Bab 9. Ternyata oh Ternyata!

101 55 8
                                    

Gantari yang sedari pagi hanya menyantap roti saja kini mulai merasa sangat lapar

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Gantari yang sedari pagi hanya menyantap roti saja kini mulai merasa sangat lapar. Dia yang awalnya ingin mengambil makanan di bagian prasmanan segera membatalkan niat karena dari tempatnya berdiri saja sudah terlihat panjangnya antrean di sana.

Pada akhirnya Gantari memilih untuk membeli makanan di foodcourt yang ada di bagian depan setelah area parkir yang ada di sana. Nafsu makan Gantari pun segera meningkat saat melihat banyaknya counter makanan yang menawarkan berbagai macam varian menu.

Setelah memesan dan menunggu sekitar kurang lebih 10 menit, kini pesanannya pun sudah tersaji di depanya. Ada Nasi Sop Iga beserta Bakmi, ia bahkan mendapatkan free es teh. Sebelum menyantapnya Gantari tidak lupa mengabadikan makanannya tersebut.

“Selamat makan,” gumam Gantari pada dirinya sendiri. Ia terlihat begitu senang hingga senyuman di wajahnya tak bisa lepas.

Gantari menyantap Nasi Sop Iganya terlebih dahulu. Dengan lahap perempuan itu terus makan hingga tidak terasa satu porsi Nasi Sop Iganya ludes. Sebelum lanjut memakan Bakminya, Gantari memilih untuk istirahat sejenak sambil melihat-lihat isi beranda Instagramnya.

Setelah merasa ada sedikit ruang kosong dalam lambungnya, barulah Gantari kembali mengalihkan perhatiannya pada makanan. Meski sudah mulai dingin, Gantari tetap menikmatinya.

Sampai tidak lama Gantari yang duduk menghadap ke arah tangga pintu masuk tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang tadi memberinya sapu tangan. Seorang pria tinggi berkemeja batik lengan panjang yang tanpa sadar selalu memunculkan rasa tak menentu dalam hati Gantari, seakan ada alarm berbahaya yang berbunyi secara otomatis dalam dirinya.

“Uhuk uhuk,” sadar jika yang ia lihat memang nyata, Gantari tiba-tiba menjadi tersedak. Ia terbatuk cukup keras hingga beberapa pengunjung memandangnya heran. Dan tanpa ia sadari suara batuknya itu juga menarik perhatian orang yang menjadi penyebab batuknya.

Tidak ingin semakin menarik perhatian, perempuan itu langsung dengan cepat mengambil gelas es tehnya untuk ia minum. Namun baru saja ia meneguknya sedikit ia malah kembali dikejutkan oleh sesosok pria yang sudah berada menjulang di depannya.

“Uhuk! Uhuk!” Gantari kembali tersedak, meski tidak sekeras tadi tapi tetap saja rasanya memalukan.

Cakra, pria yang kehadirannya membuat Gantari tersedak 2 kali itu pun dengan cepat mengambil beberapa lembar tisu yang ada di atas meja untuk ia berikan pada perempuan itu. “Ini,” ucap Cakra sambil menyodorkan tisu yang langsung diterima oleh Gantari.

Gantari tidak lupa mengucapkan terima kasih meski sambil terbatuk-batuk kecil.

“Minum lagi dulu,” suruh Cakra saat melihat perempuan itu yang masih terbatuk. Gantari pun hanya mengangguk kecil sambil menurutinya. “Pelan-pelan,” lanjut Cakra sambil terus menatap Gantari.

Ya jangan liatin gue mulu dong elah, kan nggak lucu kalau gue kesedak lagi! Batin Gantari sembari agak salah tingkah akibat ditatap terus oleh pria yang entah kenapa bisa ada di depannya.

Oh My Duda!Où les histoires vivent. Découvrez maintenant