BAGIAN KETIGA : ORANG BAIK ITU BANYAK

33 5 2
                                    

BERCANDA~ (bernada)

___





















Nampaknya semua tengah sibuk dengan keahlian masing-masing. Rap dengan rap, vokal dengan vokal dan dance dengan dance.

Yoshi sedikit was-was karena ia tak bersama dengan Asahi begitu juga dang adik yang khawatir dengan kakaknya.

"Evaluasi kali ini kalian cukup bagus. Sebuah progres yang meningkat. Aku akan beritahu produser agar kalian segera debut"mereka berempat, Hyunsuk, haruto, Yoonbin dan Yoshi tersenyum senang.

"Yoshi!"panggil menejer mereka. Yoshi yang tengah duduk di kursi di belakang Haruto langsung menoleh. "Ne, Hyung?"

"Evaluasi kali ini kau cukup meningkat. Suara, pelafalan serta gayamu sudah bagus. Pertahankan ya"

"Terima kasih Hyung!"ucapnya senang dengan senyuman manis menghiasi wajah tampan nan putih itu.

"Hyunsuk, gaya swagmu terlalu berlebihan tapi semuanya bagus. Tinggal disantaikan sedikit gayamu maka semuanya akan pas"

"Gumawo Hyung!"Hyunsuk tak bisa menyembunyikan senyumannya sejak tadi. Akhirnya mereka akan debut juga.

"Haruto, pertahankan semuanya. Kau selalu memukau"bangga sang menejer.
"Terima kasih Hyung!"Yoshi turut bertepuk tangan saking senangnya.

"Terakhir Yoonbin. Sama halnya dengan Haruto, kau selalu hebat. Pertahankan ya"

"Terima kasih Hyung!"

"Ne. Baiklah, semuanya sudah selesai. Pertahankan kemampuan kalian dan jangan lupa berlatih. Kalian boleh beristirahat. Aku pamit!"

Mereka membungkuk memberi hormat pada menejer. "Gumawo, Hyung!"

"Ne!"teriak sang menejer yang berada di pintu.

Tinggallah mereka berempat disana.

"Huh! Lega sekali. Akhirnya debut kita tinggal sedikit"

"Benar Hyung! Aku sangat lega"sahut Haruto atas ucapan Hyunsuk.

"Haruto, Yoonbin, ayo kita ke kafeteria"ajak Hyunsuk. Sebelum menjawab Haruto melirik Yoshi yang namanya tak Hyunsuk sebutkan.

"Kajja Hyung!"seru Yoonbin . Hyunsuk pun dengan segera menarik lengan Haruto agar ikut dengan mereka. Sisalah Yoshi sendiri dengan helaan nafas beratnya.

"Aku akan menjemput Asahi saja"gumamnya lalu bangkit dari sana. Ia menuju lantai 3 dengan lift.

Sesampainya disana, Yoshi langsung menelpon Asahi.

"Hallo Sahi?"

"Ne, Hyung. Apa kau sudah selesai latihan?"tanya orang diseberang.

"Sudah. Bagaimana denganmu apa sudah selesai?"

"Sudah, Hyung. Kalau begitu aku akan menjemputmu"

"Tidak usah, Sahi. Aku sudah di depan ruanganmu"

"Jinjja? Kalau begitu masuklah Hyung. Disini hanya ada aku dan jeongwoo"

"Memangnya tidak apa-apa?"

"Masuk saja"titah Asahi. Panggilan juga ditutup sepihak oleh Asahi. Yoshi pun membuka pintu ruangan lalu masuk kesana. Terlihat adahanya ada Asahi dan Jeongwoo saja yang tersisa. Yang lain? Mungkin sudah ke kafeteria.

"Hyung! Sini duduk!"ucap Asahi seraya menepuk tempat di sampingnya. Menurut, Yoshi langsung mendudukkan diri di samping Asahi.

"Bagaimana evaluasimu?"tanya Asahi.

"Kata menejer staf kinerjaku meningkat"ucapnya riang. Asahi turut mengangkat kurva di bibirnya.

"Kalau begitu sama. Aku pun begitu"

"Wahhh.. kau hebat Sahi-ya"

"Kau juga Hyung"Yoshi memeluk Asahi erat karena senang. Bahkan mereka seperti tidak melihat jika disana bukan hanya mereka berdua tapi juga ada orang lain yang turut senang dengan itu.

"Ekhm!"deheman yang disengaja itu membuat adik kakak beda ayah, ibu itu menoleh dan melepas dekapan mereka.

"Selamat ya, Yoshi Hyung"ucap jeongwoo dengan senyum manisnya. Tentu saja Yoshi terkejut. Jeongwoo orang yang paling jarang tersenyum diantara mereka.

"Hm? Gumawo Jeongwoo-ya"balas Yoshi dengan menampilkan giginya.
"Bahkan setelah apa yang terjadi kemarin kau masih bisa tersenyum kepadaku Hyung?"gumam jeongwoo dalam hati.

"Hyung!"Asahi dan Yoshi kembali menoleh pada Jeongwoo. "Maafkan aku Yoshi Hyung. A-aku... Salah. Maafkan aku"isaknya. Yoshi langsung menghampiri Jeongwoo dan mengelus pundaknya.

"Hei? Kau tak punya salah Jeongwoo. Jangan meminta maaf"isakan Jeongwoo semakin keras karena Yoshi mengatakan bahwa ia tak punya salah. "Aku salah Hyung"

"Sudah, Jeongwoo. Aku sudah melupakannya"

"Tap-"

"Aku sudah tidak apa-apa Jeongwoo. Jadi, jangan meminta maaf lagi"potong Yoshi.

"Mengapa kau baik sekali Hyung"Jeongwoo masuk dalam dekapan Yoshi dan memeluknya erat. Yang itupun disambut dengan senang hati oleh pemilik dekapan.

"Aku mengerti perasaan kalian Jeongwoo-ya"

Tak menjawab lagi. Jeongwoo menumpahkan tangisannya karena sangat meresa bersalah pada hyungnya ini.

"Aku berjanji akan selalu ada untukmu hyung. Sama seperti asahi hyung"

"Gumawo Jeongwoo-ya"ucap Yoshi turut terisak.

_____

ARNAWAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang