#75 Welcome pangeran kecil

414 22 6
                                    

Assalamua'alaikum

Bismillahirrahmanirrahim

.

.

.

Happy Reading

"Menantikan kehadiran seseorang adalah kebahagian kami namun kehilangan orang yang kita cintai sangat lah kesedihan kami yang paling dalam "

~Fadhil Ibni Ariel~

Tasya yang kini sudah bersama bibi Tiara yang berada di toko kue, bibi Tiara setia menggandeng tangan nyonya nya yang sedang hamil besar agar dia bisa jalan dengan hati-hati

" non, pelan-pelan atuh" peringat bibi Tiara ke Tasya

"hehehe iya bi maaf..oh ya bi Tasya minta tolong boleh" tanya Tasya

" ya boleh atuh, mau minta tolong apa non Tasya" tanya bibi Tiara

" ini ada list kertas yang belum Tasya ambil disana dan Tasya lagi ga mau entah kenapa Tasya mau nya diluar maaf Tasya repotin bibi" ucap Tasya

"ya ampun non gapapa mah lagipula didalam sangat rame no Tasya pasti pusing kan dengerin yang didalam ya" ucap bibi Tiara dan Tasya menganggukan nya

"ya sudah non Tasya tunggu di dalam mobil saja ya jangan kemana mana ya bibi ga lama kok non" ucap bibi Tiara

" iya bi maaf ya bi " ucap Tasya bukan karena pusing bi entah kenapa Tasya memikirkan aa Faiz terus batin Tasya yang merassa cemas sekali kepada suaminya lalu dia keluar dari toko kue tersebut.

Tasya melihat ada jualan es krim dan Tasya ingin sekali beli namun dari arah lumayan jauh Tasya melihat ada seorang anak kecil berusia 5 tahun memandang es krim itu dengan senyum dibalik cadar Tasya menghampiri anak kecil itu

"assalamualaikum" sapa Tasya kepada anak kecil laki-laki

"wa'alaikumussalam" balasnya dengan senyuman anak kecil itu

"kamu sendirian, orang tua kamu mana" ucap Tasya namun anak laki itu hanya menunduk dan diam tak lama dia menangis ,"kenapa nangis hm".

"bunda sama ayah mereka pergi meninggalkan Fahmi" ucap anak laki itu bernama Fahmi

"pergi? Maksud dia apa" gumam Tasya yang didengar oleh Fahmi

"orang tua Fahmi kembali ke pangkuan Allah kak" ucap Fahmi lalu dia menghapus air mata nya dan bersenyum ke arah Tasya

Tasya yang mendengar dada terasa sesak sekali karena dia tahu bahwa kehilangan orang yang kita cintai sangat lah sakit sekali apalagi orang itu pergi selamanya tanpa kembali dan akan bertemu di akhirat kelak.

"maafkan kakak ya, kakak ga tahu maaf ya dek" ucap Tasya

" iya kakak gapapa, kalau kakak kenapa sendirian sedangkan kakak sedang hamil besar ya" ucap Fahmi

" iya kok tahu sih kalau kakak lagi hamil besar" ucap Tasya

"tahu kata bunda kalau wanita yang hamil aura cantiknya bertambah berlipat seperti kakak meski tidak tahu wajah kakak sebenarnya tapi Fahmi yakin kalau kak sangat cantik" ucap Fahmi

Mendengar ucapan Fahmi, Tasya tersenyum lalu mengusap kepala Fahmi dengan lembut

"usapan lembut seperti usapan lembut dari bunda" ucap Fahmi

Khilaf Bersamamu Zaujati [END+REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang