2

651 67 3
                                    

"dimana ini, kenapa gue bisa berada di hutan, arghhh, sakit...." Jennie memegang kepala yang terasa nyeri rasanya seperti terkena benturan yang kuat
Saat ini posisi Jennie sedang terbaring

Kemudian Jennie mencoba berdiri, ia baru sadar pakaian yang ia kenakan sangat berbeda
" Aaaaa, apa iniii" sontaknya kaget melihat dirinya hingga membuatnya jatuh lagi ke rumput

" Astaga, pakaian siapa yang gue pakai, dan rambut? Sejak kapan ni rambut jadi warna biru" rasanya kepala Jennie ingin pecah
Terakhir kali ini menggunakan piama tidurnya sekarang ia menggunakan gaun

Sekitar 1jam lebih jennie termenung bingung apa yang harus dilakukannya
banyak sekali pikiran yang berbicara di otaknya

lalu ia mencoba mencari jalan keluar dari hutan, tak jauh dari tempatnya tadi terlihat seperti ada perdesaan
Jennie memasuki desa tersebut

" Wah cantik siapa dia"
" Dih dasar wanita cari perhatian"
" Sepertinya dia putri bangsawan"

Semua orang melihat jennie terkagum-kagum bahkan menghujat karna iri, lain halnya dengan Jennie, ia kebingung sedang di dunia mana kenapa semua orang berpakaian kuno tidak seperti di era modern, lalu wajah mereka sangat asing

Karena melamun Jennie tidak sadar bahwa ada perempuan yang memanggilnya

" Lady jane" panggil seorang perempuan dari kejauhan ia seperti mendekati Jennie, sedangkan Jennie masih kebingungan apakah yang di panggil itu dirinya

" Lady dari mana saja hampir 1jam hamba mencari anda tapi tidak menemukan lady, ayo kita pulang lady " ajak perempuan itu jika di lihat dari wajah dan tubuhnya mereka tidak berbeda jauh usianya

" Lady.. j-a-n-e? Kok rasanya gak asing ya dengan nama itu" pikirnya
Jennie memutuskan untuk mengikuti ajakan perempuan tersebut

Mereka telah sampai dikediaman Count, tidak ada yang mencurigai jennie
Saat ini dirinya berada di kamar ditemani wanita tadi

"Ni orang biacanya formal baku pula, biar gak ketahuan berarti gue harus baku juga dong" ucap jennie dalam hati lalu menghembuskan napaskan dengan sangat panjang

" emm Boleh aku menanyakan sesuatu" tanya Jennie tiba-tiba saat ini perempuan itu sedang menyusun gaun yang jennie yakini milik si lady jane

" Tentuu lady" perempuan itu memberhentikan kegiatan dan duduk di bawah sambil menundukkan kepalanya ragu-ragu

" Ehh, jangan duduk di bawah, sini duduk di sampingku saja" ucap jennie dengan cepat

yang benar aja masa gue duduk di atas dia dibawah mana ada adab seperti itu ucap jennie dalam hati

" Ampun lady, tidak pantas jika saya harus berdampingan dengan anda, jika ada yang melihat nanti saya akan di penggal" ucap perempuan itu dengan rasa takutnya

Busett ini dunia ngeri juga ya ucap jennie dalam hati

" Hmm baiklah, jadi siapa namamu" tanya Jennie to the point
" Ha?maaf apakah lady lupa dengan saya" wanita itu terkejut dengan pertanyaannya

" Eee itu saat kau pergi aku tersesat di hutan dan kepala ku terbentur jadi sedikit lupa ingatan" Jennie berbohong sebenarnya dia tidak tau apa yang terjadi namun dia enggan mengatakan kejujuran bahwa ia berasal dari masa depan
Dan sepertinya lawan bicara itu percaya apa yang di katakannya

"Astaga lady, ampunkan hamba ,maaf hamba tidak bisa menjaga anda dengan baik seharusnya saya tidak membiarkan anda pergi sendiri" sesal wanita itu memohon ampun sambil berlutut dihadapan Jennie

Melihat perlakuan gadis itu membuat jennie terkejut, baru kali ini ada orang yang bersujud hanya karna masalah sepele
"Tenang lah aku tidak apa- apa, tidak perlu sampai begini. Aku sudah memaafkanmu" Jennie mencoba menenangkan gadis itu

Tampaknya perkataan Jennie manjur sehingga gadis itu tampak tenang namun masih ketakutan

" A-apakah kita perlu cek ke tabib dulu l - lady? " Tawar nya
"Jangan aku rasa sudah tidak parah hanya cukup kau bantu saja aku mengingatnya kembali, kau tak inginkan mendapat masalah karena meninggalkan ku di pasar" ucap jennie dengan beralasan seperti itu, karena jika wanita ini memanggil tabib pasti seluruh keluarganya akan datang menghampiri dan menanyakan tentang yang terjadi pada dirinya

"Jangan lady saya takut" jawabnya dengan menunduk seperti lesu, akhirnya ia pun menceritakan semuanya

"saya bernama yeri, saya merupakan anak dari kepala dayang di kaisaran. Namun saya disini berkerja sebagai pelayan pribadi anda dan sudah berkerja sejak anda berumur 10tahun" ucap yeri menjelaskan

" Bisakah kau jelaskan tentang aku dan keluargaku" pinta Jennie, dan diangguki oleh yeri

"Anda bernama Jane Ruby, biasa dipanggil Jane. Lady jane merupakan anak tunggal dari keluarga Count ayah lady bernama Suho dan ibu lady bernama Irene bergelar Countesss. Namun.." yeri menggantungkan perkataannya

"Lanjutkan yeri" pinta Jennie lagi
" Lady dan keluarga lady tidak harmonis karena lady membenci kedua orang tua lady hanya karena dilahirkan dari keluarga bangsawan rendahan" jelas yeri, lalu ia melanjutkan ceritanya

" Saat ini lady jane berumur 17tahun, 4 bulan lagi lady jane akan melakukan debutante tepat umur lady yang ke 18tahun" setelah mendengar penjelasan yeri

Kepala Jennie terasa pusing, namun ia tahan agar tidak menimbulkan curiga pada yeri
" Oo begitu, hemm yeri bolehkah kau keluar dulu rasanya aku ingin istirahat hari ini sangat melelahkan" pinta jennie, ia merasa pusing mendengar penjelasan yeri membuat dirinya seperti Dejavu

" Baiklah lady jane , saya pamit keluar dulu, semoga tuhan memberikan ketenangan untuk lady" setelah mengucapkan kalimat itu yeri keluar dengan menutup pintu secara pelan

Setelah di rasa sudah tidak ada orang, Jennie segara mencari cermin
" Mana cermin, jangan bilang ini muke mirip yang gue lukis" ia terus mencari segala penjuru
" Nah ketemu juga" lalu ia melihat dirinya di pantulan cermin

"BOLEH SHOCK GAK SIH Benar-benar mirip 100%" gumamnya terus memperhatikan pantulan cermin itu

" wajah ini mirip dengan yang gue lukis, berarti  lukisan itu bisa membawa jiwa ke tempat yang di lukis" gumamnya, jennie terus memperhatikan disentuhnya setiap permukaan pada wajah itu

Gas vote dulu biar semangat💗

Become A Beautiful LadyWhere stories live. Discover now