19

524 61 0
                                    

"Tolong buka kaca mobilnya."

"Mohon kerja samanya untuk menunjukan nama dan kelas. Karena akan kami tulis di buku pelanggaran siswa." ucap seorang anggota OSIS sambil mengetok kaca mobil Shani.

"Shani Indira Narendra kelas XII IPS 4." ucap Sisca yang berjalan menghampiri anggotanya dan membantu untuk menulis nama Shani kedalam buku pelanggaran siswa.

"Buka buruan gerbangnya, gue masuk." ucap Shani sambil membuka kaca mobilnya.

"Bisa gak sih lo belajar ngehargain orang lain?"

"Mau dihargain berapa emangnya?" jawab Shani.

"Shan." ucap Sisca dengan mata melotot dan tangan mengepal.

"Sorry-sorry, maksudnya gue harus gimana emangnya?"

"Lo bisa turun dari mobil dan matiin mesin mobil lo. Gampang kan?"

"Gampang sih cuman ribet aja."

"Dasar batu."

"Dari pada lo ngomel mulu mending bukain gerbangnya sekarang. "

"Buka aja sendiri."

Shani yang mendengar jawaban Sisca barusan terpancing emosi. Shani langsung menekan klason mobilnya yang sangat keras itu. Alhasil, suara itu dapat terdengar oleh semua warga sekolah bahkan orang yang lewat di Jalan Garuda Raya.

"Shan stop."

"Ya buruan bukain makanya."

Setelah ia dibukakan gerbang oleh anggota OSIS, mobil Shani masuk kedalam sekolah dan langsung parkir di area yang sudah disediakan pihak sekolah untuk parkir mobil. Ia langsung bergegas ke kelasnya karena saat ia melihat handphonenya ada notifikasi pesan dari Jinan. Jinan memberi tahu bahwa di kelasnya sudah ada guru yang mengampu mata pelajaran Matematika, guru itu bernama Bu Ayu. Shani mempercepat jalannya untuk segera sampai ke kelas, namun aksinya dihentikan oleh seseorang yang tiba-tiba berdiri didepannya menghalangi jalan.

"Tunggu Shan."

"Gue mau balikin helm Jinan sama jaket lo." ucap Sisca sambil memberikan kedua barang itu kearah Shani.

"Sis."

"Ada yang lebih penting dari ini gak?"

"Hah?" tanya Sisca.

"Coba lo liat sekarang udah jam berapa?" ucap Shani dengan nada ngegas.

"Jam setengah delapan." jawab Sisca.

"Lo gak liat apa gue lagi buru-buru?"

"Gue buru-buru mau ke kelas. Kata Jinan Bu Ayu udah ada dikelas."

"Lo sengaja ya biar gue dihukum Bu Ayu?" ucap Shani dengan nada kesalnya.

"Yaudah santai dong, gak usah ngegas gitu."

"Lagian gue niatnya baik, siapa tau helm sama jaket ini mau dipake sama yang punya." ucap Sisca.

Bagaimana Shani tidak kesal, ia sedang buru-buru tetapi dihentikan dengan hal-hal yang menurut Shani tidak penting. Baginya yang paling penting sekarang adalah ia harus cepat sampai kelas dan juga harus siap kena omelan Bu Ayu karena ia terlambat masuk di kelas pada saat mata pelajarannya.

"Sekarang lo minggir, gue mau ke kelas." ucap Shani sambil menggeser badan Sisca yang menghalangi jalannya.

"Terus ini gimana?" ucap Sisca sambil mengangkat helm dan jaket yang ada ditangannya.

"Nanti gue ambil ke kelas lo habis pulang sekolah."

"Ribet lo." ucap Shani yang sudah berjalan cepat hilang dari pandangan Sisca.

Asa & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang