10. Surat persetujuan

30 3 1
                                    

"Menjadi orang hebat itu tidak diukur dari segi bela diri yang kuat atau nilai A+/9, hanya menjadi diri sendiri dan berprilaku jujur saja sudah menjadi oleh paling hebat. "
~Bumi Kami~

ʕ •ᴥ•ʔ

Didalam kamar Bumi merasa bosan saat mengompres luka lembam pada wajahnya. Ia berjalan menuju Balkon kamarnya sambil membawa gitar berwarna hitam kesayangannya.

Beberapa alunan lagu Bumi senandungkan dengan merdu, terperanjat kaget saat melihat Semesta berada dikamarnya. Bumi berprasangka bahwa pintu kamanya sudah ia kunti, tetapi bagaimana bisa Semesta masuk?.

"Abang." Panggil Semesta berjalan menghampiri Bumi.

Bumi memincing kehadiran semesta yang tiba-tiba hadir memasuk kamarnya tanpa izin.

"Lo dateng dari langit Ta? Perasaan pintu kamar, abang kunci dah?." Tanya Bumi terheran-heran.

"Enggak tuh, malah pintunya terbuka lebar, makanya ata masuk."

"Lo bukan semesta kan? Gue jadi ngeri-ngeri sedep, liat lo Ta! BUN, ADA SEMESTA GAK DISANA?." Teriak Bumi kepada Bundanya dari atas balkon.

"KATANYA ATA KAN MAU KE KAMAR KAMU BANG, TADI DIA BILANG MAU BELAJAR BARENG, KATANYA? ." jawaban Laena membuat menumbuhkan rasa curiga kepada adiknya semakin lekat.

"Beneran lo mau belajar bereng gue ta?." Tanya Bumi yang diangguki oleh Semesta.


"Lo mau belajar apa? Cara ngitung duit atau tentang planet?." Tanyanya.

"Bukan itu abang, Ata mau diajarin gelut sama abang." Pernyataan Semesta membuat Bumi cengo.

"Lo mau gue ajarin Taekwondo maksudnya?." Tanya nya lagi, yang diangguki cepat oleh adiknya itu.

"Boleh deh asal minta izin dulu ke bunda sama daddy baru abang ajarin."

"Beneran bang?." Tanya nya antusias.

"Beneran, tapi janji jangan dipake untuk berantem, kalau abang lo liat berantem lagi kayak kamarin-kemarin berarti pelajarannya udah selesai sampai detik itu juga." Perhitungan Bumi untuk Semesta.

"Janji." Jawab semesta yang memberikan kelingking mungilnya kepada Bumi.

"Sini duduk, abang ajarin main gitar. Kalau mau jadi keren itu harus bisa main gitar juga biar banyak yang ngidolain, kayak si Angel misalnya." Ucap Bumi.

"Angel udah gak sekolah lagi, dia pindah jauh dari Indoseia." Kata Semesta.

"Keaherat? Atau keplanet lain?."

"Ih abang bukan, Angel itu ikut ibunya ke luar Negeri."

Percakapan mereka terdengar hingga kebawah, Elbyan yang hendak mengambil kopi tadi pun, memperingatkan mereka untuk tidak berlarut diluar ruangan lebih lama.

"HEY KALIAN BERDUA JANGAN KELAMAAN DILUAR, MASUK KEDALAM, LALU CEPAT TIDUR. ATA PULANG KEKAMAR KAMU, BALKON KAMAR ABANG BANYAK SETANNYA MAKANYA ABANG KAMU MIRIP MONYET!."

**

Sesuai rencana, jika semesta mendapatkan Izin dari ayah dan ibunya maka Bumi akan mengajarkan adiknya itu bela diri.

Bumi KamiWhere stories live. Discover now