Catatan Perkenalan - Aku Siapa? 1

71 32 8
                                    

Aku tenggelam dalam gelap
Semakin dalam semakin pekat
Tubuh terikat api, terpaku dingin
Tangan sudah enggan meraih
Kaki sudah menolak menghentak
Nafas pun sudah terengah-engah
Sudah tak mungkin bersuara
Tanpa satu pun cahaya yang terlihat

Aku ini siapa? Tidak, aku tidak sedang hilang ingatan. Hanya saja aku benar-benar tidak mengenali diriku sendiri. Apakah aku ini manusia? Jika jawabannya semudah itu-mungkin nalarku tidak kesulitan dalam memahami kehidupan manusia—seperti halnya kebanyakan orang yang menikmati hidupnya.

Tentu saja aku mencoba mencari jawabannya, tapi itu tidak termasuk dengan meminta pendapat orang lain, karena hanya akan membuang waktu. Coba pikir saja, bagaimana bisa mereka dapat dengan mudahnya menerjemahkan siapa aku, sementara aku sendiri tidak pernah mengenali diriku sendiri. Lagipula, selama ini aku hanya menampilkan kepura-puraan di hadapan mereka.

Aku pun bisa dibilang tidak pernah memperkenalkan diri pada siapapun karena hanya akan terdengar seperti omong kosong panjang-lebar sampai yang mendengarnya terlelap dalam mimpi buruk.

Yang terjadi hanyalah membuatku terkurung dalam ruangan dimana pertanyaan demi pertanyaan berlalu-lalang tiada henti.

Aku lahir di daerah selatan pulau Jawa. Daerah perbukitan yang mempunyai jarak kurang lebih 90 KM ke pantai dan butuh waktu dua jam ke pusat kabupaten. Daerah yang cukup sering diselimuti kabut tebal dengan kedinginan yang menusuk tulang.

Sebuah tempat yang nyaman untuk melakukan hibernasi akhir tahun bukan?

Ya benar. Melakukan hibernasi di akhir tahun itu menyenangkan dan sudah menjadi kebiasaanku. Tetapi hibernasi yang aku lakukan tidaklah sama dengan apa yang dimaksud hibernasi pada hewan; seperti waktu, alasan, dan fungsinya sama sekali berbeda.

Apa yang aku lakukan hanyalah pergi tidur dalam beberapa hari untuk mengistirahatkan tubuh serta mental dari kelelahan sepanjang tahun dan bagian yang terpenting, aku bisa menghindari kontak langsung dengan manusia lain—serta yang menakjubkan aku seperti berada pada tempat yang lebih baik dan nyaman.

Dengan begitu aku mungkin dapat dijuluki tukang tidur yang malas. "Tidur terkadang menjadi pilihan paling baik daripada pergi keluar hanya untuk mendengarkan omong kosong."

Tapi seingat ku, aku tidak pernah tidur karena ngantuk. Tunggu dulu itu bukan karena aku manusia super atau semacamnya yang tidak bisa ngantuk. Hanya saja aku lebih sering pergi tidur karena aku benar-benar ingin menghindari kehidupan dengan manusianya yang tidak ku pahami.

Lagipula belum ada yang bisa memastikan berapa lama manusia bisa benar-benar bertahan untuk tetap terbangun. Penjelasan yang sering diungkapkan pun hanya berkisar dampak buruk terhadap orang yang kekurangan tidur seperti halusinasi, tidak konsentrasi, dan ataupun mengundang beberapa penyakit. Bisa dibilang aku belum pernah mendengar manusia yang mati karena tidak pernah tidur.

Begitupun sebaliknya, aku belum pernah mendengar manusia yang mati karena terus tertidur atau tidak ada yang tahu berapa lama manusia bisa terus tertidur tanpa bangun.

Ketika aku masih anak-anak, aku selalu menjalankan apa yang katanya menjadi kewajiban anak-anak yaitu tidur siang. Tidak seperti anak-anak yang lain, aku hampir tidak pernah mengalami situasi dimana harus bersembunyi atau berkejar-kejaran dengan teriakan ibuku yang menyuruh tidur siang.

Meski begitu untuk ukuran anak kecil yang tinggal di kampung yang rata-rata status perekonomian masyarakatnya berada dibawah justru akulah yang akan dianggap sebagai anak aneh. Aku yakin tidur siang bagi anak-anak di kampung ku seperti sebuah kata lucu.

Tidak perlu diperjelas bukan apa yang ku maksud?

Aku pikir tidur juga pantas menjadi salah satu yang harus diperdebatkan oleh politisi, misalnya memperdebatkan tidur pada debat capres dan cawapres sebagai bentuk kebutuhan yang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental warganya. Daripada debat mempersalahkan pribadi masing-masing bukankah itu lebih lucu.

Manusia Nol Persen Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin