21

504 65 1
                                    

"Shan." ucap lirih Jinan yang takut menganggu Shani yang masih terlelap dalam tidurnya.

Kegiatan Shani sedari jam istirahat pertama sampai pulang sekolah adalah tidur. Shani tidak mengikuti jam pelajaran yang berlangsung dikelas walaupun tubuhnya berada didalam kelas. Shani seperti memiliki malaikat penjaga yang baik, yaitu Jinan. Jinan menjelaskan panjang lebar alasan kenapa Shani tidur didalam kelas kepada setiap guru pengajar mapel yang masuk ke kelas XII IPS 4. Alhasil, semua guru yang masuk tidak memarahi bahkan menghukum Shani.

"Hm."

"Kenapa Nan?" ucap Shani sambil berusaha menegakkan badan dan membuka matanya.

"Udah bel pulang sekolah."

"Yuk lo pulang bareng gue aja." ucap Jinan sambil membantu Shani memasukan barang bawaan Shani kedalam tas.

"Gapapa Nan gue bisa pulang sendiri."

"Lagian juga lo kan bawa motor sendiri. Gimana ceritanya lo nganterin gue." ucap Shani yang tak mau merepotkan Jinan.

"Beneran lo bisa?" ucap Jinan sedikit meragukan Shani.

"Gue bisa, tenang aja." ucap Shani yang sudah berdiri dari duduknya.

"Yaudah gue balik duluan Nan. Lo kalo masih ada urusan disekolah pulangnya jangan malem-malem."

"Bye Nan." ucap Shani yang sudah melangkahkan kaki keluar menuju pintu kelas.

"Eh Shan tunggu." ucap Jinan sambil berlari kecil untuk menghampiri Shani.

"Kenapa Nan?" ucap Shani yang berhenti mendadak ketika mendengar suara Jinan yang memanggilnya.

Shani bisa melihat raut wajah Jinan seperti orang yang kebingungan untuk mengutarakan apa yang ada dikepalanya.

"Oh gue tau Nan."

"Lo pasti mau nyuruh gue buat minta maaf ke Sisca kan?" jawab Shani sambil menyilangkan tangan di depan dada.

"Iya sih sebenernya, tapi kalo lo gamau biar gue aja."

"Iya Nan. Habis ini gue ke kelasnya."

"Gue bakal minta maaf ke dia. Bahkan kalo perlu gue sujud di depan dia."

"Gimana menurut lo?" ucap Shani yang begitu tenggil.

"Shan." ucap Jinan yang kembali menaikkan pandangannya dan menatap Shani.

"Iya-iya gue bakal minta maaf." balas Shani pada Jinan.

"Yaudah sana, keburu orangnya pulang." ucap Jinan sambil menepuk bahu Shani.

Sesampainya dikelas Sisca, Shani tak melihat gadis yang tadi pagi telah ia bentak. Shani melihat satu persatu murid yang keluar dari kelas Sisca tetapi nihil, orang yang ia cari tidak ada.

"Eh sorry, gue mau tanya."

"Lo liat Sisca ga?" tanya Shani yang telah menghentikan seorang murid yang baru saja keluar dari dalam kelas Sisca.

"Oh Sisca udah keluar dari tadi. Kayaknya juga udah pulang sih."

"Soalnya anak-anak yang didalem itu anak yang sekarang dapet jadwal piket buat bersihin kelas." ucap murid yang Shani berhentikan secara tiba-tiba.

"Oh oke. Makasih." ucap Shani yang segera meninggalkan ruang kelas Sisca.

"Cari siapa sih Shan? Cari Sisca ya?" tanya seseorang yang berpapasan dengan Shani didepan pintu kelas Sisca.

"Lagi berantem ya sama pacarnya?" tanya Gracia yang menghalangi jalan Shani.

"Minggir."

"Gue liat-liat makin deket aja nih lo sama Sisca." ucap Gracia.

Asa & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang