5. Gwen's Home

57 32 21
                                    

"Tungguin ya, Pi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tungguin ya, Pi."

Kami bertiga turun dari mobil dan masuk ke dalam supermarket untuk mencari buah tangan. Kami berpisah di dalam untuk mencari.

Aku menelusuri lemari pendingin karena seingatku Gwen sudah beberapa kali membeli puding buah dan dia mungkin akan menyukainya jika aku bawakan itu.

"Buah apa, ya," gumamku sambil melihat-lihat. Akhirnya aku mengambil puding buah campur berukuran besar serta beberala buah apel yang tampak segar.

Ashley menghampiriku dengan membawa kue bolu pisang berukuran besar serta sebotol madu di dalam keranjang miliknya. "Taro sini."

Tidak lama Evellyn datang membawa buah dan dua kotak susu. "Gwen suka susu, kan?"

"Gue ga tau juga kalo susu."

"Gwen suka susu. Gue sering liat dia beli susu di kantong," jawabku. Evellyn mengangguk, dan meletakkan barangnya di dalam keranjang Ashley.

Tidak lupa kami membeli beberapa camilan ringan untuk dimakan di dalam mobil.

Kami bergegas membayar barang belanjaan di kasir lalu kembali ke dalam mobil yang masih menyala.

"Wih, gitu dong. Itu baru namanya temen yang baik. Nah sekarang ayo berangkat ke rumah Gwen," celetuk papi Ashley.

"Tanpa buah tangan pun, Ash tetep teman yang baik, Pi. Tanya aja sama mereka," canda Ash.

"Iya, Om." Evellyn menanggapi sambil tertawa.

Aku juga ikut tertawa mendengar obrolan ringan ini sepanjang perjalanan sambil menyomot camilan ringan yang kami beli tadi bersama-sama.

Tidak sampai 15 menit, mobil berhenti di depan rumah dengan halaman yang tidak terlalu luas namun tampak asri. Itu rumah Gwen.

Aku turun dari mobil terlebih dahulu, disusul oleh Evellyn dan Ashley. Dia sepertinya meminta papinya untuk menunggu sebentar.

Rumah Gwen tidak memiliki pagar, jadi kami bertiga mudah untuk masuk ke halaman.

"Gwen. Yuhu!" Ashley mengetuk pintu Gwen, namun tidak ada respon.

Aku mengintip sedikit ke jendela di sebelah pintunya. "Lampunya nyala."

Ashley mengetuk pintu sekali lagi. "Gwen, ini kita. Lo di rumah kan? Bukain pintu dong!"

Sementara itu, aku melihat ke arah mobil papi Ashley yang masih menunggu. "Ash, papi lo beneran nungguin."

"Duh, iya lagi. Suruh balik aja kali, ya? Ini bakal lama nih, ntar papi gue malah telat balik ke kantor."

"Suruh balik aja, Ash. Bilang aja kita lagi nungguin Gwen kelar mandi," saran Evellyn. Aku mengangguk menyetujui.

"Ya udah, kalo gitu bentar, ya. Lo berdua masuk aja gapapa. Sebenernya ni pintu ga dikunci. Mungkin memang ada orang di dalem. Kalo bukan Gwen, ya palingan kakaknya."

The Ocean | revisiWhere stories live. Discover now