Hay semua ini cerita kelanjutan dari cerita sebelumnya kalau mau baca lebih baik baca yang pertama ya yang judulnya murder and love karna itu cerita dari orangtua mereka.
Jadii selamat membaca dicerita baru aku yang dua kalinya. Semoga suka ya
Pengen banget ceritanya rame kayak cerita lainnya Jangan lupa ramein juga ya supaya aku lebih semangat.
***
Selamat membaca
***
Kehidupan itu rumit bahkan bisa sangat rumit, kadang hidup berjalan sesuai rencana kadang hidup berjalan tidak sesuai ekspestasi diri sendiri. Dan kita yang menjalankan nya itu sendiri kadang bahagia dan ada pula sedih semua itu sudah ditakdirkan walaupun kita berusaha untuk mengubahnya maka takdir akan menemukan jalannya sendiri untuk bisa kembali menjadi seperti awal.
Sifat manusia itu berbeda-beda bahkan sangat lah berbeda ada baik dan jahat, ada ceria dan ada pendiam, ada ekstrovert ada introvert semua itu adalah sifat manusia. Manusia itu tidak bisa ditebak dan musuh terbesar manusia itu juga adalah pada dirinya sendiri. Jadi bagi beberapa orang semua manusia sama, baik ia sudah berubah ataupun tidak mereka tetap orang yang sama.
Ia berusaha untuk merubah dirinya tapi sayangnya mereka yang menjadi musuh nya tepat berpikir bahwa ia adalah orang yang sama, baik itu ia berusaha untuk mengubah sifatnya. Mereka sama tidak ada yang mengubah mereka tapi itu sebagian orang yang memang tidak menyukainya.
Kini Kaivan dan kiara sudah mempunyai dua anak lelaki sekitar umur tujuh tahun yang sekarang sudah memasuki Sekolah dasar beberapa hari lalu. Siapa sangka dua saudara itu memiliki sifat yang sangat berbeda bahkan sangatlah berbeda.
Sekarang dua saudara itu sudah ada didalam perjalanan untuk pergi kesekolah mereka yang baru saja sudah berjalan dua hari dengan mereka berdua sibuk akan dunia-dunia masing-masing.
Adiknya yaitu Ganendra Kennan Emillio sibuk akan mainan nya dan kakaknya kenzo sibuk melihat langit diatas dengan buku gambar dan berbagai alat gambaran lainnya. Ia memandangi langit cerah diatas dan mulai melukis apa yang ia suka disana.
Kenzo melihat itu tersenyum tipis saat Adiknya menunjukkan robot-robotan yang diberikan oleh Om mereka yaitu Daixan.
"Tata kenjo main yukkk, jangan gambal teluss!" Ucap Kennan gemas dengan menggembungkan pipinya, yang sampai sekarang belum bisa menyebutkan huruf R.
"Nanti." Balas kenzo sibuk akan gambaran nya, kennan yang diperlakukan seperti itu melempar robot nya kebelakang dengan dirinya yang sibuk mengoceh tidak jelas.
"Gitu aja telus, gililan ennan ajak main endak mau, ihh nyebeyein!" Celoteh kennan bersekap dada.
Kenzo menatap kennan sengit membuat kennan langsung menatap kearah bawah, "Berisik." Balas kenzo beralih pada gambarannya tapi dalam diam ia menatap Adiknya itu yang kapan saja akan menangis karna ulahnya tadi.
Namun sang sopir yang sedang mengawasi kedua bocah itu hanya menggelengkan kepalanya. "Nangis, ia sendiri repot!" Gumam Aditya.
Kennan menatap arah lain supaya tidak bertemu dengan mata tajam sang kakak, kennan memainkan ujung jarinya. "Hiksss Mamaa!" Sudah Aditya bilang, pasti kenzo sendiri yang akan repot karna sudah mencueki seorang kennan.
Kenzo meletakkan peralatan gambarnya dan menatap kennan datar. "Diam." Peringat kenzo namun bukannya diam kennan justru tambah membesarkan volume suaranya.
"Tata kenjo galakkk" pekik Kennan.
"Diam atau ku tendang." Kata kenzo mengancam.
"Tu aja telusss, kenjo tau tan kalau ennan endak cyuka dinyueki" Kennan yang masih berbicara dengan sedikit susah, berbeda jika itu kenzo yang sudah cukup pasih bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Kepahitan dalam Cinta [END]
Mystery / ThrillerSebelum baca cerita ini lebih baik baca cerita orang tuanya dulu ya, biar gak bingung nanti. Jangan lupa follow, komen dan votenya. See you. JANGAN LUPA RAMEIN AND FOLLOW *** "Hay gue kennan Lo siapa?" "Kenzo." *** "Lo seperti kakak gue yang hilan...