08

11.7K 1.4K 79
                                    

Alea menangis histeris di pelukan seorang wanita tua yang selalu ia panggil dengan Oma. Sementara wanita tua bernama Rose itu sebisa mungkin menghibur cucu kesayangan nya ini, ia menawarkan berbagai hal yang menjadi favorit Alea, bahkan juga menawarkan liburan panjang di berbagai negara asal Alea berhenti menangis.

Rose sedari tadi hanya menghabiskan waktunya dengan membolak-balikkan halaman majalah, lalu kepala pelayan datang mengatakan jika Alea datang sambil menangis histeris.

Ia panik, jadi langsung menghampiri Alea, bertanya apa yang membuatnya menangis seperti ini tapi Alea tak kunjung memberikan jawaban yang memuaskan, Alea hanya terus bergumam Arsa, Arsa, dan Arsa.

"Sayang, sudah jangan menangis, nanti Oma akan kabulkan semua keinginan kamu" hibur Rose lagi.

Joshua, adik Mahen hanya menatap malas pada pemandangan yang ada di hadapan nya.

Ia pulang karena memang ingin, tidak tega saja meninggalkan ibu nya yang sudah tua sendirian di rumah sebesar ini, tapi mendapati pemandangan yang merusak matanya ia jadi menyesal pulang ke rumah.

Serius deh, Joshua tak mengerti, apa sih yang di lihat oleh ibu nya dari wanita kecil yang banyak drama itu ?

"Sudah lebih tenang ?" Alea mengangguk dan menghapus sisa-sisa air matanya.

"Sekarang jelaskan pada Oma, apa yang terjadi"

Alea nampak terdiam dan mulai menceritakan apa yang terjadi di kantor papa nya, dari mulai yang yang datang kekantor sampai kejadian yang menimpa Arsa. Joshua jelas terkejut bukan main, keponakan tercinta nya kembali terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Tapi di mata Rose, ia marah pada Arsa karena Mahen berani mengabaikan Alea dan meninggalkan Alea sendirian di publik seperti itu, apalagi dengan kondisi Alea yang menangis dan tak ada yang menolong nya.

"Anak itu benar-benar pembawa masalah" geram Rose menahan kepalan tangan nya.

"Ibu, bagaimana kau bisa marah pada Arsa jika Arsa yang menjadi korban nya ! Lagipula dia tidak melakukan apapun yang melukai cucu kesayangan mu itu !" Sentak Joshua marah, ia berdiri menatap ibu nya dengan tatapan tajam.

"Anak itu sudah membuat Alea di abaikan oleh Mahen !" Balas Rose membentak Joshua.

"Anak itu punya nama !! Yang kau sebut anak itu adalah cucu mu ibu !! Berhenti bersikap egois !" Teriak Joshua lantang, bahkan teriakan amarahnya terdengar di segala penjuru membuat para maid yang sedang bekerja terpaksa pergi untuk tidak mendengar pembicaraan tuan nya.

"Kau ? Kau berani berteriak pada ibu !!" Rose marah, jadi ia ikut berdiri dan menatap anak keduanya dengan tatapan marah nya.

Joshua mengacak rambutnya frustasi lalu pergi dari sana, berbicara dengan Rose hanya akan meninggalkan sakit hati. Lebih baik ia ke rumah sakit dan melihat ponakan sayang nya.

"Oma" cicit Alea menatap Rose takut.

"Ah, maafkan Oma sayang, Oma hanya sedikit berteriak pada paman mu tadi" Alea mengangguk dan kembali memeluk Oma nya.

"Oma, apa papa tidak sayang Alea lagi ?"

"Tentu saja Mahen menyangangi mu Alea, dia bahkan rela mengambil ginjal Arsa untuk menggantikan satu ginjal mu yang rusak bukan, jadi jangan berpikiran Mahen tidak menyangangi mu" Alea mengangguk mengerti.

"Lagipula anak itu akan segera mati menyusul ibu nya, jadi tidak usah di pikirkan" sambung Rose dengan santai.

Rose sangat membenci Karina, ibu Arsa.

Rose sangat menginginkan cucu perempuan, saat kehamilan pertama Karina, Rose tak masalah mau perempuan atau laki-laki, maka lahirlah Raka. Ia menyangangi Raka sepenuh hatinya, mengabulkan semua keinginan Raka dan begitu memanjakan Raka.

Lalu Karina kembali hamil dan Rose berharap kehamilan keduanya ini adalah perempuan, ia terus menyuruh Karina berdoa bahkan membawanya ke gereja setiap hari agar diberi cucu perempuan, namun Karina kembali melahirkan bayi laki-laki Radhika. Rose mulai murka namun ia masih bisa menahan nya, Radhika lahir dan tumbuh menjadi anak yang berbakat, cukup membanggakan dan mampu mengobati kekecewaannya yang menginginkan bayi perempuan.

Beberapa tahun kemudian Karina kembali hamil, paksaan dari Rose tentu saja. Ia terus memaksa Mahen dan Karina untuk kembali memiliki anak sampai mendapatkan bayi perempuan. Karina down, ia frustasi karena terus dipaksa untuk melahirkan anak, ia memang ingin menjadi ibu dan memiliki anak tapi atas kemauan nya sendiri bukan paksaan. Mahen tidak bisa di harapkan, ia hanya menuruti kemauan ibu nya dan berpikir Karina juga setuju mengingat Karina tidak pernah menolak apapun keinginan mertua nya, dan itulah kesalahan fatal Mahen.

Karina hamil untuk yang ketiga kalinya, ia juga berharap anaknya kali ini adalah perempuan agar obsesi mertuanya bisa terpenuhi dan berhenti membuatnya seperti alat penghasil anak, apalagi Mahen tidak bisa membantunya sama sekali.

Tapi, lagi-lagi Karina melahirkan bayi laki-laki yaitu Arsa.

Rose mengamuk, ia murka, bahkan membentak siapa saja yang ada di ruang operasi. Bahkan melukai Karina yang waktu itu setengah sadar karena melakukan operasi Cesar. Mahen lekas membawa ibunya keluar karena tak tega melihat wajah kesakitan sang istri.

Dari sanalah semua nya terjadi, Rose memutuskan semua hubungan nya pada Mahen dan Karina, tapi tetap menerima Raka dan Radhika. Ia mengancam Mahen dan Karina akan mencelakai kedua anaknya jika Mahen tetap tidak bisa memberikan cucu perempuan yang dia inginkan.

1 tahun Raka dan Radhika tinggal bersama Oma nya, sementara Karina mengurus baby Arsa. Hubungannya dengan Mahen renggang, tapi Karina tidak perduli, ia sudah terlanjur kecewa pada Mahen yang tidak bisa melawan ibu nya sendiri, jadi yang ia lakukan adalah mengurus baby Arsa dan mengajak nya bermain.

Tapi, malam itu Mahen pulang dengan keadaan mabuk, ia murka melihat Karina yang tengah tertawa senang bermain bersama baby Arsa, jadi ia membawa Karina ke kamar nya dan meninggalkan Arsa begitu saja di lantai kamar nya.

Mahen gelap mata, ia memperkosa Karina tanpa ampun, hingga Karina kembali hamil.

Sayangnya, Karina meninggal 1 hari setelah melahirkan Agha Daneswara, bungsu Daneswara.

Agha dan Arsa di rawat oleh babysitter yang Joshua Carikan, Agha tumbuh menjadi pria yang tegas dan dingin, tapi tidak dengan Arsa yang tumbuh menjadi pria lembut dan murah senyum.

Melihat senyum Arsa yang sama seperti Karina, membuat Mahen kembali di selimuti oleh rasa bersalah nya, jadi ia sebisa mungkin membuat Arsa jauh dari jangkauan nya, agar ia tak selalu merasa bersalah Pada almarhum istrinya.

Begitulah masalalu keluarga Daneswara. Bagaimana Arsa yang tak pernah di terima oleh Oma nya.

Obsesi Rose sangat mengerikan, menyuruh Karina untuk terus hamil dan melahirkan sampai ia mendapatkan cucu perempuan.






________________

Udah kejawab kannnnn~

Part ini cuma narasi~

Kalau punya mertua kaya Rose emang enaknya di bekap aja waktu tidur pake bantal 😭🥲

Nathan Or Arsa ?Where stories live. Discover now