PART 48

12.4K 728 226
                                    

Nanda menghela napas, kesabarannya hanya sampai di detik ini saja. Ini sudah terlalu lama sejak dia pertama kali masuk ke kamar Binar. Matanya bahkan sudah cukup mampu beradaptasi dengan kegelapan di ruangan itu sebagai bukti bahwa indera penglihatannya telah terbiasa melihat segala hal dalam bentuk siluet gelap. Dia bisa melihat ranjang, boneka sapi Binar yang tergeletak diantara tumpukan bantal dan selimut, baju kotor Binar yang tergeletak di samping tempat tidur, dia bahkan bisa menemukan sandal milik Binar dalam kegelapan itu. Satu-satunya yang tidak bisa dilihat Nanda adalah pemilik kamar itu sendiri karena sedang berada di kamar mandi.

Ini sudah hampir 40 menit sejak dia masuk ke kamar Binar. Saat masuk ke kamar itu tadi sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa Binar sedang berada di sana. Menurut keterangan Mirna, bisa saja Binar sedang berada di kamar mandi. Ucapan Mirna diperkuat dengan adanya suara gemercik air yang terdengar samar di kamar mandi, tertutupi dengan iringan suara musik dan percakapan dalam bahasa Korea. Mungkin Binar sedang berendam sambil menonton sesuatu.

Nanda sama sekali tidak berniat mengganggu aktivitas mandi Binar jadi dia memutuskan untuk menunggu hingga Binar selesai mandi dan keluar dari dalam sana. Namun bahkan setelah menunggu selama ini sama sekali belum ada tanda-tanda bahwa Binar akan segera keluar. Nanda tidak yakin Binar akan menghabiskan satu season drama Korea di dalam sana. Dia tahu seberapa tahan tubuh Binar terhadap suhu dingin, perempuan itu pasti akan memilih kasur dan bergelung di bawah selimut jika ingin maraton menonton drama Korea.

"Dek?" Nanda mengetuk pintu kamar mandi sambil terus mencoba memanggil Binar namun sama sekali tidak ada jawaban dari dalam sana.

"Binar! Kamu di dalam?" Panggil Nanda dengan suara lebih keras, siapa tahu Binar tidak bisa mendengarkan suaranya. Namun usahanya masih tetap gagal. Tidak ada respon apapun yang bisa dia dapatkan selain suara gemercik air dan suara ponsel.

Nanda mencoba memutar kenop pintu, gagal. Dia jadi sedikit panik sekarang. Rasa khawatir langsung menyerang dirinya saat memikirkan hal buruk apa saja yang bisa dilakukan Binar di dalam sana. Perempuan itu mungkin cukup tertekan sekarang dan Nanda tidak bisa menebak apa saja yang mungkin terlintas di kepala Binar. Namun belajar dari masa lalu, Binar tidak akan segan-segan berbuat nekat dan tidak takut melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri. Tapi sialnya dia seringkali melupakan fakta itu seolah dia tidak pernah tahu bahwa Binar sering mencoba menyakiti diri sendiri di masa lalu.

"Dek? Kamu di dalam?" Masih tidak ada jawaban, "Binar buka pintunya!" Teriak Nanda sambil terus menggedor pintu. "Bi kalau kamu gak mau buka, pintunya Abang dobrak ya!" Ancam Nanda.

Nanda putus asa, tangannya berkali-kali menghentak keras kenop pintu itu. Ada banyak kemungkinan  buruk yang bisa saja ditemukannya di balik pintu. Dia tidak bisa terus menunggu sambil menebak-nebak keadaan Binar di dalam sana.

Menurut keterangan Mirna, gadis itu sama sekali belum menemui kakaknya sejak siang tadi. Binar melarang Mirna mengganggu atau masuk ke kamar jika Binar tidak memberi kode melalui pesan WhatsApp atau panggilan suara. Mirna belum mendapatkan kode dalam bentuk apapun jadi gadis itu sama sekali tidak menjenguk Binar di kamar.

Nanda sendiri sebenarnya juga tidak ingin mengganggu Binar. Binar sudah menegaskan pada siapapun bahwa dia butuh tempat dan waktu untuk menyendiri dan baru bisa ditemui apabila ada kondisi mendesak atau perempuan itu sendiri yang menginginkannya. Orangtua Binar mengabulkan keinginan Binar dan sama sekali tidak memaksa Binar keluar dari kamar jika Binar tidak menginginkannya.

Nanda berusaha menghargai apapun keinginan Binar walaupun dia sungguh menginginkan Binar berada di rumah sakit untuk menemani Athaya. Nanda tidak memaksa Binar mengurusi Athaya, dia juga tahu kalau Binar juga dalam kondisi yang tidak baik. Dia akan minta rumah sakit membawa tempat tidur tambahan ke kamar rawat Athaya jika Binar hanya ingin tiduran sepanjang waktu. Lagipula luka-luka di tubuh Binar juga membutuhkan perawatan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Become Magister Or Become MotherWhere stories live. Discover now