5

3 2 0
                                    

Hallo, chapter lima udah up nih. Jangan lupa vote dan komennya (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)

Happy reading 🧚🧚

***

"Na, kemana?" tanya salah seorang teman sekelas Aruna saat ia hendak keluar dari kelas.

"Perpus bentar," ujar Aruna. Sudah akan jam pulang sekolah. Semenjak jam pelajaran PKN tadi, kelas Aruna kosong karna para guru sedang rapat.

Aruna berjalan santai menuju perpustakaan. Di koridor, dia tidak sengaja berpapasan dengan Gevan. Ketua OSIS di sekolah mereka.

"Na, mau ke mana?" tanya Gevan.

"Eh, Van. Ini gue mau ke perpus. Lo sendiri mau kemana? Bukannya OSIS lagi rapat sama guru ya?" tanya Aruna.

"Udah selesai rapat sama OSIS. Sekarang guru-guru lagi rapat sendiri. Ini gue mau cek kelas-kelas biar ga ribut." jelas Gevan. Aruna mengangguk mengerti.

"Btw Na, Lo ikut study tour ga?" tanya Gevan.

"Em, gimana ya? Gue ga tau juga sih." ujar Aruna. Gevan menyengitkan dahinya.

"Ga di ijinin?" tanya Gevan.

"Bukan, cuman males aja." jelas Aruna. Dirinya memang tidak terlalu suka keluar atau mengikutinya kegiatan-kegiatan di luar sekolah seperti ini.

"Ikutlah, masa ga ikut. Kesempatan terakhir ini. Kelas 12 lagi kita ga bisa ikut-ikut gini lagi. Lagipula ini juga salah satu program paling besar yang gue buat. Ikutlah," ujar Gevan memohon. Aruna membuang nafas berat. Dia kemudian mengangguk pelan.

"Yes, gitu dong na." Saking senangnya, Gevan sampai merangkul pundak Aruna.

"Iye iye, kaga usah rangkul-rangkul juga kali." Gevan nyengir lalu melepaskan tangannya dari bahu Aruna.

Mereka berdua tertawa lalu tak lama berpisah di sana.

"Dia siapa?" tanya Mahesa. Aldi yang sedang berada di sebelahnya melihat ke arah Mahesa melihat.

"Oh, Gevan. Ketua OSIS." jawab Aldi. Mahesa menganggukkan kepalanya mengerti.

"Eh, gue ke ruang OSIS dulu ya." ujar Aldi setelah melihat notifikasi di ponselnya. Mahesa menoleh lalu mengangguk.

Aldi segera pergi menuju ruang OSIS, sementara Mahesa melangkahkan kakinya menuju perpustakaan.

***

Mahesa berjalan memasuki perpustakaan. Matanya melirik ke sana kemari mencari keberadaan seseorang.

Saat dia sudah melihatnya, Mahesa tersenyum kemudian berjalan mendekati Aruna.

"Ngapain di sini Na?" tanya Mahesa begitu sampai di sebelah Aruna.

"Anjir! Kaget gue." Aruna mengelus dadanya. Sungguh, dia tidak bohong. Dia beneran kaget karna Mahesa yang tiba-tiba berada di sebelahnya.

"So-sorry Na. Gue ga bermaksud kagetin Lo." ucap Mahesa meminta maaf. Aruna mengeleng pelan.

"Gapapa, untungnya gue ga punya riwayat penyakit jantung. Kalo ga, waduh ribet." ujar Aruna. Mahesa menggaruk belakang kepalanya. Masih merasa tidak enak.

"Lo gapapa kan?" tanya Mahesa. Aruna mengangkat jempolnya. "Aman" kata Aruna.

"Lo ngapain ke sini?" tanya Aruna.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Anti Romantic Where stories live. Discover now