✧ AKHIR YANG TERTUNDA ✧
.
.
.
ALARIC menghela nafasnya dengan tangan yang menggenggam sebuah kotak. Ini adalah kotak yang diberikan oleh ayahnya dulu. Namun, ia bingung bagaimana ia harus mengunakan kotak ini. Posisinya sekarang sebagai putra mahkota membuatnya ragu untuk menjadikan Cassiopeia sebagai pendampingnya.
Ia ingat bagaimana Cassiopeia mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak tertarik dan enggan menjadi seorang putri mahkota. Jika Alaric mengungkapkan perasaannya, sama saja itu mendeklarasikan Cassiopeia sebagai putri mahkota.
"Al, kenapa kau melamun?" tanya Cassiopeia.
Ah, Alaric lupa. Saat ini dirinya tengah bersama dengan Cassiopeia. Keduanya tengah makan bersama di istana putra mahkota. Selain agenda makan bersama ini, Alaric juga harus bersiap dengan pelantikan Lucas sebagai kaisar. Ya, Lucas akhirnya menerima gelar tersebut.
Perempuan cantik itu menatap Alaric dengan lekat. Sepertinya ia menyadari sesuatu yang berbeda dari Alaric.
"Apa ada masalah?" tanya Cassiopeia kembali.
Alaric tersenyum dan menggeleng. Tangannya meraih tangan Cassiopeia dan menggenggamnya, "Cassie, apa kau bahagia sekarang?" tanya Alaric balik.
Terkejut dengan pertanyaan Alaric, Cassiopeia hanya bisa tersenyum manis. Ia bahagia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, ia juga bahagia bisa bertemu dengan sosok orang tua lain yang nyatanya adalah orang tua kandungnya. Namun, di sisi lain ia merasa sedih harus berpisah dengan teman di dunianya sebelumnya dan orang tuanya.
"Ya, aku bahagia. Kenapa? Apa kau tak bahagia?" balas Cassiopeia sambil menatap Alaric.
Menurut Alaric itu adalah pertanyaan yang lucu. Lelaki itu lantas menyelipkan anak rambut Cassiopeia ke belakang telinganya, "Itu adalah pertanyaan terbodoh yang aku dengar Cassie. Mana mungkin aku tidak bahagia," ujar Alaric.
"Cassie, apa kau mencintaiku?"
Cassiopeia yang tengah tenang memakan makanannya tiba-tiba tersedak. Dengan gesit Alaric memberikan minumannya kepada Cassiopeia. Apa ada yang salah dengan pertanyaannya?
"Kenapa kau menanyakan hal seperti itu?" tanya Cassiopeia.
"Tidak. Aku hanya bertanya saja."
Jadi, apa dirinya benar-benar mencintai Alaric? Sebelumnya dia belum pernah merasakan hal-hal seperti bersama dengan Alaric. Jantungnya yang selalu berdebar di dekat Alaric, perasaan yang enggan ditinggal oleh lelaki ini. Dan perasaan marah ketika membayangkan lelaki ini bersama dengan perempuan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Of A Saintess
FantasyGhea yang harus mati karena anomali laut kembali terbangun di situasi yang sangat asing. Ia terlempar ke dalam novel fantasi yang ia baca sebelum kematiannya 'Alena'. Namun, bukannya menjadi pemeran utama, ia malah menjadi penjahat kedua yang mengga...