04. Minions kuning nya Ecobriek

165 7 6
                                    

Pagi semua👋
Sesuai perkataan ku, fart 3 dan 4 aku up barengan

Tandain kalo nemu typo
Selamat menikmati

______________________

🌹Terualah bersinar sebelum hayat meredupkan🌹

~Bumi B~

.............

MalBulanm sudah terganti dengan mentari, terasa begitu cepat bagi Bumi yang semalaman begadang untuk membereskan proyek yang diberikan oleh guru PKWU /Prakarya dan Wirausaha.

Bumi merasa heran mengapa guru PKWU menyuruh semua kelas 12 membuat Ecobriek, padahal mereka tidak memiliki jadwal proyek apapun.

Nyenyak sekali ketika tidur tiadanya yang mengganggu sebelum mata ini terbuka dengan kehendaknya sendiri.

"Astagfiruloh, Bang bangun udah siang, ini kamar kenapa berantakan? Ya ampun bang ini kamar atau tempat sampah?." Kata Laena kepada Bumi.

Laena tidak habis pikir dengan apa yang telah dilakukan oleh putra sulungnya itu, mata Karna membelalak hebat ketika mendapati sekarung sampah pelastik tersimpan di balkon kamar Bumi.

"YA AMPUN BANG KAMU BUKA USAHA BARANG BEKAS?."

Saking kencangnya teriakkan Laena sampai masuk terbawa mimpi Bumi.

Bumi kira itu hanya sekedar mimpi ternyata ibunya benar berada dikamar.

Bumi yang membukakan matanya langsung terduduk diatas kasur sambil mengumpulkan kesembilan nyawanya kembali.

Merasa ada yang hilang, Bumi mencoba mengingatnya dengan konsentrasi penuh, Mata Bumi membola hebat setelah melihat kamarnya tiba-tiba bersih dan rapi tidak ada lagi sampah yang berserakan dimana-mana, ia berlari menuju balkon untuk mengchek apakah karung sampahnya masih ada atau tidak.

Panik, takut, itulah yang saat ini mendominasi pikirannya, Bumi berteriak memanggil Ibunya berlari menuju lift ke lantai bawah.

"BUN, BUN, BUNDA, BUN SAMPAH YANG DIKAMAR BUMI DIKEMANAIN? BUNDA~."

Demi cangkang kerang, Bumi benar-benar ingin menangis saat itu juga, bahkan hidungnya sudah memerah dengan sakit yang ia tahan pada tenggorokannya.

Jika benar sampah yang ada dikamarnya dibakar atau dibuang, berarti usaha dan pengorbanan Bumi merangkak kekolong selokan hingga begadang semalaman terbuang sia-sia.

"Jangan teriak-teriak, Itu awas kesandung Bang."

BRUKK

Telat, Laena memberitahu Bumi disaat Bumi sudah slomotion terjatuh dari tiga anak tangga kecil menuju dapur, Bumi terjatuh kerana pijakan nya melewati satu tangga sebelum tangga terakhir.

Untung saja Bumi jatuh kebawah bukan keatas, hehe becanda, maksudnya ia tidak terjatuh saat ia berjalan masih ditangga paling atas.

"Tuh kan baru aja dikasih tahu." Kata Laena sambil menghelanafas.

Rasa sakit yang Bumi alami saat ini tidak sesakit tenggorokonnya yang sedang menahan tangis atas menghilangnya bahan proyek dikamar Bumi.

"Bun sampah dikamar Bumi dikemana in?."

"Udah Bunda bersihin, lagian kamu kenapa ngumpulin sampah sebanyak itu? itu kamu kenapa lagi, kok kayak lagi nahan nangis? Kenapa sakit ya? Coba bunda liat kakinya ada yang memar nggak?." Ucap Laena Kepada Bumi.

Bumi KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang