BAGIAN KELIMA : BERADA DI ARNAWAMA

37 5 1
                                    

Hari ini latihan diliburkan, pagi-pagi sekali sang menejer sudah mengirimi mereka pesan di grup. Makanya pagi ini, Yoshi sudah siap dengan mantelnya. Tak lupa dengan masker dan juga topinya sebagai penyamaran. Tak perlu khawatir, ia sudah izin dengan sang menejer untuk pergi dan beliau dengan senang hati mengizinkannya. Disaat semua belum bangun disitulah Yoshi pergi.

Dalam bis sendirian tanpa kehadiran siapapun terlihat lebih menyenangkan sekarang. Hingga hampir 60 menit bis berkendara akhirnya ia sampai juga.

Tempat yang begitu tenang untuk kesendirian. Tempat yang begitu tenang untuk menenangkan isi kepalanya yang sejak 3 tahun lalu kelayapan. Tempat yang begitu tenang untuk mengistirahatkan mentalnya.

Tak sekali dua kali ia kesini. Ia bahkan sudah beratusan kali mendudukkan diri disini. Tetapi ini adalah pertama kalinya ia duduk tanpa Asahi di sampingnya. Semalam Asahi mengatakan bahwa ia sedang lelah bukan? Maka dari itu, Yoshi tak ingin mengangggu waktu istirahatnya.

Terdengar helaan nafas panjang yang dilontarkan oleh pemuda berwajah imut ini.

"Kau tak bosan kan mendengar keluh kesahku arnawama?"tanyanya pada pemandangan di hadapannya.

Lautan biru terbentang luas. Suara kicauan burung di pagi hari entah mengapa membuatnya tenang. Bersautan dengan suara ombak yang di bawa angin kesana kemari. Sungguh pagi yang cerah. Rasanya Yoshi tak ingin pulang saja.

Arnawama. Samudra, lautan yang membuat Yoshi tenang. Hanya arnawama saksi kelemahannya. Hanya arnawama yang menjadi temannya becerita.

"Arnawama, sedikit lagi aku bisa menggapainya. Dan mungkin aku akan jarang bertemu denganmu. Kau takkan marah kan?"

"Sebentar lagi ibu dan kakakku pasti akan tersenyum bangga. Tidak ada air mata sakit lagi tapi air mata haru. Begitupun dengan ayahku, pasti ia tersenyum dari atas sana"senyuman Yoshi berikan pada pemamdangan dihadapannya ini. "Aku akan segera debut arnawama!"teriaknya riang seolah melupakan rintangan yang selama ini ia lalui.

Lama disana dengan memandang lautan lepas tanpa melunturkan senyum manis nan pahit itu. Dua jam disana membuat telepon di sakunya bergetar. Sebuah panggilan dari adiknya yaitu Asahi.

"Yeoboseyeo?"

"Yak! HYUNG! KAU DIMANA?"pekikan dari dalam telepon itu membuat Yoshi menjauhkan ponselnya. Ia sudah duga ini akan terjadi.

"Tidak usah teriak, Hikun. Aku sedang bersama arnawama"

"Kenapa tidak membangunkan ku dan pergi bersama!"

"Kau ka  kelelahan, Hikun. Jadi aku tidak mau mengganggumu"

"Aku tidak akan lelah kalau ini menyangkut dirimu, Yoshi-kun"Yoshi tersenyum hangat membayangkan wajah kesal Asahi.

"Maafkan aku. Aku hanya tidak mau istirahatmu mengganggu"

"Sudahlah, aku akan menyusul mu"

"Tidak usah, Hikun. Aku akan pulang sekarang"

"Yasudah. Hati-hati, aku akan menunggumu di kafeteria"

"Ne"

Sambungan itu terputus, sebelum benar-benar beranjak dari sana, ia menghela nafasnya sebentar.

"Huh! Aku tidak janji akan datang lagi, arnawama. Tapi akan ku usahakan. Dan aku berjanji setelah ku debut, aku akan mengajak mereka ke sini. Melihatmu"senyumnya yang tak luntur di berikan pada lapang air disana.

"Aku pergi dulu. Sampai jumpa"

____

ARNAWAMA Kde žijí příběhy. Začni objevovat