Chapter 1

201 7 1
                                    


Di belakang gedung Fakultas Teknik

Memasuki musim dingin di Bangkok, pada musim ini hari akan terasa lebih singkat dengan cuaca yang akan lebih sejuk sepanjang hari. Secara berkala, angin sejuk bertiup di kulit, dan sinar matahari yang lembut membawa kehangatan. Ini adalah hari yang sangat indah. Tapi sayangnya, hari ini aku sedang dalam mood yang buruk.

"Orang macam apa kalian ini?"

Aku bertanya kepada seorang teman dalam kelompok dengan kepala mendesis. Setelah berdebat dengan pacarku sampai aku di putuskan, aku bertanya pada diriku sendiri berulang kali. Apa aku tidak cukup baik? Apa yang salah dari ku? Tapi bagi aku dan dia, tidak peduli berapa kali kami bertengkar dan selalu mendengar kata putus, itu sudah menjadi hal yang biasa bagi kami.

"Berdebat dengan Mew?" Tanya temanku.

"Ya, tapi aku tidak punya waktu untuk saat ini."

Entah kenapa, saat ini aku merasa berubah dan tidak seperti sebelumnya. Ketika aku menjelaskannya, aku akan mengatakan bahwa aku adalah orang seperti ini, jadi aku sering bertengkar.

"Berakhir lagi dengan kata putus seperti biasa?"

"Um"

Erangan pelan, dengan lembut menanggapi di tenggorokan. Situasi ini menjadi biasa bagi teman-teman yang mengenalku. Aku dan pacarku putus untuk sementara waktu. Tapi setiap saat, akulah yang harus mengkhawatirkannya seolah olah aku melakukan sesuatu yang salah kepadanya atau apa kita memang tidak cukup baik bersama? Aku tidak khawatir jika dia meninggalkan ku. Tapi aku ingin kita putus dengan perasaan yang baik. Tidak meninggalkan permasalahan yang menjadikanku seolah aku tidak cukup baik dan tidak cukup berusaha untuk menjalin hubungan.

"Kau tampan, kau adalah harimau penyergap dari Fakultas Teknik. Ketua kelompok selama berbulan-bulan dan profil di Fakultas sangat bagus. Tidak seharusnya kau duduk dan stres karena perempuan. Lihat, gadis-gadis berbondong-bondong kepadamu menawarkan kehangatannya.

-Kesemek-

Martin, sahabatku, meletakkan tangan besarnya di lengan kanan atas ku untuk menenangkan dan memberi dukungan kepadaku. Baru-baru ini, aku sangat tersentuh dengan pria. Ketika seorang teman menyentuh hati ku, aku mengingat cerita di bar gay hari itu.

Aku akui, beberapa hari lalu aku sempat bermimpi menekan Martin di tempat tidur, melakukan pergulatan dengan teman dekatku dan bangun pagi-pagi dengan noda putih lengket di selangkangan. Ini adalah bukti bahwa aku bisa mencapai puncak karena memimpikan sesuatu dengan seorang pria.

Pertama kali aku mengalami mimpi aneh ini, membuat ku tidak berani menghadapinya. Sepertinya aku salah memimpikan 'gulat' seperti itu. Nikmati malam bersama sahabatmu hingga pagi hari. Kejadian ini membuat ku semakin sensitif terhadap laki-laki. Tapi aku serius ketika mengatakan, apa yang kurasakan dalam mimpi itu rasanya sangat menyenangkan Sampai aku diam-diam memikirkannya.

... Kalau saja aku benar-benar melakukannya dengan seorang pria, mungkin akan menyenangkan...

Oke, itu hanya dalam pikiranku saja. Lagi pula, mana ada pria yang akan datang dan membiarkan aku menungganginya? Kalau dengan Martin, aku tidak berpikir tentangnya melebihi dari sekedar sahabat. Ok, aku harus memberitahumu kalau aku hanya mengalami delusi mimpi terhadapnya.

......................

"Sudah bersama selama bertahun-tahun, putus nyambung dengan pertengkaran sepanjang tahun? Bagaimana kau bisa menjalani itu? Sepertinya berkencan dengan wanita tidak berjalan baik untuk mu, Yacht!"

"Apa maksudmu?"

"Kencan dengan pria mungkin akan lebih berhasil."

Vivi, Pure, dan teman-teman yang lain tertawa terbahak-bahak. Tapi aku hanya bisa menertawakan pikiran mereka dan melepaskan kekhawatiran mereka. Lalu aku bersandar di lengan atas Vivi, satu-satunya transgender di kelompok kami. Setidaknya lebih mudah bagiku untuk bersandar kepadanya.

KNOCK OUT ENGINEERINGWhere stories live. Discover now