BAGIAN PERTAMA : KANEMOTO YOSHINORI

108 7 2
                                    

Ternyata masa menyulitkan itu belum selesai. Bahkan kini lebih menyakitkan. Menjadi idol memang impiannya, tetapi jika begini apakah ia harus melanjutkannya? Tatapan-tatapan aneh itu membuatnya risih dan tak nyaman. Namun, apa boleh buat. Ia harus melanjutkan ini. Perjuangannya tidak akan sia-sia jika kita berusaha dan bersabar.

Debut sudah di depan mata. Itu semakin membuatnya semangat. Apalagi setelah namanya tertulis di daftar line up debut.

Kini, laki-laki pemilik nama Kanemoto Yoshinori itu tengah beristirahat setelah melakukan latihan bersama member lainnya.

"Hyung! Kau baik-baik saja? Kau pucat sekali"seru salah seorang member yang dekat dengannya yang juga kebetulan mereka sama-sama dari negara yang sama yaitu Jepang.

"Aku tidak apa-apa, Sahi-ya. Cuma lelah sedikit"kekehnya diakhir.

"Cuma sedikit kan? Tidak banyak?"

"Iya, cuma sedikit. Kau ini cerewet sekali ya"ucap Yoshi seraya mencubit pelan ujung hidung adiknya itu.

"Aku cerewet hanya pada mu hyung"

"Terima kasih karena telah peduli denganku, Sahi-ya"

"Kau ini bicara apa sih! Tentu saja aku peduli. Kau hyungku, hyung"Yoshi hanya bisa terkekeh saja.

"Boleh aku memelukmu, Sahi?"

"Tentu hyung"laki-laki bernama Hamada Asahi itu merentangkan tangannya lalu menarik Yoshi hingga masuk dalam dekapannya. Yoshi memeluk erat Asahi begitupun sang lawan dekapan.

"Aku merindukan Haruto, Sahi"gumam Yoshi yang pastinya masih bisa didengar oleh Asahi.

"Jangan merindukan yang tidak merindukanmu, hyung"

"Tap-"

"Sudah. Jangan membahas hal membuatmu sedih"

"Gumawo, Sahi-ya"isaknya diakhir.

"Bertahanlah hyung. Tinggal sedikit lagi"Yoshi hanya bisa mengangguk dalam dekapnya.

"Cih! Dasar mental yupi. Baru sedikit sudah menangis"

"Benar, Doyoung-a. Sok tersakiti sekali"cerca sang teman disampingnya.

"Mengapa Ssajangnim meloloskan dia ya?"

"Mungkin kasihan"

"Doyoung! Filter sedikit mulutmu"tegur sang lebih tua disana. Sementara yang ditegur hanya msngedikkan bahu.

Tentu saja Yoshi mendengarnya. Mereka bahkan sengaja mengeraskan suaranya.

Yoshi semakin menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Asahi.

"Jangan di dengarkan, hyung. Anggap saja angin lalu"ucap Asahi dengan mengelus kepala Yoshi dengan lembut.

"Sakit sekali, Sahi"

"Aku ada bersamamu, hyung. Kau tak sendiri"

___

Latihan sudah selesai, Asahi dan Yoshi kini duduk berdampingan menunggu menejer staf untuk menilai progres mereka.

"Apa kalian berniat untuk debut, hah?!"tanya sang menejer dengan nada marah. "Baru saja kemarin ssajangnim memuji kalian tapi hari ini? Beliau sangat marah. Kau Doyoung, mengapa suaramu tak stabil? Apa kau kurang tidur?"

"Ti-tidak hyung"

Sang menejer menghela nafasnya. "Kau Asahi, kau selalu salah dalam lirikmu. Mashiho, gerakanmu selalu terburu-buru. Dan paling parahnya kau Yoshi. Mengapa kau tak fokus? Suara, gerakan semuanya kacau! Jika terus begini mungkin kalian tidak akan debut!"

Semua menunduk terlebih Yoshi yang namanya turut disebutkan. Bahkan kesalahannya lebih parah.

"Hari ini ku liburkan. Tetapi besok, aku tidak mau ada kesalahan sedikit pun. Dan mulai besok, kalian akan mulai berlatih di ruang berbeda. Rap dengan rap. Vokal dengan vokal. Dance dengan dance. Siap-siap jika kalian punya kesalahan"

"Ne, hyung!"jawab mereka serempak.

"Istirahatlah. Aku pergi dulu"pamitnya lalu pergi meninggalkan ruang latihan mereka.

Semuanya berdiri dan menunduk memberi salam.

"KAU DENGAR ITU YOSHI!"teriak Yoonbin. "KAMI TIDAK MAU GAGAL DEBUT KARENAMU!"

"Hyung! Bisakah kau tak usah membentak? Bicara biasa saja apa susahnya?"ucap Asahi tak terima Yoshi dibentak.

"Doyoung, Yoonbin tahan dia!"titah Jihoon.

Tanpa membantah, Doyoung dan Yoonbin langsung memegang Asahi dan menahannya karena memberontak.

BUGH!

____

ARNAWAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang