Chapter 30 : Rawa Bayangan (1)

1K 117 19
                                    

SESUAI dugaannya, Auriga mendapatkan sebuah surat dari kakaknya dengan mengirimkan sebuah tanaman yang begitu familiar di kekaisaran Hocaea. Tentunya ia sudah menyiapkan apa yang dimaksud oleh kakaknya. Berkat Fan, ia bisa mengetahui apa yang dibutuhkan oleh kakaknya.

Namun, yang membuat Auriga kesal adalah keberadaan Scarlett di istana ini. Apalagi dia menempati kamar Cassiopeia. Sudah beberapa kali Auriga melarang dan mengusir perempuan itu, namun selalu saja kembali dengan alasan izin dari Valen.

"Auriga! Ayo bermain denganku!" ajak Scarlett.

"Diamlah, aku sedang sibuk."

"Sibuk apa memangnya? Kau sedari tadi hanya menulis surat. Pasti untuk kak Cassie kan?" tebal Scarlet dengan wajah yang cemberut.

Auriga yang mendengarnya hanya berdecak kesal, "Jika sudah mengetahuinya, silahkan keluar, karena kau begitu mengangguk."

"Tidak mau!" tegas Scarlet. Bahkan perempuan itu mengambil surat yang dikirimkan oleh Cassiopeia dan merobeknya di hadapan Auriga.

"Nah, sekarang sudah tidak ada yang penting. Ayo keluar bersamaku," kata Scarlet sembari tersenyum senang.

"Keluar! Siapa kau yang berhak merusak barang milik putra mahkota! Keluar kau!" bentak Auriga yang sudah kesal ketika melihat Scarlet merobek surat dsri Cassiopeia. Ia benar-benar muak dengan Scarlet sekarang.

Mendengar bentakan dari Auriga, Scarlet menangis terisak. Ia bahkan menghentak-hentakan kakinya tak terima dengan bentakan Auriga.

"KELUAR!" teriak Auriga yang membuat Scarlet menghentikan tangisnya dan saat itu juga Kai masuk karena teriakan Auriga.

"Bawa dia keluar," perintah Auriga.

"Baik yang mulia," balas Kai yang mempersilahkan Scarlet untuk keluar dari ruangan Auriga.

Namun, tentunya masih ada penolakan dari Scarlet. Ia merasa dia tidak pantas mendapatkan hal seperti ini.

"Lihat saja! Kursi putra mahkota akan hancur dan akan kuambil alih!" teriak Scarlet.

Auriga menghela nafasnya, tapi apa maksud Scarlet? Apa akan ada pemberontakan untuk menggulingkan kaisar? Itu sedikit tidak masuk akal, apalagi hampir sebagian besar bangsawan mendukung Valen sebagai kaisar. Bahkan, tidak sedikit yang membuat nama baik Ellie sebagai keluarga kekaisaran buruk.

"Fan, kau tau maksudnya?" tanya Auriga.

"Sudah kuduga, dia tidak bisa ditebak," gumam Auriga setelah mendengar jawaban Fan.

—•••—

"Ini adalah wilayah yang harus diurus oleh putri Cassiopeia?" tanya Joan menyadari bahwa wilayah ini lebih parah dibandingkan dua wilayah lainnya.

Derelis mengangguk setuju, ini mungkin akan lebih dari satu bulan untuk mengubah tempat ini. Apa Cassiopeia akan sanggup menyelesaikan ini? Apalagi wilayahnya yang terpencil.

Memang, dilihat dari sisi manapun, pemberian wilayah ini tidak adil. Sejak mendengar wilayah yang diberikan kepada Cassiopeia, sepertinya berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Dikehidupan sebelumnya, Alaric mengingat Cassiopeia mendapatkan wilayah Dourt yang berada tidak jauh dengan Kekaisaran.

Namun, siapa sangka sekarang Cassiopeia dilempar ke tempat yang bahkan tidak pernah diinjak oleh sang penguasa.

"Kita istirahat di penginapan, besok kita baru mencari tempat itu," kata Alaric yang memacu kudanya menuju salah satu penginapan.

Sayang sekali, padahal pemandangan tempat ini akan indah jika semua selesai. Mungkin akan menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi orang. Apalagi di sini bisa melihat Aurora yang jarang dilihat orang banyak.

Fate Of A SaintessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang