10

24 6 0
                                    


←〣☆~♥~☆〣→


Bertemu setiap hari, mengobrol, bercanda, dan tertawa bersama. Hari-hari Hyunjin terasa berwarna. Ia benar-benar merasakan kehangatan dalam hidupnya. Sampai ia sering melupakan rasa sakit di tubuhnya. Terlalu larut dalam hal manis tentang dirinya dan Hanna.

Apa kalian berpikir mereka sudah mengungkapkan perasaan masing-masing? Jawabannya adalah belum. Iya, mereka masih bungkam untuk mengatakannya.

Mereka lebih memilih menjalankan semuanya sesuai alur, merasakan kebahagiaan di hati mereka masing-masing, merasakan cemburu atau perasaan lain yang mereka dapati dari masing-masing diri.

Hingga Hyunjin merasakan ia harus segera memberitahukan perasaannya pada Hanna. Seperti kata ibunya, cinta harus segera diungkapkan. Sebelum menyesal, Hyunjin ingin melakukannya. Begitupun dengan Hanna, ia berniat mengatakan hal yang sama pada Hyunjin.

"Hanna" "Hyunjin" , panggil keduanya bersamaan. Mereka tengah duduk saling berhadapan dengan minuman masing-masing—ralat, Hyunjin dengan ice americanonya dan Hanna dengan es krim cokelatnya. Es krim itu minuman atau bukan sih? ...

"Kau duluan", ujar Hyunjin.

"Tidak! Kau duluan saja", suruh Hanna.

Namun Hyunjin menolak, "Tidak apa, katakanlah",ujarnya.

Hening.

Keduanya malah hening, hingga beberapa detik kemudian, keduanya kembali bersuara—

""Aku menyukaimu"", ucap keduanya bersamaan. Membuat mereka saling menatap terkejut.

"K-kau mengatakan sesuatu?", tanya Hanna. Hyunjin tersenyum, lalu, mengangguk, "Aku mengatakan bahwa aku menyukaimu", ujarnya.

"Kau menyukaiku?", tanya Hanna lagi. Hyunjin mengangguk, "Lalu, kau.. juga mengatakan sesuatu tadi?", tanyanya.

"A-aku.. Aku juga menyukaimu", ujar Hanna pelan.

Ya, singkatnya begitulah mereka menjadi sepasang kekasih. Menjalani hari-hari seperti biasanya, tidak ada yang berubah, kecuali status mereka. Karena mereka sudah seperti sepasang kekasih bahkan sebelum mereka mengatakannya.

Bulan berganti bulan, mereka masih sama bahkan lebih dekat dibanding sebelumnya. Bukan hanya Hyunjin, tentu Hanna juga ikut bahagia dengan hubungan mereka.



"Arghh shh", Hyunjin kembali meremat dadanya yang sakit.

"Hyunjin!", teriak Yeri menghampiri anaknya yang terjatuh pingsan saat ingin membuka kulkas.

•••

"Ibu?", panggil Hyunjin setelah ia sadar.

"Kau sudah sadar?", Yeri membantu Hyunjin duduk.

"Hyunjin sudah sadar?", tanya Minhyun, selaku ayahnya Hyunjin. Ia baru saja pulang kemarin.

"Ayah", sahut Hyunjin.

"Kau harus lebih banyak beristirahat, Nak. Jangan terlalu lelah, ya",ujar sang Ayah.

Hyunjin menunduk, "Maaf, aku selalu merepotkan kalian berdua", katanya pelan.

PRIMROSE || HWANG HYUNJIN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang