Kamu Cantik

3 4 0
                                    

Jam pulang sekolah telah tiba. Semua murid dari SMK Trisakti itu berhamburan begitu keluar dari gerbang. Hanya ada beberapa murid saja yang memang betah berada di sekolah, sehingga mereka mengambil beberapa ekstrakurikuler yang ada di sekolah tersebut. Juga ada beberapa murid yang sedang membersihkan kelas mereka masing-masing karena adanya jadwal piket.

Lio kini tengah berada di parkiran sekolah, dengan dirinya yang sedang duduk di atas motor merah miliknya. Ia sibuk sendiri dengan ponsel di tangannya, mengetikkan sesuatu di dalamnya yang kemudian kembali memasukkan ponselnya itu pada saku celana seragam sekolahnya. Hari itu adalah rabu, yang di mana pada hari itu jadwal seragam sekolahnya yaitu baju jurusan.

Saat Lio keluar dari pekarangan parkiran, ia melihat Youra yang tengah berdiri menengok ke kanan dan ke kiri seperti sedang menunggu seseorang menjemputnya. Dan benar saja, tak lama kemudian Ayahnya datang untuk menjemput anak gadisnya itu.

Lio pun menarik gas motornya, yang membuat siapa saja yang ada di situ terkejut dengan suara motor Lio yang cukup nyaring. Bahkan ada beberapa murid yang menggerutu karena kesal akan apa yang Lio perbuat itu. Ia sengaja melakukan hal tersebut, agar dapat melihat wajah Youra walaupun hanya sepintas dari pantulan spion motornya. Sedangkan Youra melihat ke arah depan, yang di mana Lio sudah lumayan jauh dari pandangannya.
***

Youra merebahkan tubuhnya pada kasur yang ada di dalam kamarnya itu. Tangannya yang malas itu, meraba-raba pada kasur itu untuk mencari ponselnya. Dan dapat. Ia segera membuka beberapa pesan dari teman-temannya, juga dari grup kelas. Ia terus menggulirkan layar ponselnya itu, dan terlihat ada pesan dari Lio. Ia segera membukanya dan membaca pesan apa yang di kirimkan oleh Lio.

Darelio

Nanti malam gue ke rumah.
Jangan lupa dandan yang cantik.
Gue jemput jam delapan malam.

Youra benar-benar bingung akan sikap dari Lio. Seharian ini Lio membuat dirinya bingung akan sikap nya yang tiba-tiba berubah diam itu. Kemudian kali ini ia dibuat bingung lagi, karena Lio tiba-tiba akan mengajaknya pergi. Dan bodohnya lagi, Youra tak tahu letak salahnya itu apa. Sungguh manusia yang bodoh, bukan?

Darelio

Mau ke mana?

Setelah beberapa menit Youra memikirkan apa yang akan ia balas, akhirnya ia membalas dengan kalimat tanya di atas. Baginya itu hal yang biasa untuk di tanyakan pada saat seseorang mengajaknya pergi entah ke mana, tak jelas tujuannya.

Untuk pergi saja ia membutuhkan kepastian akan pergi ke mana dan akan melakukan hal apa. Namun hatinya tak kunjung juga diberi kepastian akan sampai di mana ia harus menunggu kejelasan dari Lio. Sungguh pikiran yang bodoh, jika Youra memikirkan hal itu. Sudahlah, memang benar jika dirinya dan Lio hanya sebatas teman tanpa adanya hubungan yang lebih dari kata teman.

Darelio

Ke mana aja.

Sudah jelas, bukan? Untuk bepergian saja Lio mengatakan hal yang ambigu dan sulit untuk di mengerti. Sudah jelas juga kan di sini siapa yang lebih bodoh dari siapa?

Youra hanya menghembuskan nafas kasarnya saja setelah ia membaca apa yang di balas oleh Lio. Youra lebih memilih untuk mengganti pakaiannya saja, daripada memikirkan manusia bodoh yang satu itu.
***

Seorang gadis dengan mengenakan blouse berwarna biru muda, juga celana loose pants putih tengah duduk pada kursi dengan cermin yang cukup besar berada di hadapannya. Cermin tersebut memantulkan wajah manis nan cantik gadis tersebut yang di balut dengan sedikit sentuhan makeup natural, ia membiarkan rambutnya yang indah itu tergerai dengan bebas dan hanya mengenakan satu jepit rambut berwarna putih berukir dua buah bintang di atasnya.

It's Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang