Kepergok | Sinokmput

2 1 0
                                    

Aku sedang bersantai di ruang tamu ketika istriku tiba-tiba datang. Dia duduk di sebelahku sambil meremas tangan yang membuatku menoleh. Katanya, ada maling dari kampung sebelah yang kepergok warga dan dihakimi sampai babak belur.

Senyumku merekah, mendengarnya saja rasanya ikut puas. "Syukurin, maling emang pantas digituin. Kalau Papa di sana, pasti Papa bakal ikut gebuk biar mati sekalian."

Kulihat wajah istriku berkerut tidak senang, baru saja mulutku terbuka ingin bertanya, suara salam dari pintu membuatku lagi-lagi menoleh. Mataku melebar tatkala anak sulungku datang. Wajahnya babak belur tidak lagi berbentuk, darah berceceran di bajunya.

"Aku kepergok, Ma."

FLASH FICTION HWCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang