BAGIAN KEENAM : JUNKYU TEMANKU

47 5 3
                                    

Selepas dari bertemu dengan arnawama, Yoshi kini sudah berada di dorm dan menuju ke kafeterianya.

"Eh? Yedam? Kau tak apa-apa?"tanya Yoshi dengan khawatir karena tak sengaja melihat Yedam terduduk di lantai dekat kafeteria.

"Kepalaku pusing, Hyung"adunya. Yoshi langsung memapah Yedam.

"Ayo ku antar ke kamarmu"Yedam hanya bisa bergerak sesuai dengan arahan Yoshi. Hingga keduanya sampai di kamar Yedam dengan Doyong. Yoshi langsung menidurkan Yedam di kasur dengan hati-hati.

"Bentar ya, aku ambil air kompresan dulu"Yedam hanya mengangguk lemah membalas ucapan Yoshi. Dengan cepat Yoshi mengambil semua keperluan yang di butuhkan untuk Yedam lalu ia kembali ke kamar sang empu. Yoshi langsung mengompres Yedam yang sudah memejamkan matanya.

"Yedam?!"panggil Yoshi pelan.

"Ne Hyung?"jawab Yedam dengan suara serak nan lemah khas seorang yang sedang sakit.

"Kau sudah makan?"Yedam mengangguk pelan.

"Syukurlah. Minumlah obat dulu, baru kau tidur"titahnya lalu membantu Yedam untuk duduk dan membantunya meminum obat. Setelah itu, Yoshi kembaliembaringkan Yedam.

"Istirahatlah"ucap Yoshi seraya membenarkan letak selimutnya. "Aku pamit dulu ya, Yedam. Nanti ku beri tahu Jihoon Hyung bahwa kau sakit"Yedam hanya mampu mengangguk saja. Sebelum pergi, Yoshi mengelus surai kecoklatan Yedam. "Cepat sembuh Yedam"Yoshi pun beranjak dari sana. Namun, lengannya di cekal oleh Yedam. "Gumawo Hyung. Mianhae.."

"Aniyeo, Yedam-ie. Kau adikku, lagi pula kau tak pernah punya kesalahan padaku"

"Mianhae, Hyung"Isak Yedam. Yoshi kembali duduk dan memeluk Yedam guna menenangkannya.

"Kau tak punya salah apapun Yedam. Jadi jangan meminta maaf"ucap Yoshi dengan lembut. Ia mengusap-usap surai Yedam hingga lelaki beda dua tahun dengan Yoshi itu terlelap.

"Selamat tidur Yedam"

___

Baru saja menutup pintu kamar Yedam. Ponselnya berdering menampilkan nama Asahi disana.

Tak memperlambat waktu Yoshi langsung mengangkatnya.

"An-"

"HYUNG?! Kau tak apa kan? Kau dimana? Kenapa belum sampai? Kau baik-baik saja kan?"

Yoshi tersenyum dibalik ponselnya.

"Aku sudah disini, Sahi. Tadi aku mengurus Yedam sebentar. Ia demam"

"Kau masih disana?"

"Tidak, ini sudah di depan kafeteria"

"Yasudah. Aku tunggu"

Asahi mematikan sambungannya lalu Yoshi memasuki kafeteria perusahaan.

Ia langsung berjalan ke meja yang terisi oleh Asahi , Jeongwoo dan Junkyu?

"Maaf aku lama"ucap yoshi karena tak enak hati.

"Tidak apa Hyung. Memangnya kau dari mana?"tanya Jeongwoo.

"Aku keluar mencari angin segar"

"Pagi sekali?"

"Sudah biasa baginya Jeongwoo-ya"balas Asahi. Sementara Yoshi hanya tersenyum.

"Kalian sudah makan?"tanya Yoshi.

"Belum, Hyung. Kami menunggumu"jawab Jeongwoo.

"Kenapa menunggu? Kalian makan duluan saja tadi"

"Sudah. Sekarang kita pesan saja"lerai Junkyu.

Asahi dan Jeongwoo memutuskan untuk pergi memesan makanan mereka. Meninggalkan dua orang yang terdiam canggung.

ARNAWAMA Where stories live. Discover now