, tempat ini bukan tempat tinggal, namun tempat untuk bersembunyi." ucap Bambang.

Diana mengangguk paham. Bambang pergi meninggalkan Diana begitu saja setelah itu.

"Astaga. Aku harus mengenakan ini? Namun, bagus juga." ujar Diana.

Tidak lama, stelah Diana bersiap dan telah mengenakan sebuah dress cantik berwarna coklat muda itu. Perempuan itu memilih untuk keluar, dimana yang perempuan itu temukan adalah kesunyian.
Segera Diana keluar dan menemukan Awan yang sedang berbincang dan membantu seorang tukang kebun yang tengah menyirami tanaman dan menjaga tanaman agar tetap rapi.

Diana ingin menyapa Awan. Namun, tiba-tiba pergelangan tangannya di pegang oleh Bambang yang datang tiba-tiba.

"Mari pergi bersama dengan ku?"

Kalimat itu membuat Diana tidak mengerti.

"Mau pergi kemana?"

"Jalan-jalan." Bambang membawa Diana memasuki mobilnya. Dimana laki-laki itu yang akan menyetirnya.

Awan yang tidak sengaja melihat itu hanya bisa diam. Perasaannya kepada Diana terasa jelas saat ini.

Diana hanya menurut. Perempuan itu masuk dan Bambang juga masuk mereka memilih untuk pergi dari sana.

Bagaimana pagi itu suasana yang terasa asing perempuan lihat.
Ramai, Namun, terlihat suram. Itu yang perempuan itu rasakan.

Mobil itu berbeda dengan mobil-mobil yang ada di masa depan. Namun, Diana tidak keberatan dan merasa nyaman. Apalagi berada di dalam mobil dengan Bambang yang begitu manis di matanya.

Bambang terus mengendarai mobil itu hingga berada di dekat sebuah pantai.

Diana bingung ketika Bambang menghentikan mobilnya dan hendak turun dari dalam mobil.

"Kamu ingin kemana?"

Bambang menunjukkan lautan luas itu, "Bermain air? Menyusuri garis pantai bersama dengan ku? Kali ini tidak akan ada buaya." ucap Bambang.

Time, 1945 [Hyunsik ft Dita]Where stories live. Discover now