Chapter 8

237 13 4
                                    


Yacht pov

Setelah belajar keras dan memulai musim ujian tengah semester yang memakan waktu hingga dua minggu penuh; apa yang ku rasakan cukup parah. Itu adalah saat di mana aku menghabiskan hidupku dengan perasaan sangat lelah dan mengutuk diri ku sendiri setiap hari dan menyesali, kenapa aku tidak belajar lebih giat dari ini sebelum ujian sehingga aku tidak perlu belajar sampai aku tertidur.

Selama ujian, aku kembali tidur hampir setiap hari. Ada hari-hari ketika aku tidur di rumah Martin karena kami harus pergi bersama untuk mengerjakan beberapa ujian yang benar-benar membutuhkan brainstorming. Karena itu aku harus tidur bersama di sana. Tapi ketika aku pulang, ada satu hal yang lebih membuat stres daripada belajar membaca buku. Itu adalah, pulang dan bertemu dengan seorang bocah lelaki berwajah manis yang selalu menyanjungku.

"Phi Yacht sudah kembali. Tunggu sebentar, Biar Tian bawakan tasnya."

Bocah kecil itu mengulurkan tangan untuk menarik tas dari bahuku ke bahunya sebelum berlari ke kamarku seperti yang biasa dia lakukan. Sekarang semester baru Tian sudah mulai. Tepi dia masih berputar-putar di rumah ku seperti rumahnya sendiri. Dia seperti sudah telah menjadi putra bungsu dari keluarga ini.

Dulu, aku lebih akrab dengan Tian. Tepi sekarang aku tidak merasa seperti itu. Aku merasa bahwa dia terlalu memasuki privasi ku. Tian bisa keluar masuk rumah ku di setiap sudut dan celah. Orang tua ku mempercayainya untuk menerima uang dan mengembalikan uang pelanggan. Artinya, ketika orang lain terlibat dengan uang di rumah ini, itu berarti Tian sudah dipercaya seperti anggota keluarga sendiri.

Orang tua ku selalu memuji setiap hari dan mengatakan bahwa Nong itu rajin dan ketika dia tahu bahwa orang tuaku menyayanginya, dia cenderung mendekati mereka lebih dari sebelumnya. Sampai aku merasa tidak aman dengan keberadaannya. Aku tidak percaya berapa banyak waktu yang dia habiskan untuk menghadapi ujiannya dan menjauh dari keluarga ku, tapi hanya dalam dua minggu, dia membuka jalan untuk menjadi bagian dari rumah ini.

"Apa kau capek, Nak? Bagaimana hari terakhir ujian?"

"Hampir mati, Mae. Tapi semua sudah berakhir."

"Kalau begitu makan dan istirahatlah."

Ketika Mae selesai berbicara dan meletakkan nasi panas dan lauk di depanku, rasa lapar ku segera menyambar. Aku langsung mengambil sendok dan memasukkannya ke dalam mulut. Aku melirik ayahku yang masih duduk diam dan dipijat pundaknya oleh Tian. Ayahku mengatakan kepadanya bahwa aku tidak pernah memijatnya, kemudian Nong Tian menyuruh Pho duduk diam dan memijatnya. Apa-apaan itu, padahal biasanya, aku yang memijatnya.

Setelah aku mulai mengalihkan pikiran dari nong ku, aku merasa jauh lebih tenang. Jika aku menyerah mengharapkan Tian benar benar menyukaiku, akankah dia terus menggodaku? Apa aku akan punya pacar ketika aku berhenti berharap? Apa aku tidak akan kecewa lagi. Bagaimana aku bisa melupakannya ketika Tian masih berada di sekitarku setiap hari seperti ini?

Bukannya aku tidak tega mengusir Tian pergi, itu karena aku ingin memberi sampai aku memberikan semuanya dan aku tidak akan bertahan hidup seperti itu. Aku ingin menjaga kondisi hati ku seperti sebelum Tian memasuki hidupku sebanyak ini. Hanya bertemu dengannya ketika aku lewat depan rumahnya, bukan bertemu dengannya di dalam rumahku yang justru membuatnya terlihat seperti anak sungguhan dari keluarga kami.

"Pepsi ya?"

Dalam sekejap, aku melihat ke bawah dan makan. Tian kemudian menghentikan tangannya yang memijat Pho dan datang untuk memberikan soda kepadaku sebagai gantinya. Cangkir milikku dengan lembut diletakkan di atas meja. Tian masih tersenyum manis. Dia terlihat seperti ingin terus berbicara, tapi aku berpaling karena tidak ingin mengobrol lama dengan nya. Akhirnya, Tian kemudian kembali dan terus memijat bahu ayah ku.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Dec 23, 2023 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

KNOCK OUT ENGINEERINGOnde histórias criam vida. Descubra agora