14. Pangeran Ompong dari kerajaan Semesta

14 2 0
                                    

Sore ini Semesta meninggalkan sepeda kesayangannya dirumah Angel, biar lah, biar besok saja bawa pulangnya sekalian Semesta berangkat sekolah.

Semeata duduk didalam troli keranjang yang Bumi dorong, niat awal hanya akan membeli mogi-mogi, Semesta malah mengambil jajanan sesuka hati.

"Bang mogi-mogi nya bang." Ucap Semesta kepada Bumi meminta tolong mengambilkan mogi-mogi yang tersimpan di rak paling atas.

Bumi ngambil mogi-mogi rasa coklat.

"Bang beli es krim bang." Lagi.

Bumi mendorong troli itu menuju frizer Es krim.

"Abang Ata mau rasa mint choco." Ucap Semesta kepada Bumi.

Bumi tidak ingin berbasa-basi yang tidak pasti, membiarkan semesta mengambil jajanan sesuai yang dia mau.

Bumi ngambil mogi-mogi dan es krim kesukaan Semesta begitu saja tanpa melihat seberapa banyak mereka mengambilnya.

"Udah?." Tanya Bumi kepada Semesta.

"Udah, ayo bang dorong Ata lagi." Ucap Semesta kepada Bumi.

Bumi mendorong troli itu lalu melepaskan genggamannya membiarkan Semesta pergi menuju kasir seorang diri didalam troli.

Semua mata memandang Semesta menjerit sekencang-kencangnya memanggil-manggil nama Bumi.

"ABANG.... ABANG..... HUAAAAA.... BUNDAAA.... ATA NGGAK MAU MATI DULUAN...... "

BRUKKKK

Bumi berlari secepat mungkin ketika melihat Semesta jatuh terjengkang dari troli itu, gigi susu semeata yang goyang terlepas akibat benturan pada tembok sana.

"ABANG.....HIKSS....KHISSS..."

"Ta lo gak papa? Ta maafin gak sengaja sumpah."

Bumi kuatir lalu langsung membangunkan semesta yang sedang menangis.

"HUAAAAAA ABANG SAKIT...."

"TA.....HUAHAHAHHAHAHAHAHAHAHA......ATA OMPONG HAHAHHAHHA ANGEL PANGERAN LO OMPONG."

Emang Bumi itu laknat rasa kuatirnya menghilang setelah melihat gigi susu Semesta copot. Gelak tawa Bumi yang menggelegar kemana-mana ia tidak memperdulikan opini dari sudut pandang mereka.

*****

Sebelum pulang, Bumi mengajak Semesta ke klinik gigi untuk konsultasi dengan kondisi gigi Semesta yang copot takut gusi-gusi giginya cedera karena tabrakan tadi.

"Abang, A-Ata aduin sama Da-daddy biar Abang dim-mara-hin." Ucap semesta segukan.

"Kan udah minta maaf."

"Min-minta ma-af doang, kal-lau gigi At-ta gak tumbuh lagi gim-mana?."

Gimana Semsta gak was-was coba, posisi gigi semeata yang patah itu baigan atas paling depan.

"Mana ada, jangan ngaco Ta. Abang juga pernah ompong, tapi abang ompong bangga nggak cemen kayak lo, nangis dasar kencur telon." Ucap Bumi kepada Semesta.

"Abang bohong."

"Serah deh ya ta mau percaya atau enggak, yang pasti abang nggak bohong. Kalau mau jadi pacar Angel jangan lembek kayak es krim, tapi jangan terlalu kuat seperti beton, selayaknya tulang sama daging manusia aja, lo laki Ta, jangan cengeng, laki harusnya kuat, kuat dalam artian semapunya aja,  tapi bukan berarti lo dituntut untuk tidak mengeksfresikan kelemahan, boleh tapi lihat alamat dimana lo harus kuat dan dimana lo harus lemah. Bukan lemah sih lebih tepatnya ngeluh aja. " Lanjut bumi sambil mengusap puncuk kepala Semesta.

"Denger ya cil, rencana Tuhan nggak ada yang tahu,  kalau menurut abang jangan main pacaran dulu, lo masih kecil ! Memangnys lo tahu arti pacaran apa? Temenan boleh tapi ingat batasan, sama kayak becanda, abang juga suka bercanda tapi abang sadar harus bercanda seperti apa dan sampai dimana, gimana cara pemakaiannya, penempatannya serta tata letak koordinatnya. "

"Ih, Ata tau kok, pacaran itu kayak Ata deket sama Angel, terus kemana-mana bareng, kakak kelas Ata juga udah punya pacar."

Bumi menghelanafas Panjang, bisa-bisanya bocah SD seperti dia mengenal cinta dari selokan yang terbawa genangan air hujan.

Perasaan waktu Bumi SD hidup nya dipenuhi dengan main galah, nonton kartun, Upin Ipin, naruto, jackstrom, win the poh sama kamen rider.

"Ta itu temen bukan pacar, Abang setuju aja kalian temenan, atau mungkin pacaran kalo udah dewasa nanti tapi inget jangan egois karena ketidakmampuan untuk memiliki, semua manusia punya hati dan pilihannya masing-masing, kalau misal lo suka sama Angel sampe dewasa tapi dia memilih lelaki lain jangan lo hadang, biarin dia pergi dengan pilihannya sendiri, karena cinta itu gak semuanya dikaitkaan dengan kata pemilik dan memiliki. Lo suka, cinta, sayang sama Angel lo akan ikut bahagia liat dia juga bahagia tapi akan bertolakbelaakang jika melihat dia terluka. Sama seperti lo kalo kehilangan kolor spiderman."

Bumi melirik kearah Semesta yang sedang duduk disampingnya, Bumi kaget setelah melihat Adiknya malah sibuk dengan dunianya sendiri, capek-capek bumi menasehatinya panjang lebar, pesannya malah tidak disimak seperti itu.

Semesta sudah menghabiskan dua es krim selama bumi berbicara.

"Ck, lo dengerin abang gak sih Ta?."

"Ata dengerin kok, sambil makan Es krim."

"Buruan abisin kita pulang, Bunda pasti nyariin"

****

nah gituu yaaaa... nanti up lagiii

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bumi KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang