12

27 6 4
                                    


←〣☆~♥~☆〣→

"Ada apa?? Ada yang ingin kau bicarakan?", tanya Hanna.

Ini sudah sore, tadi Hanna berniat pulang ke rumah karena toko rotinya sudah ia tutup tadi. Ia yang menjaga toko hari ini. Karena ibunya sedang pergi bersama mamanya Chan ke rumah adiknya.

Lalu, Hyunjin memintanya untuk bertemu. Katanya, ada hal penting yang ingin ia sampaikan. Hanan bergegas bersiap-siap untuk pergi. Namun, cuacanya sedang mendung. Jika ia jalan kaki dan tiba-tiba turun hujan, maka dia akan kehujanan. Untungnya, kebetulan Chan sedang ada di sana karena memang ia menemani Hanna setelah pulang dari kantor. Jadi, Hanna pergi menemui Hyunjin dengan diantar oleh Chan.

"Ya, ada hal yang ingin kusampaikan", ujar Hyunjin. Raut wajahnya datar, tidak ada ekspresi sama sekali disana.

"Ah, kau tahu? Aku tadi melihat peristiwa lucu, ad—

"Maaf, aku tidak ingin membuang waktuku", ujarnya dingin membuat Hanna terkejut.

"Hyunjin, kau baik-baik saja? Mengapa kau—

"Sudah kubilang aku tak ingin membuang waktuku", ujarnya dengan nada dingin yang sama.

Hanna terdiam dibuatnya, lalu, dengan segala keberaniannya, ia mendongak dan bertanya, "Apa yang ingin kau sampaikan? Katakan saja"

"Aku ingin mengakhiri hubungan ini", ujar Hyunjin dingin dan santai membuat Hanna membulatkan kedua matanya. Sungguh, apa ia tidak salah dengar?

"H-hyunjin kau bilang apa?!", tanya Hanna tak percaya.

"Aku bilang, aku ingin mengakhiri hubungan ini. Sudah cukup aku menghabiskan waktuku denganmu. Aku tidak ingin membuangnya lagi", ujar Hyunjin tegas.

"K-kau bercanda? Haha, Hyunjin, itu—itu tidak lucu", ujar Hanna dengan mata yang sudah berair.

"Maaf,tapi aku sedang serius. Aku. tidak. sedang. bercanda. Aku ingin mengakhiri hubungan ini", ujarnya dengan penuh penekanan.

"T-tapi kenapa? Apa aku membuat kesalahan?", tanya Hanna.

"Kau tahu? Sebenarnya dari awal sudah salah. Aku tidak memiliki perasaan apapun untukmu. Awalnya, kau adalah temanku satu-satunya. Itu sebabnya aku merasa nyaman disampingmu. Namun, sepertinya sikapmu berlebihan untuk dikatakan sebagai teman. Dan tebakanku benar. Kau menyukaiku. Tapi, maaf aku tidak menyukaimu" ujarnya.

"Tapi saat itu kau mengatakannya sendiri padaku bahwa kau juga menyukaiku", ujar Hanna.

"Saat itu aku hanya ingin bermain denganmu. Tapi sekarang aku lelah. Aku ingin menyudahinya", jawabnya santai.

Hanna kelewat tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari Hyunjin, ia benar-benar sulit untuk mempercayainya.

"Dengar, aku akan pergi. Jangan pernah mencariku! Hapus saja perasaanmu itu. Itu sama sekali tidak berharga bagiku", ucapnya lalu, ia segera berdiri.

Hanna mendongak melihat Hyunjin yang berdiri, ia menahan tangan Hyunjin, "Katakan apa kau berbohong?!", tanyanya. Hyunjin melepas kasar pegangan tangan itu.

"Aku tidak berbohong", jawab Hyunjin.

"Tidak! Kau berbohong! Aku tahu itu!! Kau..kau pasti berbohong! Katakan! Katakan padaku, apa yang kau sembunyikan?! Apa yang kau takutkan?! Kau takut mati, hah?! Kau takut aku hancur saat melihatmu mati?! Kau tidak akan mati secepat itu Hyunjin! Kau..kau masih akan terus hidup bersamaku....", ujar Hanna dengan tangisnya.

PRIMROSE || HWANG HYUNJIN [✓]Where stories live. Discover now