Cinta Terakhir dari Indah | Pipit

4 1 0
                                    

Hari itu hujan sangat deras, aku menunda kepulanganku hingga tengah malam. Saat sampai di kontrakan, aku dikejutkan dengan Indah yang basah kuyup, mengigil. Wajahnya pucat, mungkin terlalu lama kedinginan.

"Kenapa tidak menelepon dulu?" tanyaku iba, tetapi Indah tidak menjawab.

Aku mengerti masalah yang dihadapinya terlalu berat. Ia dilecehkan pamannya sendiri, dan orang tuanya tidak percaya. Kata Indah, hanya aku yang mempercayainya.

Saat hendak mengambil handuk untuknya, ponselku berdering. Suara ibuku dari kampung terdengar jelas, mengatakan bahwa Indah yang hilang beberapa hari lalu sudah ditemukan dalam sumur tua. Besok jenazahnya akan dimakamkan. Seketika bulu kudukku meremang dan semuanya berubah menjadi gelap.

Jambi, 25 November 2023

FLASH FICTION HWCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang