Prolog

955 88 18
                                    

Haloha, kita tes ombak dulu ya....

Jangan lupa tinggalkan vote dan coment kalau kalian suka :)

***

"LEPAS!"

Nadia menjerit keras. Ia berusaha melepas cengkeraman laki-laki yang kini memegangi kedua bahunya kuat-kuat. Namun laki-laki ini tidak mau melepaskan Nadia begitu saja. Ia malah menarik tangan Nadia kuat dan menghempaskan Nadia jatuh ke atas ranjang.

"Denis! Lepas!"

Orang yang bernama Denis itu kini malah mengunci kedua tangan Nadia. Ia berusaha untuk mencium Nadia tapi Nadia segera menghindar. Sorot mata Denis berubah merah dan liar seirama dengan bau alkohol yang menyeruak tajam. Membuat Nadia semakin ketakutan melihat Denis yang lepas kendali.

Nadia menangis terisak-isak ditengah perlawannya. Denis yang mulai menciumi tengkuk Nadia seperti tersentak begitu saja. Ia seperti tersadar bahwa ia telah kelewatan. Buru-buru Denis meringsut mundur ke belakang, dan Nadia langsung menghindar untuk segera menjauh dari Denis.

"Maaf, Nad. gue kelepasan."

Plak!

Nadia menampar keras wajah Denis. Ia segera mengambil tas kecil berwarna navy miliknya di atas meja, lalu berusaha untuk pergi dari sini. Satu-satunya alasan Nadia bersama Denis di kamar ini adalah, hanya untuk mengambil tas yang sudah dicuri oleh Denis tadi pagi. Yang mengatakan bahwa Nadia harus mengambil tas ini seorang diri agar tas ini bisa kembali untuknya.

Tapi siapa sangka, ia malah berakhir akan diperkosa.

"Nad, sorry. Gue bener-bener kelepasan."

Baru saja Nadia akan melangkah, lagi-lagi Denis meraih tangannya dan mengulang kalimat yang sama.

"Mau sampai kapan lo ganggu hidup gue?! Please, gue udah capek."

"Gue cinta sama lo, Nad. Gue bener-bener cemburu ngeliat lo sama Brian tadi pagi. Gue nggak tahu gimana lagi caranya biar bisa dapetin lo."

Nadia menyeka air matanya sekali lagi. Dia sudah tidak ingin berdebat lagi dengan Denis. Nadia harus segera pergi dari sini. Semakin lama dia di sini, bisa-bisa Denis melakukan hal yang nekat lagi.

"Nad."

Denis masih berusaha menghalau Nadia meski ia berjalan sempoyongan karena efek alkohol yang semakin menguasai tubuhnya. "Lo tahu kan kalau gue bakalan tetep ngejar lo sampai lo maafin gue, sampai lo mau nerima gue?"

Nadia menggelengkan kepala.

"Minggir. Lo udah kelewat mabuk."

"Nad, please. Gue cinta sama lo."

Denis mulai lagi. Ia mencengkeram kedua bahu Nadia.

"Bulshit! Apa lo lupa kalau dulu lo benci sama gue? Tiga tahun gue ditindas. Lo lupa kalau lo yang nyuruh orang lain buat ikut-ikutan buli dan nindas gue? Lo lupa lo udah ngelepas pakaian gue dan lo pamerin di depan kelas? Lo lupa udah nyukur rambut gue sampai botak? Lo lupa udah guyur gue pakek kain pel dan ngunciin gue di kamar mandi sampai gue sekarat di rumah sakit? Dan sekarang?! Delapan tahun lo ngilang, terus tiba-tiba lo datang dan bilang cinta sama gue?! Lo sakit!"

"Gue udah bilang kalau gue nyesel. Gue minta maaf ..."

Nadia sudah mulai kehilangan kesabarannya. Ia mendorong tubuh Denis untuk segera menjauh dari sini. Denis ambruk, ia kehilangan tenaganya karena efek alkohol mulai benar-benar menguasai tubuhnya.

"Nad. ..."

Denis tetap berusaha mengejar Nadia sampai di depan lift.

"Apa bener-bener nggak ada kesempatan lagi buat lo maafin gue?"

Satu tetes air mata turun. Nadia masih tidak habis pikir dengan orang yang ada di depannya kali ini. Laki-laki ini adalah laki-laki bajingan yang pernah Nadia temui dalam hidupnya. Nadia tetap berusaha untuk tidak memerdulikannya, ia memencet lantai dasar kemudian berusaha menutup pintu.

Tapi, Denis segera memegang pintu lift itu agar berhenti menutup. Tiba-tiba saja ia menyeringai, Ia menatap Nadia dalam-dalam. Sepertinya ia akan tetap tahu bagaimana caranya ia akan mendapatkan wanitanya ini.

"Gue tahu bokap lo kalah judi puluhan juta. Gue juga tahu kalau nyokap lo yang dirawat di rumah sakit jiwa butuh biaya. Adik lo masih sekolah. Lo juga harus bayar cicilan rumah yang bisa kapan saja disita karena jaminan bokap lo yang ketahuan korupsi."

Mata Nadia melotot mendengar seluruh ucapan itu. Ia tidak menyangka bahwa Denis akan mengatakan itu secara gamblang.

"Gue bisa bayar itu semua. Gue juga bisa penuhin semua kebutuhan lo asal lo balik ke kamar sama gue sekarang juga. Lo bisa manfaatin gue sebesar yang lo mau, tapi sebagai gantinya, gue bisa dapetin lo. Impas kan?"

Plak!

Satu tamparan keras kembali mendarat di wajah Denis. Sungguh. Kali ini Nadia benar-benar marah. Nadia kembali mendorong tubuh Denis keras-keras dan menghalaunya sampai pintu lift tertutup.

"Nadia!"

"Laki-laki bajingan." Nadia meringsut. Ia kembali menangis terisak hingga ia keluar dari apartemen ini. Ia segera berlari saat ia sampai di lobi untuk pergi dari gedung ini. Pikiran Nadia kacau, sampai-sampai ia tidak sadar bahwa di luar sedang hujan deras dan air itu membasahi tubuh Nadia hingga basah kuyup.

Dari lantai 12.

Nadia menengadah dan menatap lagi apartemen yang menjulang tinggi di belakangnya. Melihat lantai tempat di mana dia tadi bersama dengan Denis di apartemen itu.

Sampai kapan pun, dia tidak akan mau lagi menginjakkan kaki di sana. Denis tidak pernah berubah, dia tetap menjadi laki-laki bajingan yang Nadia temui dalam hidupnya. Kenangan-kenangan buruk tentang Denis terus berputar, membuat Nadia memijit pelipisnya di tengah hujan sambil mengusap bekas luka sepanjang lima sentimeter. Luka yang ada karena kejahatan Denis beberapa tahun silam, yang seumur hidup mungkin tidak akan pernah hilang.

Mustahil rasanya jika orang yang dulu sangat membencinya kini berubah mengejarnya. Orang yang tiba-tiba kembali setelah delapan tahun dan mengatakan bahwa dia mencintainya.

Omong kosong!

Bekas luka akibat kebiadaban laki-laki itu bahkan masih ada, membekas dan mungkin tidak akan pernah hilang.

Lagi-lagi Nadia memegang luka bekas jahitan dekat pelipisnya. Nadia bersumpah! Laki-laki itu pernah pernah hampir membunuhnya di masa lalu.

***

aku minta vote dan komennya biar bisa segera update atau double mau pun triple update kalau rame ........ yuk bisa yuk! bantu aku semangat nulis

***

Jadi sama dengan cerita aku sebelumnya,

cerita ini akan tetap aku tamatkan di wattpad, aku bakalan update secara berkala

tapi akan satu kali lebih cepat di gwp.id  

dan dua kali lebih cepat di karyakarsa. 

Bagi kalian yang nggak suka nunggu, bisa segera meluncur di gwp atau di KK ya ...

Tapi .......... 

aku tetep minta vote dan komennya ya, biar bisa segera update atau doble update di wattpad

***

DARI LANTAI 12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang