Selamat hari ibu untuk ibu Ayu

846 116 9
                                    

Ayu berpesan kepada Pram untuk menjemput Hazel dan Rumi di kediaman mami Ayu, seperti biasa alasannya adalah karena Ayu sedang sibuk bekerja.

Saat menjemput anak - anaknya, Hazel mengingatkan kepada Pram jika hari itu adalah hari ibu dan ia ingin memberi hadiah untuk sang ibu di hari special itu. Rumi menyalurkan idenya untuk membeli kue (karena ia suka kue), lalu Hazel menambahkan jika mereka harus membeli bunga juga.

"Yang ni aja pak," sejak awal masuk toko kue Rumi sudah heboh kesana - kemari memilih kue yang tepat untuk ibu.

Rumi menunjuk cheese cake dengan toping strawberry. Pram sih setuju - setuju saja. Tetapi, Hazel menunjuk kue lain yang terlihat lebih indah. Kue dengan hiasan bunga edible, yang terlihat sangat cocok dengan tema ibu Ayu yang feminin.

"No!" satu toko bergema akan penolakan Rumi, membuat bapak sedikit malu, "ni aja bapak, ada sowbelyna."

Jika harus memilih, jujur Pram lebih suka pilihan Hazel karena terkesan lebih indah dan bunga selalu mengingatkannya kepada Ayu. Tapi di sisi lain, jika pilihan Rumi tidak dikabulkan bisa banjir toko kue oleh tangisannya.

"Rumi jangan teriak ya," bapak menaruh telunjukknya di depan bibir kepada Rumi agar sang anak diam dan tak membuat onar, "bisa dibuat setengah - setengah aja nggak mba?"

Jadi ide Pram adalah menyatukan kedua pilihan anak - anaknya yang berbeda menjadi satu. Untungnya toko tersebut bisa mengabulkan permintaan / ide Pram. Masalah selesai.

Sampai di rumah ternyata Ayu sudah lebih dulu sampai, mungkin karena Pram, Hazel, dan Rumi harus mampir - mampir ke berbagai toko dan mall untuk membeli hadiah untuk hari ibu.

Hal tersebut membuat Ayu terheran, "kok baru sampe sih? Kirain udah daritadi, tau gitu bareng aja pulangnya."

"Ibuuuu!!!!" panggil Hazel dan Rumi bersamaan, mereka berlari ke arah sang ibu yang sedang duduk santai di sofa ruang tv.

"Eh eh, kenapa sih heboh banget, kangen ibu kah?"

"Ibu, selamat hari ibu," Hazel memberikkan amplop berisi ucapan hari ibu yang sudah ia buat seindah mungkin saat di sekolah hari ini.

Sedangkan Rumi membawakan bouquet bunga yang tadi mereka pesan sebelum pulang ke rumah. Badan yang baru setinggi 90 cm itu cukup kesulitan membawa bouquet bunga yang bisa menutupi seluruh muka dan pandangannya.

"Waah terima kasih sayang - sayangnya ibu, sini hug ibu."

Hazel dan Rumi memeluk sang ibu tercinta dan memberikan ciuman, Hazel di pipi kanan dan Rumi di pipi kiri. Ibu menerima hadiah dari masing - masing anaknya. Sungguh ibu sangat terharu dengan kejutan kali ini. Walaupun sebenarnya ia selalu dirayakan di setiap hari ibu, tetap saja kejutan di hari ibu selalu membuatnya tersentuh.

Dengan jalan sesantai mungkin Pram menghampiri ibu dan para anaknya yang sedang berpelukan dan memberi ciuman kasih sayang.

Pipi kanan dan pipi kiri sudah tercap ciuman oleh kedua anaknya, masih ada satu yang belum terbasahi ciuman singkat. "Selamat hari ibu sayang," Pram mengecup bibir Ayu. Singkat saja, masih ada anak - anak yang melihat.

"Thank you mas," Ayu tersenyum sangat lebar, merasa bangga, bahagia, dan bersyukur memiliki keluarga kecil yang pengertian dan penuh kasih sayang.

"Ibu mam kue..." sudah cukup bagi Rumi untuk saling mengucapkan hari ibu, berpelukan, dan berciuman. Ini saatnya mereka (khususnya Rumi) untuk menyantap kue yang barusan ia beli dengan tujuan untuk diberikan kepada ibu.

"Boleh sayang, ambil piring kecil dulu ya sama garpu."

Saking tidak sabarnya, Rumi mengekor ibu menuju ke dapur untuk mengambil 4 piring dan 4 garpu.

(sequel) My Heart Calls Out For YouWhere stories live. Discover now