Ibu & Bapak

388 94 2
                                    

Suara jangkrik terdengar sangat jelas setelah hujan turun di sore hari tadi. Udara malam sehabis hujan terasa dingin. Di saat seperti ini, kopi hangat dan lantunan lagu merdu menjadi hal wajib dilakukan bagi kepala keluarga di kediaman Wiryadamara. 

Kopi hangat buatan ibu terasa sangat nikmat dinikmati lalu ditemani lagu R&B kesukaan bapak dan ibu. Anak - anak sudah tertidur di kamar beberapa menit yang lalu. Kini giliran ibu & bapak beristirahat dengan caranya sendiri. 

Walaupun ibu sudah menguap untuk yang kesekian kalinya ia tetap setia menikmati malam yang tenang bersama bapak. "Lama - lama aku ikut kesedot," bapak dengan sengaja memasukan jari telunjuknya ke dalam mulut ibu yang terbuka lebar karena menguap.

"Ih," kesal ibu, "aku nguap tapi nggak ngantuk loh."

"Banyak minum," saran bapak. "Itu tumblr jangan diisi kopi terus, minum air gak?"

"Kopi juga air kan? Hehe. Bercanda. Aku lupa terus kalau mau minum air."

"Jangan lupa lah bu, kita kan udah makin tua harus pinter - pinter jaga kesehatan," ucap bapak sambil menyesap kopi hitam dari cangkirnya.

Kebiasaan bapak, suka menceramahi kesehatan orang lain tanpa memperdulikan kesehatan dirinya. Ibu dan bapak sama - sama suka kopi, malah bapak sepertinya minum kopi lebih banyak dari ibu. 

"Mas, mau punya anak lagi?" tanya ibu.

Bapak mengangguk, tersenyum kepada ibu. "Kalau aku, mau nambah lagi ya mau. Tapi kalau pertanyaannya aku balikin ke kamu, terus kamu bilang nggak. Ya gak papa."

"Aku pengen punya bayinya aja, sisanya gak mau capek."

Bapak tertawa melihat ibu memeluk lengannya seperti Hazel mengadu pada dirinya disaat - saat tertentu. "Hahaha, yaudah gak usahlah. Rumi juga baru 3 tahun kan?"

"Tapi kalau misalnya di nanti keburu tua gak sih mas, aku takut gak sanggup ngurusin bayi kalau udah tua. Keinget Rumi waktu masih newborn, capek banget ya mas."

Lagi - lagi bapak mengangguk dan tertawa. Khas seorang bapak - bapak. "Mungkin karena cowok ya sayang, jadi lebih aktif," tambah bapak. 

Percakapan ibu & bapak semakin hari hanya berbincang tentang anak - anak mereka, bagaimana perbedaan saat mengasuh Hazel dan Rumi. Membandingkan siapa yang menurut mereka lebih melelahkan, dan keduanya setuju jika memiliki Rumi membuat keduanya lebih melelahkan. Namun, hal tersebut bukan menyalahkan adanya Rumi di kehidupan mereka. Karena Rumi hadir sebagai anak kedua dimana ibu & bapak juga harus mengasuh Hazel sebagai anak pertama. Maka dari itu lelahnya menjadi orang tua sangat terasa bagi keduanya.

"Katanya bar Jo yang di Bali tutup ya mas, yang mana satu tuh bar nya?" tanya ibu, menyudahi topik tentang kedua anaknya.

"Yang aku pegang kemarin, pemasukkannya di ambil rekan kerja dia. Jadi, sebernanya bar itu bukan Jo doang yang pegang. Istilahnya kayak Jo cuman ngasih modal aja sih, sisanya biar rekan dia yang ngurus, eh ditipu."

Ibu dengan ekspresinya terlihat sangat shock dengan cerita yang bapak sampaikan. Jo juga teman ibu, jadi cerita mengejutkan tersebut cukup membuatnya terkejut dan khawatir. Namun, kekhawatiran ibu ditangkah dengan kata - kata bapak, "sama jo langsung di suruh tutup, dia juga gak bawa ke jalur hukum. Lagian satu tutup gak bikin dia miskin."

𓆝 𓆟 𓆞 𓆝

Semakin larut ibu sudah mulai merasa mengantuk. Bapak juga sudah menyuruhnya untuk pergi tidur lebih dulu. Namun, bukan ibu jika ia harus jauh dari bapak. Begitupun sebaliknya. Kasihan sebenarnya bagi bapak jika ibu harus tertidur di sofa karena menunggu dirinya yang masih ingin bersantai.

Tapi ibu tetap tidak mau pergi meninggalkan bapak sendirian, "Gak mau, aku mau disini. Kita tidur disini ajalah mas kalau akhirnya ketiduran."

"Jangan, sakit badan nanti," namun bapak menolak. Akhirnya ia membiarkan ibu tertidur di pahanya. Sedikit bersenandung membuat ibu semakin nyaman mengistirahatkan dirinya di dekat bapak.

"Bu, pindah yuk," bapak menggoyang pelan badan ibu. 

Ibu sedikit terusik saat bapak mencoba membangunkannya. "Ayo sayang, aku mau tidur juga, kita pindah ke kamar," ajak bapak.

Mata yang sudah enggan terbuka, badan yang sulit untuk berjalan karena mata ibu yang sudah tertutup rapat membuat bapak harus menuntunnya berjalan sampai ke kamar. Tidak di gendong, karena ibu masih bisa berjalan dengan mata tertutup dibantu arahan bapak.

"Rumi tidur sendiri?" tanya bapak, terheran - heran melihat kasur masih rapih dan tidak ada bocah kecil yang suka membuatnya kesulitan untuk tidur tenang.

Ibu mengangguk, "udah gede, aku suruh tidur sendiri." Ibu menidurkan dirinya langsung saat sudah sampai di kamar.

"Mas sini," uluran tangan ibu memanggil bapak untuk segera menyusulnya berbaring diatas kasur empuk dan masih terasa dingin. "Peluk sampe pagiii hehe."

Bapak terkekeh lalu memeluk ibu seperti sudah lama mereka tidak pernah hidup bersama. Anak pertama sudah mandiri sejak lama, kini giliran anak kedua yang akan menyusul sebentar lagi. Lalu, ibu maupun bapak bisa kembali meromantisasi kehidupan suami-istri seperti baru pertama kali bertemu.

"Hahhh, kangen banget bisa gini lagi," ucap bapak yang diangguki oleh ibu.

Sambil menunggu kantuk datang, bapak mengajak ibu mengobrol dengan posisi masih memeluk satu sama lain. Mereka tidak peduli rasa sesak, dan akan terus berpelukan erat. Sedangkan ibu yang sudah merasa mengantuk sejak tadi, hanya bisa mendengarkan ocehan bapak.

"Ya kan sayang?"

"Udah tidur ya sayang?"

Sampai bapak bertanya demikian barulah ibu menyahutinya dengan geraman, "hmm." atau "iya mas."

"Mas aku gak kuat, kalau gak ada balesan berarti aku tidur."

"Hahaha, iya iya, maaf aku ngajak ngobrol terus. Tidur ya sayang," bapak mengecup kening ibu. 

Bersenandung merdu bapak mencoba untuk menyusul ibu ke dalam mimpi. Tapi hal tersebut malah membuat ibu semakin jauh pergi ke alam mimpinya. Tidak ada senandung dan malam semakin sunyi, semua penghuni rumah sudah tertidur. Kecuali tikus - tikus nakal di dapur.


𓆝 𓆟 tbc 𓆞 𓆝



gak tau kalian sadar atau nggak, bahasa narasinya cukup beda. Aku nyoba gaya novel haha
maaf kalau bahasa indonesia masih maksa atau kurang pas.

btw, mostly ending ceritanya karena mau tidur wkwk. karena bikinnya sebelum tidur sih jadi selalu berakhir mereka otw mimpi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(sequel) My Heart Calls Out For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang