28. Pengorbanan Cinta Sejati

143 53 8
                                    

"Aku tidak bisa pergi dari sini!! Aku tidak mau!!" jerit Izzy ketika Thomas menarik tangannya menjauh dari arena pertarungan Nathaniel dan Sang Iblis.

Sekeliling mereka begitu kacau. Dentuman keras terus terdengar dari atas sana, sementara tidak jauh dari tempatnya berdiri juga terjadi duel antara Paul dan Martin. Tanah bergoyang keras seperti gempa berkekuatan besar yang akan menghancurkan segala yang ada di bumi.

"Anda tidak bisa berada di sini! Sir Oxley akan kesulitan mengalahkan Sang Iblis jika Anda terus berada di sini!"

Saat Thomas selesai bicara, suara petir menggelegar di atas mereka ketika bola api dan cahaya putih bertemu. Bangunan yang tersisa di sekeliling mereka ikut hancur rata dengan tanah karena kerasnya ledakan.

Izzy melihat Nathaniel terbang rendah, tetapi kemudian mengepakkan sayapnya untuk kembali terbang dan melawan Sang Iblis yang tertawa penuh kemenangan.

Tidak hanya Nathaniel yang tampak kewalahan, Paul juga diserang habis-habisan oleh Martin. Terlihat jelas jika kekuatan Paul masih kalah oleh Martin yang kini sudah berubah menjadi sosok iblis yang menakutkan.

"Aku harus membantu Paul. Bawa Miss Winter pergi dari sini, Leo!"

Tanpa menunggu jawaban Leo, Thomas sudah berlari meninggalkan mereka untuk membantu Paul yang baru saja terkena bola api Martin dan terlempar jauh.

"Izzy, cepat lari dari sini!"

Ia menunduk memandang Leo. Bagaimana mungkin dirinya bisa pergi ketika semua malaikat yang ia kenal sedang berada dalam kondisi hidup dan mati?

"Aku tidak..."

Kata-kata Izzy tidak sempat diselesaikannya karena gelegar bola api yang meledak di samping tubuhnya. Izzy menjerit ketika tubuhnya terlempar beberapa meter jauhnya dari tempatnya semula. Rasa perih menjalar di sebagian tubuhnya diikuti rasa seakan terbakar.

"Iz!" jerit Nathaniel keras, dan dalam satu detik, pria itu sudah ada di sampingnya. Meraih tubuhnya dan melindunginya dengan sayapnya yang besar.

"Kau baik-baik saja?" bisik Nathaniel seraya mengamati wajahnya.

Izzy mengernyit, tetapi ketika menggerakkan tubuhnya, Izzy tahu tidak ada luka berarti di tubuhnya.

"Ya. Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?"

Izzy mengamati wajah Nathaniel. Beberapa luka tampak di sekitar wajah dan tubuhnya. Bibir dan hidungnya berdarah.

"Kau terluka." Izzy mengulurkan tangan untuk menghapus darah yang hampir mengering itu.

Di sekitar mereka masih terdengar gemuruh peperangan antara dua iblis dan dua malaikat. Akan tetapi, Izzy benar-benar tidak bisa pergi dari sini. Ia tidak ingin meninggalkan Nathaniel seperti ini.

"Kau harus pergi dari sini, Iz. Kau tidak bisa berada di sini."

"Aku tidak bisa meninggalkanmu."

Lagi, dentuman keras terdengar di sekeliling mereka diikuti erangan kesakitan Nathaniel. Asap muncul dari balik bahu Nathaniel.

"Sayapmu terbakar," bisik Izzy ngeri ketika tawa Sang Iblis terdengar penuh kepuasan.

"Dia akan terus menyerangmu jika kau tetap berada di sini. Sang Iblis tahu berartinya kau bagiku dan bermaksud menyakitimu untuk membuatku mengalah."

"Nathaniel..."

"Kau tidak bisa berada di sini! Pergilah, Iz. Aku mohon."

Izzy ingin membantah, tetapi mata Nathaniel memandangnya dengan penuh permohonan. Bagaimana ia bisa tetap di sini jika itu hanya akan membuat Nathaniel kesulitan melawan Sang Iblis?

The Cursed Angel (TAMAT)Where stories live. Discover now