Rumi Mau Sama Ibu !!!!

841 110 2
                                    

Pukul 9 pagi ibu sudah mondar-mandir dengan pakaiannya yang sudah rapih dan siap mau pergi. Bapak masih santai di teras belakang dengan kopi serta alunan musik yang ia setel. Sedangkan anak-anak, masih tertidur pulas.

"Mas sarapannya udah jadi, duluan aja makannya biar nanti bisa suapin anak-anak," ucap Ayu yang masih sibuk bersiap di dalam.

"Hm," hanya itu jawaban dari Pram.

Hari ini adalah hari penting, karena mami Ayu sedang berulang tahun. Agendanya hari ini adalah merayakan ulang tahun mami Ayu dengan janjian makan siang. Jam makan siang masih terbilang lama, namun Ayu inisiatif untuk bersiap-siap lebih pagi karena harus mengurus dua anaknya terlebih dahulu.

"Kakak..., bangun yuk," hal yang pertama dilakukan Ayu setelah ia bersiap diri adalah membangunkan anak-anaknya terlebih dahulu. Tidak sulit membangunkan putrinya, karena sudah terbiasa bangun pagi untuk pergi sekolah. "Langsung mandi ya, ibu mau bangunin adek dulu."

Anggukan dari sang kakak dapat dipercaya oleh ibu. Bergegas ibu menuju kamarnya untuk membangunkan putra keduanya yang masih tidur bersama ibu dan bapak.

Ini dia tantangan ibu, membangunkan Rumi — setelah ia menginjak umur 2 tahun, Rumi lebih senang dipanggil Rumi daripada Harvey, alasannya tidak ada yang tahu tapi saat ada yang memanggilnya Harvey ia akan langsung mengoreksinya.

Posisinya yang sudah menguasai sekasur besar milik orang tuanya sangat terlihat nyaman dan pulas. Mulutnya tersumpal pacifier yang harus ia emut saat tidur. Dengan begitu juga, ibu memiliki strategi dengan melepaskan pacifier untuk membangunkan Rumi.

Dilepaskannya pacifier dari mulut Rumi membuat sang empu merasa kehilangan sesuatu dan melenguh, tapi masih memejamkan matanya. Strategi lain yang dilakukan ibu adalah dengan mengecup pipinya sampai di sangkal oleh Rumi. Jika masih belum bangun, ibu akan menepuk-nepuk pipinya dengan pelan, membuatnya terusik dan akhirnya membuka mata.

"Good morning sayang ibu..., bangun yuk kita kan mau ketemu oma."

"No no bu...," tangannya mengusak-usak matanya yang masih ingin terpejam.

Ibu menahan usakan di mata Rumi, lalu membangunkannya paksa dengan menggendongnya keluar dari kamar.

"Aku mandi dulu ya, Hazel udah bangun?" baru hendak keluar kamar, ibu dan Rumi berpapasan dengan bapak.

"Udah tadi aku bangunin, kamu udah makan?"

"Udah. Rumi mandi sekarang yuk sama bapak."

"Ngh-nggak..." tolak Rumi yang masih mengumpulkan nyawanya di sandaran bahu ibu.

"Masih ngantuk dia, nanti aja aku mandiin."

Bapak menuju kamar mandi dan ibu menggendong Rumi untuk membawanya ke bawah untuk sarapan terlebih dahulu. Baru ibu sampai di dapur, Hazel menyusul untuk ikut sarapan. Masih menggunakan piyama.

"Ibu aku mau makan dulu."

"Boleh, sini ambil sendiri ya."

Hazel sudah berumur 7 tahun, ia duduk di bangku kelas 2 SD. Setiap harinya ia sudah semakin mandiri, kecuali jika dimanja oleh bapak. Sudah tidak perlu khawatir lagi ibu saat menyuruh Hazel melakukan apapun, karena ia sudah bisa sendiri.

𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 

"Ibu aku mau di kepang dikit aja," Hazel menghampiri ibu di kamar ibu dan bapaknya.

Ibu baru keluar dari kamar mandi dengan Rumi yang baru selesai mandi. Hazel disuruh ibu untuk menunggunya selesai mendandani adiknya terlebih dahulu.

(sequel) My Heart Calls Out For YouWhere stories live. Discover now