BAB 7

337 28 0
                                    

❦𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠❦

❦𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 & 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧❦

🍁•---» 𝙰𝙲𝙲𝙸𝚂𝙼𝚄𝚂 «---•🍁


Rainer menatap sendu wajah gadis di depannya yang sudah menjatuhkan buliran air mata membasahi pipi mulusnya. Bibir gadis itu bergetar menahan isakan dan seperti menggumamkan sebuah kata yang nyaris tak terdengar ditelinga.

Namun, pria itu masih dapat menangkap apa yang diucapkan gadis di hadapannya ini.

Sebuah panggilan yang membuat kakinya semakin lemas nyaris tak sanggup menopang tubuhnya.

'Papa' - ya, Rainer tidak salah dengar. Gadis yang sangat mirip dengannya ini memanggilnya dengan sebutan papa.

Cheryl, tolong katakan bahwa dia bukan putriku.

Rainer mencoba menenangkan dirinya. Tangannya tergerak mengusap pipi gadis cantik itu yang telah basah oleh air matanya.

Mata Grizelle terpejam untuk merasakan usapan sang ayah di pipinya. Gadis itu semakin terisak karena ini adalah pertama kalinya ia berhadapan dan bersentuhan dengan pria yang berstatus sebagai ayahnya itu. 

"Apa kau.. anak Cheryl?" pertanyaan tiba-tiba dari Rainer membuat Grizelle bungkam.

Ia bingung harus menjawab apa. Rasanya Grizelle sangat ingin mengatakan jika ia adalah putrinya. Namun, jika ia mengatakan yang sebenarnya, ia takut pria di hadapannya ini tidak mempercayainya.

Atau lebih parahnya, pria itu justru menolak kehadirannya. Mengingat ayahnya mempunyai keluarga yang harmonis.

"Kenapa kau diam saja? Apa ibumu di dalam? Bisakah aku bertemu dengannya?" tanya Rainer lembut dengan tatapan teduhnya. Membuat Grizelle tersentak dari lamunannya.

Grizelle menggelengkan kepala, seraya menatap Rainer dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya, "Mama tidak ada di rumah. Aku sudah menghubunginya berulang kali namun tidak diangkat. Dan sekarang nomornya tidak aktif." suara gadis itu bergetar menahan isakan. Ia sungguh khawatir kepada ibunya.

Melihat pria itu yang kini berdiri di hadapannya, membuat Grizelle sangat ingin memeluknya untuk menenangkan hatinya yang sedang membuncah sejak ibunya tak dapat dihubungi.

"Aku sekarang ingin mencari mama di kantornya. Apa om bisa mengantarku?" entah keberanian dari mana ia menyuruh sang ayah untuk mengantarnya.

"Tentu saja. Ayo." Rainer tanpa ragu mengiyakan ajakan gadis itu lalu berjalan menuju mobilnya yang terparkir di halaman rumah 2 tingkat tersebut, kemudian Grizelle menyusul langkah Rainer dengan senyuman yang mengembang di wajahnya.

🍁•---» 𝙰𝙲𝙲𝙸𝚂𝙼𝚄𝚂 «---•🍁

"Tuan, wanita itu sudah sadar." ucap seorang pria ber-jas hitam seraya menundukkan kepalanya di hadapan seorang pria dewasa yang kini sedang sibuk melihat berkas-berkas yang menumpuk di meja kerjanya.

Pria tampan itu memandang pengawalnya sekilas, lalu menganggukkan kepala, "Baik. Aku akan ke sana." pria itu bangkit dari kursi kebesarannya menuju salah satu kamar yang ada di mansionnya di mana wanita tersebut berada.

ACCISMUS - Back To The PastWhere stories live. Discover now